Laporkan Masalah

IMAM LAPEO:WALI DARI MANDAR, SULAWESI BARAT

ZUHRIAH, Prof. Dr. Mark Woodward

2012 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Penelitian ini bermaksud untuk mendokumentasikan wali pada tataran lokal yang direkonstruksikan pada sejarah kehidupan dan riwayat hidup Imam Lapeo di Mandar, Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui konstruksi kewalian Imam Lapeo 2). Mengetahui objek peninggalan Imam Lapeo yang diziarahi masyarakat 3). Mengetahui sejauh mana peranan Imam Lapeo di masyarakat Mandar Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan dengan 1). Wawancara, wawancara dilakukan secara mendalam pada keluarga Imam Lapeo dan masyarakat yang menziarahinya. Wawancara dilakukan di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Yogyakarta 2). Diskusi dilaksanakan di Asrama Majene di Yogyakarta 3). Observasi dengan mengunjungi daerah sebaran dakwah Imam Lapeo di Lapeo sendiri sampai di Mamuju, Sulawesi Barat. dan 4). Dokumentasi dari buku-buku dan jurnal juga dokumentasi jejak-jejak peninggalan Imam Lapeo . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi kewalian konstruksi kewalian Imam Lapeo yang terdiri dari 7 kategori, termasuk: sakralisasi kewalian yang tercermin dari silsilah yang mengangkat derajat dari manusia biasa ke manusia suci, dianggap mempunyai keunggulan pengetahuan luar biasa, dianggap dapat berperan sebagai perantara dengan Tuhan, mempunyai kemampuan luar biasa yaitu karamah dalam mitologi, mempunyai “power” yang luar biasa untuk memobilisasi (membentuk tarekat), mempunyai kelebihan dan kebajikan dalam karakter, dan punya pengaruh melampaui masanya. Masyarakat menziarahi objek peninggalan Imam Lapeo sebagai bentuk manifestasi spiritual di Lapeo yaitu rumah (Boyang Kayyang), masjid (masigi), dan makam (ko’bah). Peranan Imam Lapeo tergambar pada fenomena ziarah dan pribumisasi Islam di Lapeo.

This study aimed documented the saint at the local level that reconstructed to the life history and biographical sketch of Imam Lapeo in Mandar, West Sulawesi. The objectives of study are 1).To know the sainthood construction of Imam Lapeo 2).To know the relic object of Imam Lapeo which can be visited by society 3).To know the extent of the role of Imam Lapeo in the Mandar community. This study used qualitative method by collecting the data which is done by 1). Interview, Interviews were conducted in West Sulawesi, South Sulawesi, and Yogyakarta 2). Discussions held at the Majene dormitory in Yogyakarta 3). Observations conducted by visiting preach dissemination area of Imam Lapeo in Lapeo till Mamuju city, West Sulawesi and 4). Documentation derived from the books and journals as well as traces of relic documentation of Lapeo Imam. The result is indicate that the sainthood construction of Imam Lapeo consisting of seven categories: sainthood from genealogy, the superiority of extraordinary knowledge, role as intermediary with God, Karamah in mythology, form the congregation, benevolence in his character, and influences beyond his peroid. The pilgrim visits the relic objects of Imam Lapeo as a form of spiritual manifestation in Lapeo like house (Boyang Kayyang), mosque (masigi), and tomb (ko'bah). The role of Imam Lapeo reflected on the phenomenon of pilgrimage and the Islam indigeneousatio in Lapeo.

Kata Kunci : Kondisi Pegawai Negeri Sipil, Jumlah Ideal Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.