PERANCANGAN BALANCED SCORECARD PADA PT CITRA TRANSPOR NUSANTARA
Aisyah Tiar Arsyad, Goedono, Prof. Dr., M.B.A.
2012 | Tesis | S2 Magister ManajemenLingkungan bisnis yang kompetitif mengharuskan PT Citra Transpor Nusantara untuk menciptakan keunggulan bersaing dan melakukan suatu perencanaan strategik yang mencakup seluruh aspek perusahaan yang ada sehingga mampu terintegrasi dan tidak terpisah satu sama lain. Salah satu metode dalam penyusunan rencana strategik yang koheren, komprehensif, terukur, dan berimbang adalah dengan menggunakan sistem manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard (BSC). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan sasaran strategik, indikator kinerja kunci (KPI), dan inisiatif strategik dalam rancangan Balanced Scorecard PT Citra Transpor Nusantara; (2) menentukan bobot dari masing-masing perspektif dan ukuran hasil dalam rancangan Balanced Scorecard PT Citra Transpor Nusantara. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan studi kasus pada kantor pusat PT Citra Transpor Nusantara dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2011. Data primer diperoleh melalui focused group discussion dan penyebaran kuesioner terhadap 13 responden internal yang dianggap memahami operasional perusahaan dengan baik, sedangkan data sekunder yang merupakan publikasi umum diperoleh melalui studi kepustakaan. Analisa deskriptif dilakukan untuk menjabarkan visi, misi, dan tujuan strategik perusahaan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Strategi utama perusahaan ditentukan melalui analisa SWOT yang memperhatikan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Selanjutnya, strategi tersebut diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik. Hubungan sebab-akibat dari setiap sasaran strategik menghasilkan peta strategi PT Citra Transpor Nusantara. Setiap sasaran strategik memiliki indikator kinerja hasil dan inisiatif strategi. Terakhir, dilakukan pembobotan dari setiap perspektif dan ukuran hasil menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP). Ukuran hasil yang digunakan dalam rancangan Balanced Scorecard PT Citra Transpor Nusantara antara lain laba bersih, biaya modal, laba bersih, peningkatan jumlah pelanggan, loyalitas pelanggan, indeks kepuasan pelanggan, manajemen keluhan pelanggan, produktivitas pegawai, waktu dan kualitas respon atas permintaan pelanggan, keterpaduan sistem informasi, indeks kepuasan pegawai, dan indeks pendidikan pegawai. Pengukuran bobot perspektif menunjukkan bahwa perspektif finansial memiliki bobot paling tinggi sebesar 31.7%, diikuti oleh perspektif proses bisnis internal (25.5%), pelanggan (22.7%), dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (20.2%). Nilai tersebut sesuai dengan visi dan misi PT Citra Transpor Nusantara serta menunjukkan pemahaman yang baik dari manajemen akan peran ketiga perspektif lainnya untuk mencapai stabilitas keuangan perusahaan.
Competitive business environment requires PT Citra Transpor Nusantara to create competitive advantage and generate a strategic planning that fully integrated and not separated from each other. One technique to create a coherent, comprehensive, scalable, and balanced strategic plan is using the balanced scorecard as a strategic management system. The purpose of this study were (1) determine the strategic objectives, key performance indicators (KPI), and strategic initiatives in the Balanced Scorecard design of PT Citra Transpor Nusantara, (2) determine the weight of each perspective and outcome measures in the Balanced Scorecard design of PT Citra Transpor Nusantara. The experiment was conducted with a case study approach on PT Citra Transpor Nusantara headquarters from October to December 2011. Primary data was obtained through focused group discussions and questionnaire, which distributed to 13 expert respondents; while secondary data was collected through literature reviews. Vision, mission, and strategic goals were elaborated to four perspectives of balanced scorecard using descriptive analysis. The company's main strategy was specified through a SWOT analysis, which deliberates on company’s internal and external conditions. Furthermore, the main strategy was translated into strategic objectives. The causal relationship between each objective could be seen in company’s strategy map. Moreover, the key performance indicators and strategic initiatives were generated from each strategic objective. Lastly, this research was concluded by calculating the weight of all perspectives and each lag indicators using Analytical Hierarchy Process (AHP). PT Citra Transpor Nusantara’s lag indicators are net profit, cost of capital, operating cost ratio, complaints management, customer satisfaction index, customer loyalty, customer acquisition, time and response quality, employee productivity, employee education index, employee satisfaction index, and integrated information system. The study shows that financial perspective has the highest weight (31.7%), followed by internal business perspectives (25.5%), customer perspective (22.7%), and growth and learning perspective (20.2%). Those balanced numbers are congruous with company’s vision and mission, while indicate management’s awareness of the importance of the three non-financial perspectives to achieve company’s financial stability.
Kata Kunci : Balanced Scorecard, SWOT, Analytical Hierarchy Process, PT Citra Transpor Nusantara, taksi