DISCOURSE, PROTEST AND TRANSNATIONAL COALITION BUILDING: FALUN GONG’S INVOLMENT FOR GLOBAL HUMAN RIGHT TORCH RELAY (GHRTR)

SAM ANI, Dr. Mark Woodward

2012 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Apa yang dideskripsikan dalam tesis ini adalah menyelidiki faktor apa yang yang memungkinkan suatu gerakan spiritual bisa dimobilisasi menjadi gerakan protest. Di dalamnya juga dibahas tentang bagaimana peran strategis discourse seperti myth, ritual dan klasifikasi mampu menjadi piranti penyokong gerakan demi perubahan kebijakan Negara. Studi kasus yang diangkat adalah fenomena perlawanan eksistensial Falun Gong di China, persebarannya di luar negeri hingga pembangunan suatu koalisi kemanusiaan transnasional yang dikerucutkan dalam\\"'gerakan protest Global Human Right Torch Relay. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan. Fenomena Falun gong dalam tulisan ini dianalisis setelah melakukan depth interview anggota atau tokoh Falun Dafa Indonesia.Selain itu penelitian ini juga diperkaya informasi dari website Falun Dafa Indonesia yang bisa kita lacak dan kegiatan lain. Tujuannya adalah memahami konteks bagaimana suatu gerakan spiritual pada saat bersamaan memiliki wajah gerakan protest yang berjangkar pada masalah social dan politik;memahami efektifitas internalisasi mitos, ritual dan klasifikasi bagi anggota suatu gerakan spiritual dan mendapatkan factor-faktor yang memungkinkan pembangunan suatu koalisi transnational. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa discourse berfungsi secara internal gerakan untuk memistifikasi, melegitimasi dan mengkonstruksi mindset strategis penopang gerakan. Sebaliknya bagi objek protest (otoritas China) discourse mendemistifikasi, mendelegitimasi dan mendekonstruksi peran elit di mata pengikutnya ~erta pihak-pihak yang masuk dalam lingkaran geraknya. Sedang factor kontekstual yag memungkinkan pemobilisasian Falun Gong sebagai gerakan protest adalah karena adanya krisis social, kontestansi konflik nilai,blockade social politik, melemahnya pengawasan karena telah keluar dari batas teritori N egara.

What will be depicted in this thesis is to find out the factors which enable a spiritual movement can be mobilized as protest movement. Inside this writing, will be discussed strategic role of discourse as well that are able to be devices to support the movement for the sake of state's policy change. Case study of such phenomenon is about Falun Gong from China, its diffusion in overseas until how they build a transnational coalition which had been concerned to make a protest movement in Global Human Right Torch relay. \\". The research is classified as field research. Falun Gong phenomenon in this writing was analyzed after doing depth interview to its adherents or the important figure of Falun Gong in Indonesia. Besides those things, this research was enriched from other sources such as from their website and the involvement directly inside. The aims are; to understand the context ofhow a spiritual movement in the same time to have another face, namely: protest movement which was anchored in social and political matters; to understand the effects of internal discourse such myth, ritual and classification for its adherents and to get factors which enable to build a transnational coalition. The results of the research are that discourse has role inside the movement to mystify shifu, Zhuan Falun, to construct identity of \\"we\\" and \\"others\\", to legitimize the action of protest. On the contrary for the object of protest to demystify the power of Communism, all at once delegitimize it and to deconstruct the power of power elites in its adherents' eyes. While the contextual factors which enable the mobilization 'Of Falun Gong as protest movement are; the existence of social crisis, value conflict contestation, social and political blockage and the weakening of state control in overseas.

Kata Kunci : discourse, protest, spiritual movement, social movement, transnational coalition building.