PERILAKU PEMILIH PADA PILKADA Studi Kasus Kemenangan Calon Perseorangan Pada Pilkada Kabupaten Garut 2008 di Kecamatan Garut Kota, Cisurupan dan Pakenjeng

Jajang Sukmahari, Drs. Haryanto, M.A.

2012 | Tesis | S2 Politik dan Pemerintahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosiologis, psikologis dan rational choice terhadap perilaku pemilih masyarakat pada Pilkada.Penelitian ini mengambil studi kasus kemenangan calon perseorangan dalam Pilkada kabupaten Garut tahun 2008 di kecamatan Garut kota, Cisurupan dan Pakenjeng. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 186.556 orang, sedangkan jumlah sampelnya sebanyak 271 orang. Data yang diambil meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status sosial, hubungan kekerabatan dan keanggotaan dalam partai politik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan survey yaitu menyebarkan kuisioner yang berisi pertanyaan kepada responden. Sampel diambil dengan menggunakan metode multi stage sampling yang terdiri dari purposive sampling, simple random sampling, proporsional sampling dan sistematika sampling. Data yang didapat dari penelitian ini dianalisis dengan analisis korelasi serta analisis regresi. Analisis korelasi yang dimaksud terdiri dari analisis korelasi product moment, korelasi parsial dan korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara variabel sosiologis, psikologis, rational choice dan personal kandidat dengan perilaku pemilih. Adapun nilai koefisien korelasinya sebesar 0,368 untuk variabel sosiologis, 0,437 untuk variabel psikologis, 0,486 untuk rational choice dan 0,210 untuk personal kandidat. Sedangkan besarnya pengaruh faktor sosiologis terhadap perilaku pemilih adalah 13,2%, pengaruh faktor psikologis terhadap perilaku pemilih adalah 18,8%, pengaruh faktor rational choice 23,3% dan personal kandidat sebesar 16,2%. Pengaruh faktor sosiologis yang paling besar terdapat dikecamatan Cisurupan, pengaruh faktor psikologis terbesar berada dikecamatan Pakenjeng, pengaruh faktor rational choice terbesar berada dikecamatan Pakenjeng dan Cisurupan sedangkan pengaruh faktor personal kandidat terbesar berada di kecamatan Cisurupan. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihan politiknya adalah status sosial, hubungan kekerabatan, pekerjaan kandidat, persamaan asal wilayah, identifikasi partai, ketokohan kandidat orasi politik, iklan politik, program kerja kandidat, dan intensitas membaca atau menonton berita. Berdasarkan temuan-temuan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari faktor sosiologis, psikologis, rational choice dan faktor personal kandidat terhadap perilaku pemilih masyarakat pada Pilkada kabupaten Garut tahun 2008. Dengan demikian penelitian ini telah menjawab hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh dari faktor sosiologis, psikologis dan rational choice terhadap perilaku pemilih.

This study aims to determine the influence of sociological, psychological, rational choice and candidate personality factor for voters behavior in the community on Regional Head election. This study takes a case study victory of independent candidates on Garut’s Regional Head election 2008 in Garut City, Cisurupan and Pakenjeng subdistrict. The population in this study as many as 186,556 people, while the number of samples as many as 271 people. The data retrieved included age, education, occupation, income, social status, kinship, and membership in political parties This study uses quantitative methods. Data collected by spreading questionnaire that contains questions to the respondent. Samples were taken by using a multi-stage sampling method which consists of purposive sampling, simple random sampling, proportional sampling and systematic sampling. Data obtained from this study were analyzed by analysis of correlation and regression analysis. Correlation analysis consisted of analysis of product moment correlation, partial correlation and multiple correlation. The results showed that there was a significant relationship or correlation between the sociological, psychological, rational choice and candidate personality variables on voters behavior. Correlation coefficient value for sociological variables is 0.368, psychological variables is 0.437 , rational choice is 0,486 and 0.210 for candidate personality variables. While the magnitude of the influence of sociological factors on voters behavior of is 13,2%, the magnitude of the influence of psychological factors on voters behavior is 18,8%, the magnitude of the influence of rational choice factors on voters behavior is 23,3% and the influence of candidate personality factors is 16,2%. The largest influence of sociological factors present in Cisurupan subdistrict, the largest influence of psychological factors present in Pakenjeng subdistrict,the largest influence of rational choice factor present in Pakenjeng and Cisurupan subdistrict, while the influence of candidate personality factors present in Cisurupan subdistrict. The results of this study also showed factors that considered in determining voters 'political choices' is the social status, kinship, candidate occupation, similarity region of origin , party identification, candidate personality, political speeches, political advertising, candidates work program, and the intensity of reading or watching the news. Based on the above findings we can conclude that there is the influence of sociological factors, psychological, rational choice and candidate personality on voter behavior at Garut’s Regional Head election in 2008. Thus, this study has addressed the hypothesis that there is the influence of sociological factors, psychological and rational choice for voters behavior.

Kata Kunci : Pilkada, calon perseorangan, perilaku pemilih