IMPLEMENTASI PROGRAM KONTRIBUSI PELAYANAN UNIVERSAL / UNIVERSAL SERVICE OBLIGATION (KPU/USO) DI DESA SIDOREJO KEC. LENDAH KABUPATEN KULONPROGO
Tohphudoyo, Drs, Dr. Erwan Agus Purwanto
2012 | Tesis | S2 Magister Adm. PublikProgram penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informatika perdesaan (Internet desa) yang dikemas dalam universal service obligation (USO) adalah upaya menjembatani adanya kesenjangan teknologi (digital) di Indonesia. Terbukanya akses telekomunikasi di daerah perdesaan membuka peluang desadesa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Arus informasi ke dan dari daerah perdesaan yang lancar, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata, perikanan, pertanian, dan industri kecil-menengah, serta potensi sosial ekonomi lainnya yang dimiliki daerah perdesaan. Keberhasilan program USO bukan ditentukan oleh ketersediaan atau terbangunnya infrastruktur atau fasilitas telekomunikasi semata. Namun ditentukan apakah fasilitas yang ada dimanfaatkan oleh masyarakat (sasaran) setempat atau tidak. Program USO sektor telematika ini, tidak ada artinya apabila fasilitas yang tersedia tidak dimanfaatkan. Untuk itu, perlu dikembangkan suatu strategi implementasi agar infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang ada di perdesaan bisa dimanfaatkan secara optimal. Penelitian yang berlandaskan teori-teori kebijakan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana implementasi program kewajiban pelayanan universal (USO) di laksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi upaya perbaikan pelaksanaan program USO yang sedang berjalan. Efektivitas program internet perdesaan pada tahap implementasi dipengaruhi bagaimana pelaku kebijakan mengemas atau merencanakan kegiatan, mengorganisasi sumberdaya dan membangun kerjasama guna mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin timbul dilapangan. Selain itu pelaku kebijakan dituntut pula kemampuan membaca kondisi lingkungan kelompok sasaran sehingga komunikasi dan koordinasi yang dibangun mampu memanfaatkan potensi desa sasaran untuk pencapaian tujuan. Pelaksanaan program USO di desa Sidorejo tidak diawali dengan sebuah aktivitas komunikasi dan koordinasi baik oleh pelaksana pusat maupun stakeholders di daerah. Tidak dipatuhinya syarat dan tahap-tahap implementasi yang baik menyebabkan program internet perdesaan tidak mencapai sasaran atau tujuan. Tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam proses implementasi menyebabkan fasilitas telekomunikasi (internet) yang ada belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Kedepan program USO perlu ditinjau kembali proses implementasinya, agar program efektif mencapai tujuan/sasaran. Orientasi implementasi perlu diarahkan pada pemanfaatan fasilitas dan kemampuan masyarakat, bukan sekedar menyediakan fasilitas semata. Keterlibatan seluruh Stake holders perlu diupayakan, komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan menjadi kegiatan yang harus diperhatikan dan dilakukan. Demikian halnya kegiatan sosialisasi dan pelatihan mutlak diberikan pada kelompok sasaran agar mereka punya pengetahuan ketrampilan yang cukup untuk mengadopsi teknologi.
Rural telecommunications and information infrastructure (Internet Village) programme that is packaged in a universal service obligation (USO) is an attempt to bridge the technology gap (digital) in Indonesia. The opening of access to telecommunications in rural villages the opportunity to develop its potential. Flow of information to and from rural areas are smooth, are expected to contribute significantly to economic growth and tourism industry, fisheries, agriculture, and small-medium scale industries, as well as other socio-economic potential of rural areas owned. The success of USO programme is not only determined by the availability of infrastructure, facilities the establishment of telecommunications, by whether the existing facilities used by the community (target) local or not. Programs in this telematics sector, has no meaning if the facilities available are not being utilized. Therefore, the need to develop an implementation strategy for telecommunications and information infrastructure in rural areas can be utilized optimally. This study based on the theories of the policy is intended to find out how the implementation of programs of universal service obligation (USO) in implementing in the Village Sidorejo, District Lendah, Kulonprogo District, conducted with a qualitative approach and supported by quantitative data. The results are expected to provide input for the implementation of the USO program improvement efforts that are currently running. Effectiveness of rural Internet program at the implementation stage influenced how policy actors to package or plan activities, organize resources and develop cooperation in order to anticipate the obstacles that may arise in the field. In addition stakeholders also required the ability to read the environmental conditions of the target groups so that communication and coordination are built able to capitalize on the potential for achieving the target villages. The implementation of the USO program in the village Sidorejo not preceded by a good communication and coordination activities by implementing national and local stakeholders. No compliance requirements and implementation stages of a good cause does not reach the rural Internet program goals or objectives. The lack of community involvement in the implementation process led to telecommunication facilities (internet) that there has not been utilized properly. In future the USO programme implementation process needs to be reassessed, in order to effectively achieve program goals/objectives. Implementation orientation should be directed to the use of community facilities and capabilities, rather than merely providing facilities. Involvement of all Stakeholders need to be pursued, communication and coordination between stakeholders into the activities that must be observed and performed. Similarly, socialization and training is absolutely given to target groups that they have sufficient knowledge skills to adopt the technology.
Kata Kunci : implementation, ICT, USO, Internet, Information technology