EVALUASI PENYEBAB KEGAGALAN DAN PERBAIKAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN BENTANG 54 M Studi Kasus Jembatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sungai Cisadane Kabupaten Bogor
Tri Handayani, Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono
2012 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Sarana PrasarnSalah satu kegagalan sebuah jembatan adalah defleksi yang besar. Seperti pada jembatan rangka baja dengan bentang 54 m milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor. Defleksi sebesar 42,5 cm terjadi ketika penyangga jembatan dilepas sebelum dilakukan uji beban, dimana defleksi ini sudah melebihi syarat maksimum sesuai SNI 03 1729 2002 yaitu sebesar L/360 atau 15 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja struktur dan menentukan solusi perbaikan agar jembatan dapat digunakan lagi. Evaluasi struktur jembatan meliputi kegiatan pengumpulan data sekunder berupa desain awal jembatan, hasil uji material baja dan data primer yang terdiri dari pemeriksaan visual di lapangan, pengukuran dimensi jembatan dan pengujian mutu bahan baja. Data tersebut sebagai input dalam pemodelan struktur dengan SAP 2000 dan diperoleh kuat perlu (Ru) masing-masing batang. Perhitungan juga dilakukan terhadap kuat rencana (ØRn) baik batang maupun sambungan. Komponen jembatan dikatakan aman jika kuat rencana lebih besar atau sama dengan kuat perlu atau ØRn ≥ Ru. Kemudian dilakukan penentuan kegagalan jembatan serta metode perbaikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua batang dan sambungan aman sehingga penyebab kegagalan jembatan bukan karena kekuatan batang maupun sambungannya melainkan faktor pelaksanaan di lapangan yang kurang tepat yaitu kombinasi antara adanya lubang baut yang besar dan pengencangan baut yang belum mencapai gaya tarik minimumnya. Metode perbaikan jembatan yang diusulkan adalah dengan memberi dua buah pelat penguat yang dilas pada ujung batang dan dilubangi sesuai dengan posisi lubang baut yang ada agar tidak terjadi pergeseran baut.
One of the failure indicator of a bridge is a large deflection. As the truss bridge was owned by Regional Water Company (PDAM) Bogor Regency with span 54 m has deflection 42,5 cm. It was occurred when the buffer removed before the bridge load test, where the deflection has exceed the maximum requirement, according to SNI 03 1729 2002 is L/360 or 15 cm. The aims of this research to evaluate the structure performance and determine strengthening method, so that the bridge can be used again. The evaluation of bridge structure include collection secondary data in the form of a preliminary bridges design, steel material test results and primary data consisted of visual inspection in the field, dimensions measurement of the bridge and quality test of steel material. The data were used as input in structure modeling using SAP 2000 in order to calculate a required strength (Ru) of each structural members. Calculations were done to obtain the design strength (ØRn) of structural members and connections. The bridge components are categorized as safe condition if its design strength is greater or equal than required strength or ØRn ≥ Ru, if not, the bridge is categorized as failure and then the repair method and strengthening would be performed. The result showed that all of structural members and connections are safe. Bridge failure is caused by factors of less precise execution in the field, combination of a large bolt holes and tightening bolts that have not reached the minimum tensile strength. The proposed bridge repair method is provide two pieces plates. The plates are welded on the end of the rod and perforated in accordance with the position of the existing bolt holes in order to avoid shifting the bolt.
Kata Kunci : defleksi, evaluasi jembatan, kuat perlu, kuat rencana, metode perbaikan