BAKTERI PENGGUNA METIL MERKURI PADA SEDIMEN DAN AIR SUNGAI TERCEMAR TAILING HASIL PENAMBANGAN EMAS DI SELODONG LOMBOK BARAT

Evredy Wondiwoi, S. Pd, Prof. Dra. Endang Sutariningsih Soetarto, M.Sc., Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Biologi

Tailing yang berasal dari penambangan emas mempunyai potensi sebagai pencemar lingkungan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, karena cemaran tersebut berisi berbagai logam khususnya merkuri. Cemaran tersebut terakumulasi di dasar sungai bercampur dengan sedimen sungai. Sedimen yang merupakan obyek penelitian ini karena berisi tailing digunakan sebagai habitat kemolitrotrof khususnya bakteri yang resisten terhadap merkuri antara lain terutama metilmerkuri. Metilmerkuri bersifat sangat toksik terhadap semua organisme termasuk mikrobia, hanya beberapa jenis bakteri mampu bertahan hidup dan mentrasformasi logam tersebut menjadi bentuk yang kurang toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri indigenus yang resisten terhadap metilmerkuri, dan menguji kemampuan tumbuh bakteri tersebut pada beberapa konsentrasi metilmerkuri. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel sedimen yang mengandung tailing penambangan emas sebagai sumber bakteri pengguna metilmerkuri. Bakteri pengguna metilmerkuri diisolasi melalui teknik kultur diperkaya, dengan menggunakan reaktor kolom yang dialiri medium cair Nutrien Broth (NB), ditambah dengan 0,1 mg/L CH3HgCl. Setelah beberapa kali sub-kultur, bakteri diisolasi melalui pengenceran seri dan ditanam pada Nutrien Agar (NA) ditambah 0,1 mg/L CH3HgCl dengan menggunakan teknik taburan. Koloni yang tumbuh terpisah diambil dan dipindahkan sebagai kultur tunggal. Seleksi isolat dilakukan berdasarkan kemampuan tumbuh pada berbagai konsentrasi CH3HgCl. Tiap interval waktu tertentu pertumbuhan bakteri dipantau secara spektrofotometri (OD600nm) dan konsentrasi total merkuri pada kultur bakteri diukur dengan menggunakan Atomic absorption spectrometer (AAS). Isolat yang mempunyai waktu generasi (g) singkat dan kecepatan tumbuh (μ) yang tinggi dipilih di Identifikasi menggunakan metode standart. Penelitian ini berhasil mendapatkan tiga belas isolat yang diduga sebagai pengguna metilmerkuri, Hanya tiga isolat (BPM-001, BPM-008 dan BPM-013) mampu tumbuh relatif cepat dengan kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum(μmax) sekitar 0,752/jam,dengan demikian dapat diduga metilmerkuri berperan sebagai penghambat pertumbuhan. Ketiga isolat mirip dengan Seratia marcescen, (BPM-001), Psudomonas aeruginosa, (BPM-008) dan Enterobacter cloaceae, (BPM-013). Ketiga bakteri tersebut masih mampuh tumbuh pada medium yang mengandung metilmerkuri sampai sampai 4 mg/L.

Tailing derived from gold mining have potential as hazardous pollutants to the environment and human health, because it contains of various metal especially mercury. The pollutants accumulated in the river bottom mixed with the river sediment. The sediment is object of this research because it contains the tailings used as the kemolitrotrof habitat especially bacteria resistant to mercury, particularly methylmercury. It is highly toxic to all organisms, including microbes, only a few types of bacteria able to survive and transforming the metals into the less toxic forms. This research aims to obtain indigenus bacteria resistant to methylmercury, and examine the capability of these bacteria grow in several concentrations of methylmercury. The research started with taking sediment samples containing gold mining tailings as the bacterial source of methylmercury user. The methylmercury utilizing bacteria were isolated through enrichment culture technique, using column reactor filled with liquid medium of Nutrient Broth (NB), supplemented with 0,1 mg/L CH3HgCl. After several sub-cultures, the bacteria were isolated through dilution series and plated on Agar Nutrient (NA) containing 0.1g/L CH3HgCl using pour plate techniques. The colonies growth separately was taken and transferred on to agar slant as single culture. The isolate selection was carried out based on their grow ability on various concentrations of CH3HgCl. At time intervals, the bacterial growth was monitored spectrophotometrically (λ600nm) and the total concentrations of mercury in the bacterial culture were measured using an Atomic absorption spectrometer (AAS). Isolates having a short of generation time (g) and the high growth rate (μ) were selected and identified using standard Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. The research results obtained thirteen isolates suspected as the methylmercury user. Only three isolates (BPM-001, BPM-008 and BPM-008- 013) were able to grow relatively rapid as with by maximum specifik growth rate (μmax) about 0,752/hour,thereby can be presumed the methilmercury has inhibitor of the growth. The three isolates had been identified similar to Seratia marcescen, (BPM-001), Psudomonas aeruginosa, (BPM-008) and Enterobacter cloaceae, (BPM-013). These isolates were able to grow on methylmercury concentration up to 4 mg/L.

Kata Kunci : remediasi, bakteri indigenus, resisten, tailing, metilmerkuri