A Concept of Beauty as Overt and Covert Culture in American Fashion Movies: A Semiotic Analysis on The Devil Wears Prada, Sex and The City I, and Sex and The City II

Ishmiyatillah, Dr. Ida Rochani Adi, S.U.

2012 | Tesis | S2 Pengkajian Amerika

Tesis ini meneliti citra-citra kecantikan ideal wanita sebagai perwujudan budaya lahir dan tersamar dalam film-film fashion Amerika. Penelitian ini dijalankan berdasarkan rumusan permasalahan berikut ini: 1) Bagaimana wanita terkait dengan penampilannya direpresentasikan dalam film-film fashion Amerika?; 2) Bagaimana representasi-representasi dalam film-film tersebut mengungkap mitos kultural Amerika mengenai kecantikan wanita dan bagaimana sikap film-film tersebut terhadap mitos kecantikan?; dan 3) Bagaimana film-film tersebut memandang peran wanita dalam masyarakat terkait dengan mitos kecantikan? Objek penelitian dalam tesis ini adalah tiga film fashion box office di Amerika Serikat, yaitu The Devil Wears Prada, Sex and the City I, and Sex and the City II. Kerangka teori yang diambil dalam penelitian adalah bahwa mitos kecantikan merupakan bentuk ideologi tentang kecantikan yang telah disebarluaskan dalam budaya massa Amerika melalui citra-citra kecantikan ideal wanita di media Amerika—dalam hal ini di film fashion. Ketiga film tersebut diamati dengan menerapkan pendekatan semiologi dari Barthes di mana materi-materi komunikasi dalam media (gambar serta kata-kata lisan dan tulisan) dipandang menyampaikan makna-makna yang berupa konsep atau gagasan tertentu. Hasil-hasil analisisnya menunjukkan bahwa sebagai media dari budaya populer Amerika, sikap The Devil Wears Prada, Sex and the City I, and Sex and the City II terhadap mitos kecantikan adalah mendukung. Secara lahir, film-film tersebut menunjukkan dan mengatakan bahwa standard umum untuk kecantikan ideal dalam madia massa Amerika (kulit putih, langsing, kulit mulus, awet muda, terawat dan modis), produk-produk fashion bermerk terkenal dan gaya hidup yang royal untuk perawatan kecantikan dan fashion itu lebih baik dan menyenangkan; selain itu, perpaduan dari ciri-ciri fisik yang ideal, perawatan kecantikan yang menyeluruh dan pakaian yang modis akan membentuk keseluruhan penampilan ideal dari seorang wanita. Secara tersamar, film-film tersebut mengungkap bahwa standar kecantikan merupakan konsep sosial dan kultural yang ditumbuhkan oleh citra-citra kecantikan ideal di media massa, tetapi film-film tersebut menyarankan agar wanita berusaha mengikuti standar yang pada kenyataannya sangat tinggi di atas penampilan rata-rata wanita Amerika tersebut dan menikmati usaha pencapaiannya disertai kesan bahwa standar kecantikan ideal itu bisa dijangkau. Secara tersamar juga disampaikan bahwa wanita dapat berperan penting dalam menetapkan dan mempertahankan standar kecantikan bagi gender mereka sendiri. Mitos kecantikan diadopsi oleh film-film fashion Amerika ini sebagai sistem komunikasi mereka dan bersama-sama dengan media lainnya mitos ini disebarkan serta diperkuat sebagai sistem nilai dan keyakinan (ideologi). Ideologi ini mengarahkan perspektif, sikap dan perilaku wanita kepada gagasan bahwa citra-citra kecantikan ideal sebaiknya diikuti sebaik mungkin menggunakan produk-produk kecantikan dan fashion yang ada.

This thesis aims to study the images of women’s ideal beauty as the forms of overt and covert culture in American fashion movies. The study is performed based on these formulated problems: 1) How women regarding their appearance are represented in American fashion movies? 'and 3) How do the movies perceive women’s role in society related to the myth?. The object of study is three box office fashion movies in the US: The Devil Wears Prada, Sex and the City I, and Sex and the City II. The theoretical framework applied in the study is that beauty myth is the ideology of beauty that is made pervasive in American mass culture through the images of women’s ideal beauty in American media—in this case, fashion movies. The movies are examined using Barthes’ semiological approach in which any materials of speech or communication in media (pictures, written and spoken words) are regarded as signifying certain concept or idea. The results of the analysis lead to the findings that as a media of American popular culture The Devil Wears Prada, Sex and the City I, and Sex and the City II‘s attitude towards beauty myth is supportive. Overtly, the movies show and tell that general standard of ideal beauty in American mass media (white, thin, flawless skin, ageless look, well-groomed and fashionable), labeled fashion products and lavish lifestyle in beauty maintenance and fashion are preferable and pleasurable; and that ideal physical trait, complete beauty maintenance and fashionable attire make up the whole ideal appearance of a woman. Covertly, the movies reveal that standards of beauty are socially and culturally constructed and generated by images of ideal beauty presented by media but they recommend women to try to follow the standard that in fact is highly set above the average looks of American women and have pleasure in achieving the standard for which they give the impression that the standard of ideal beauty is attainable. It also overtly implies that women can play significant role in setting and perpetuating ideal beauty standard for their fellow gender. Beauty myth is adopted by the movies as their system of communication and is spread and reinforced in cooperation with other media as the system of values and beliefs (ideology). The ideology of beauty directs women’s perspective, attitude and behavior towards the idea that the images of women’s ideal beauty are supposed to be emulated as good as possible using all the available beauty and fashion products that promise a better appearance for women.

Kata Kunci : penampilan wanita, mitos kecantikan, film fashion, produk-produk fashion bermerk