AKTIVITAS OFF-BALANCE SHEET, RISIKO DAN KINERJA BANK
Purwo Adi Wibowo, Dr. Suad Husnan, MBA
2012 | Tesis | S2 ManajemenFenomena rata-rata pertumbuhan aktivitas OBS yang melampaui rata-rata pertumbuhan total aktiva, ekuitas, dan proporsi pertumbuhannya yang sebanding dengan rata-rata pertumbuhan kredit yang diberikan, merupakan motivasi penelitian ini dilakukan dari perspektif empirik. Sedangkan, dari perspektif teoritik, meliputi: relatif masih jarangnya penelitian yang bertema aktivitas offbalance sheet (OBS: komitmen dan kontinjensi), khususnya di negara berkembang dan hasil penelitian mengenai dampak OBS yang kontradiktif. Tujuan penelitian, pertama, menguji faktor penentu bank untuk menjalankan aktivitas OBS. Faktor ini dibatasi pada faktor internal/ karakteristik bank. Kedua dan ketiga menguji pengaruh aktivitas OBS terhadap risiko dan kinerja. Populasi penelitian adalah bank umum yang terdaftar di Bank Indonesia, dengan bingkai penyampelan (sampling frame) adalah bank yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) selama tahun 2004 hingga 2009. Jumlah observasi sebanyak 145, terdiri dari 29 bank selama enam tahun (unbalance panel). Datadata diperoleh dari BEI dan Bank Indonesia (BI). Variabel OBS di proksi dengan 10 ukuran, meliputi: tagihan komitmen, tagihan kontinjensi, garansi yang diterima, pendapatan bunga dalam penyelesaian, kewajiban komitmen, komitmen pinjaman, ILC, kewajiban kontinjensi, garansi yang diberikan dan OBS dari aktiva produktif. Pada H1, variabel terikatnya adalah 10 aktivitas OBS dengan variabel bebas: ukuran bank, kredit yang diberikan, laba bersih, kredit bermasalah dan tekanan pengawasan. Pada H2, variabel terikatnya adalah tiga proksi risiko, pada H3 variabel terikatnya dua proksi kinerja, sedangkan variabel bebasnya aktivitas OBS. Metode analisis yang digunakan adalah panel least square yang diperbaiki berdasarkan kriteria autokorelasi dan heteroskedastisitas. Jumlah estimasi sebanyak 70 buah, terdiri dari 20 estimasi pengujian H1, 30 estimasi pengujian H2, dan 20 estimasi pengujian H3. Hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa aktivitas OBS kategori tagihan dan kewajiban memiliki perilaku yang relatif berbeda. Pada kategori tagihan, karakteristik bank adalah berukuran kecil, kredit yang diberikan relatif kecil, laba bersih bukan pendorong, kredit bermasalah tinggi dan tekanan pengawasan tinggi (CAR rendah). Sebaliknya pada kategori kewajiban, karakteristiknya: berukuran besar, kredit juga besar, laba memberi pengaruh moderat, kredit bermasalah kecil dan tekanan pengawasan rendah (CAR tinggi). Hasil pengujian H2 menunjukkan bahwa aktivitas OBS dijalankan oleh bank sebagai upaya lindung nilai, ditunjukkan dari pengaruhnya yang dominan negatif terhadap risiko (menurunkan risiko). Pengujian H3 menunjukkan bahwa bank tidak memperoleh manfaat peningkatan kinerja, ditunjukkan dari pengaruh OBS yang dominan negatif terhadap kinerja, kecuali fasilitas kredit yang diberikan yang berpengaruh positif terhadap kinerja.
Based on empirical perspective, the motivation of study is based the average growth of OBS activities that exceed the average growth of total assets, equity, and the proportion of growth comparable with the average growth of loans. Meanwhile based on theoretical perspectives, there is scarcity of research theme about off-balance sheet activity especially in developing country; moreover the research results on the impact of OBS are contradictory. The purposes of this research are: first, examine the determinants of banks to engage in OBS activities. This factor is restricted to internal factors / characteristics of the bank. The second and third purposes are to test the effect of OBS activities on the risk and performance. The research population is commercial bank that registered in Bank Indonesia. The sampling frame is banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2004 to 2009. The number of observation are 145, consisting of 29 banks for six years. The data obtained from IDX and Bank Indonesia. The proxies of OBS variable are 10 measurements, including: commitments claims, contingencies claims, guarantees received, interest income in settlement process, commitments liabilities, loan commitments (undisbursed credit line), Irrevocable L/Cs, contingent liabilities, guarantee issued, and OBS of earning asset quality. In H1, the dependent variable is 10 variables of OBS activities meanwhile the independent variables are banks size, loans, net income, non-performing loans and pressure monitoring. On H2, the dependent variables are three proxies of risk. The dependent variables of H3 are two proxies of performance while the independent variable is OBS. The analysis method is an improved panel least square based on autocorrelation criteria and Heteroskedasticity. The estimated testing is 70, consisting of 20 for H1, 30 for H2 and 20 for H3. The H1 test shows that OBS activity in category of receivables and liabilities have a relatively different behavior. In receivables category, characteristics of the bank is small, relatively small loans, net income instead of driving, high non-performing loans and high regulatory pressure (low CAR). In contrast to the category of liabilities, its characteristics: large size, credit is also large, giving the effect of moderate income, a small non-performing loans and low regulatory pressure (high CAR). The H2 test results show that OBS activities undertaken by banks as a means of hedging, is shown of a dominant negative effect on the risk (lower risk). Testing H3 indicates that the bank did not obtain the benefits of improved performance, demonstrated the influence of a dominant negative OBS on performance, unless the loan commitment provided a positive influence on performance.
Kata Kunci : aktivitas off-balance sheet, risiko, kinerja, profil risiko-kinerja