PELAKSANAAN PEMBERIAN GANTI RUGI DAN KOMPENSASI DALAM HUBUNGAN PENGGUNA JASA DAN PENYEDIA JASA PADA KONTRAK JASA KONSTRUKSI PROYEKINFRASTRUKTUR DI PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK

Adhi Satya Pratama, Pitaya, SH., M. Hum.

2012 | Tesis | S2 Magister Hukum

Dalam pelaksanaan suatu kontrak permasalahan ganti rugi dan kompensasi adalah suatu hal yang sangatlah wajar, begitu pula untuk Kontrak Kasa Konstruksi khususnya untuk proyek-proyek Infrastruktur. Dimana untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut banyak dipengaruhi beberapa hal yang memiliki tingkat kepastian yang rendah, antara lain : faktor cuaca, faktor desain dan faktor pembebasan lahan. Akibat dari rendahnya kepastian faktor-faktor tersebut sering timbul ganti rugi dan kompensasi dari kedua belah pihak, baik dari Pengguna Jasa atau Pemberi Tugas dan dari Penyedia Jasa atau Kontraktor. Kendala yang terjadi adalah ganti rugi dan kompensasi tersebut sering tidak diakomodir dalam suatu kontrak, padahal dalam undang-undang tentang Jasa Kontruksi yaitu Undang-undang No. 18 tahun 1999 maupun dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 masalah ganti rugi dan kompensasi tersebut telah diatur walaupun pengaturan tersebut tidak mengatur secara detail. Untuk itu diperlukan kesadaran para pihak yang terkait dengan Jasa Konstruksi untuk dapat mensosialisasikan permasalahan Ganti Rugi dan Kompensasi ini, sehingga dapat diterima oleh seluruh masyarakat Jasa Konstruksi. Sekaligus merumuskan cara-cara perhitungan atau prosedur perhitungan permintaan ganti rugi dan kompensasi yang dapat diterapkan dalam suatu proyek jasa konstruksi khususnya proyek infrastruktur, hal tersebut telah dicontohkan dalam perhitungan penyesuaian harga yang telah memiliki cara-cara perhitungan tersendiri, sehingga permintaan ganti rugi dan kompensasi tersebut dapat dilaksanakan tanpa adanyanya permasalahan yang timbul dilain hari dan dapat dipahami oleh seluruh pihak yang terkait Jasa Konstruksi

In the execution of a contract of damages and compensation issue was something that is very natural, as well as for the Contract Construction services specifically for infrastructure projects. Where is for the infrastructure projects is much influenced some things that have a low level of certainty, among other things: the weather factors, design factors and the factor of land acquisition. As a result of low certainty factors are often incurred damages and compensation from both parties, both from the User or owner and servicer or contractor. Constraints that happens is for damages and compensation are often not accommodated in a contract, whereas in the law on the Construction Service Act of Republic Indonesia No. 18 in 1999 and in the Government Regulation no. 29 in 2000 issue of compensation and compensation has been set even though the settings are not set in detail. This requires awareness of all the parties associated with Construction Services to be able to socialize the matter of Damages and Compensation issues, that can be accepted by the entire community of Construction Services. Well as to formulate ways of calculation or computation procedures demand redress and compensation that can be applied in a particular project construction services for infrastructure projects, it has been exemplified in the calculation of price adjustment which has had its own ways of calculation, so the demand for compensation and such compensation can be implemented without any problems that arise on the other day and can be understood by all parties concerned Construction Services.

Kata Kunci : Ganti Rugi, Kompensasi, Kontrak Jasa Konstruksi