KEKERASAN SIMBOLIK MEDIA MASSA PADA PEMBERITAAN BONEK: CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS BERITA MEDIA

Rangga Agnibaya, Dr. Wening Udasmoro, DEA., M.Hum

2012 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Penelitian berjudul “Kekerasan Simbolik Media Massa Pada Pemberitaan Bonek: Critical Discourse Analysis Berita Media” ini berasumsi bahwa wacana yang terdapat di dalam berita bonek merupakan konstruksi sosial yang tidak bebas nilai. Bahkan dalam proses konstruksi tersebut terjadi kekerasan simbolik yang dilakukan oleh media massa terhadap bonek sebagai objek berita. Kekerasan simbolik tersebut mengejawantah dalam proses pemarjinalan melalui unsur-unsur linguistik dari sebuah berita seperti topik, skema berita, dan gaya bahasa. Keadaan tersebut terjadi tidak lepas dari fakta bahwa media massa memiliki kuasa simbolik yang menempatkannya pada posisi istimewa dalam struktur sosial masyarakat Indonesia. Dalam proses produksi wacana tentang bonek, media massa dipengaruhi oleh kognisi sosial tertentu, sehingga membuatnya tidak bebas nilai. Kognisi sosial tersebut mempengaruhi cara pandang seseorang atas peristiwa (mental model). Dalam wacana berita bonek ditemukan bahwa kognisi sosial yang terlibat adalah wawasan (knowledge) tentang fenomena suporter yang identik dengan kekerasan dan penyakit sosial. Di samping itu, paradigma industri media yang menekankan pada nilai berita (news worthy) juga berpengaruh dalam pembentukan wacana tentang bonek di media massa.

The study entitled \"The Symbolic Violence of Mass Media in News about Bonek: Critical Discourse Analysis in News Media\" assumes that the discourse contained in news about bonek is socially constructed. Thus, the news is not considered to be value- free. Even, in the construction process, occurs the symbolic violence. The symbolic violence reflects how mass media is against bonek as an object of news. And, the symbolic violence often manifest in the process of marginalization through linguistic elements of news, such as topics, news scheme, and language style. However, this case may also not be separated from the fact that mass media has a symbolic power that put them in a privileged position in the social structure of Indonesian society. In the process of discourse production about bonek, mass media, moreover, is often influenced by certain social cognition, thus, it becomes not value- free. The social cognition then may affect someone’s perspective on any event (mental model). In the news discourse of bonek, the social cognition is also found. Based on the discourse analysis in this study, it is then known that the social cognition involved is knowledge about the phenomena of fans who are often become synonymous with violence and social illness. In addition, it is also indicated that the media industry paradigm emphasizing on the value of news (news worthy) is also influential in shaping the discourse about bonek in the mass media.

Kata Kunci : wacana, kekerasan simbolik, kognisi sosial, media massa, bonek