DETERMINAN PERGERAKAN IHSG PADA PERIODE 2000-2009

Rahaditomo Muktiwibowo, Prof. DR. Nopirin, M.A.

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Pergerakan harga saham yang diperdagangkan Bursa Efek Indonesia dapat dimonitor melalui pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga dapat ditentukan apakah pasar sedang bullish atau sebaliknya bearish. Terdapat inkonsistensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas pengaruh dari indikator-indikator ekonomi terhadap indeks saham menimbulkan sejumlah research gap. Melalui penelitian ini indikator-indikator yang ditemui terdapat inkonsistensi seperti tingkat suku bunga SBI, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, indeks Nikkei 225 dan indeks Dow Jones akan dianalisis lebih lanjut. Penelitian ini akan meneliti indikator-indikator tersebut dan mencoba mendapatkan determinan dari pergerakan IHSG. Sampel yang diteliti adalah informasi bulanan yang tersedia mengenai tingkat suku bunga SBI, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs IDR terhadap USD, indeks Nikkei 225 dan DJIA dalam periode tahun 2000 sampai dengan 2009. metode penelitian akan menggunkan regresi linier berganda dengan melakukan uji asumsi klasik sebelumnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat suku bunga SBI sebagai determinan dari pergerakan IHSG. Tingkat suku bunga SBI memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap IHSG. Indikator-indikator lainnya memiliki pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun secara terpisah. Kondisi unik dari Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan yaitu dominasi dari sektor pertambangan mmbuat hasil yang berlawanan dengan hasil penelitian sebelumnya khususnya pengaruh harga minya dunia terhadap indeks saham. Harga emas dunia juga tidak meiliki pengaruh yang diprediksi terhadap IHSG.

The movement of stock prices traded in the Indonesia Stock Exchange can be monitored from the fluctuation of the Jakarta Composite Index (JCI or IHSG) enabling one to establish whether the market is bullish or otherwise bearish. Inconsistencies from previous researches on the effects of economy indicators toward stock indices has created research gaps. Thru this research some economy indicators with inconsistencies in previous research such as BI rate, oil price, gold price, exchange rate IDR/USD, Nikkei 225 index and Dow Jones Industrial Average (DJIA) will be further analyzed. This research will analyze the effects of the aforementioned indicators and establish the determinant towards the movement of the JCI. Sample of this research will be available monthly information regarding BI rate, oil price, gold price, exchange rate IDR/USD, Nikkei 225 index and DJIA within the period of 2000 up to 2009. Such indicators will be analyzed using Linear Multiple Regression, satisfying classical assumption tests beforehand. The result of this research has indicated the BI rate is the determinant of JCI movement. BI rate has a significant negative effect towards the JCI. While other indicators have significant impact both simultaneously or partially. The unique condition of the Indonesia stock market within the observed period notably the dominance of the mining sector has opposite outcome of previous research on the effects oil prices towards stock indices. The increase of gold prices also does not reflect the predicted effects toward the JCI.

Kata Kunci : Suku bunga SBI, harga minyak, harga emas, kurs Rupiah, indeks Nikkei 225, DJIA, IHSG