Laporkan Masalah

Analisis Tindak Kejahatan: Bukti Empiris dari IFLS 2007

Siti Rusdiyanti, SE., Dr. Rimawan Pradiptyo, M.Sc

2012 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Keamanan suatu negara faktor penting bagi kelancaran aktivitas ekonomi, karena kejahatan berdampak negatif pada kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, setiap negara berkepentingan untuk mengendalikan tingkat kejahatan. Usaha preventif terhadap kejahatan merupakan bagian dari kebijakan kriminal dengan menggunakan hukum pidana. Pengendalian tingkat kejahatan dapat dilakukan salah satunya dengan memperhatikan catatan kejahatan yang terjadi di wilayahnya. Berkaitan dengan hal tersebut, keputusan korban atau orang untuk melaporkan tindak kejahatan menjadi penting. Terkait dengan keinginan korban atau orang untuk melaporkan tindak kejahatan berhubungan dengan jenis kejahatannya, latar belakang pendidikan korban atau pelapor, karakteristik sosial ekonomi korban atau pelapor dan dimungkinkan wilayah kejadian tersebut terjadi. Penelitian ini bertujuan menganalisis latar belakang orang atau korban kejahatan dan tipe kejahatan yang membuat korban melaporkan atau tidak melaporkan tindak kejahatan kepada polisi dengan menggunakan data survei tingkat rumah tangga (household level). Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007. Model logistic regression digunakan untuk mengestimasi apakah karakteristik korban, area kejahatan, dan tipe kejahatan mempengaruhi korban dalam pembuatan keputusan. Keputusan korban kejahatan pada level rumah tangga dipengaruhi oleh tipe kejahatan dan karakteristik sosial ekonomi keluarga. Motivasi atau alasan korban untuk melaporkan atau tidak melaporkan juga faktor penting dalam pembuatan keputusan. Dalam penelitian ini pada level rumah tangga pada data IFLS hanya ditanyakan alasan korban tidak melaporkan kejahatan yang terjadi sehingga tidak dapat dimasukkan dalam analisa regresi pada model (observasi tidak pada level yang sama). Dari data survei yang diperoleh, dapat dihitung multiplier kejahatan di Indonesia. Dengan angka multipler tersebut dapat diperoleh estimasi jumlah kejahatan yang tidak dilaporkan kepada polisi. Hasil yang diperoleh dari model pembuatan keputusan memperlihatkan adanya pengaruh jenis kejahatan dalam pembuatan keputusan melaporkan atau tidak kejahatan yang terjadi. Sedangkan variabel karakteristik korban berupa tingkat pendidikan, karakteristik ekonomi, dan wilayah terjadinya kejahatan hanya satu variabel yaitu pendapatan (income) yang mempengaruhi korban/orang melaporkan atau tidak melaporkan kejahatan yang terjadi.

Nation security is most important factor for economic activities, because crime has a negative impact for community. Thus, every nation has a relation for controlling crimes. Awakening a sense of security of citizens is reflected in their behavior related to the way they protect themselves from the property and the potential risk of crime against them. The fear of crime refers to the fear of being a victim of crime as opposed to the actual probability of being a victim of crime. Fear of crime associated with crime rates. When the crime rate is high, then the fear of crime will be high anyway. Preventing efforts against crime is part of the criminal policy of using the criminal law. Controlling crimes can be done by paying attention on crime report in each area. According that, crime reporting decision is important thing. Victims reporting crime decision has relations with type of crime, victim education background, socio-economic charactheristics and area where crime happened. The research aims to analyze the influence of victim backgrounds dan crime types to crime reporting decision. The research uses empirical evidence from Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4, 2007. Logistic regression model is used to estimate whiches victim characteristic, crime area, and crime types influence victims to make decision. Victim crime decision at household level is influenced by crime types and socio-economic characteristic of household. The research uses logistic regression model to test the influence of each independent variable (level of education, area, income, asset belonging, types of crime) to variable dependent crime reporting decision. Victim has reasons (motivations) to report or not report crime, but IFLS only asked victims motivation for not reporting. The level of observasion is different so this variable excluded from the model. The result shows that type of crime has a significant effect to crime reporting decision. The research also counts crime multiplier. Crime multiplier is used to estimate level of crime in Indonesia

Kata Kunci : kejahatan dilaporkan, kejahatan tidak dilaporkan, karakteristik sosial-ekonomi korban, multiplier kejahatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.