Laporkan Masalah

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI UNTUK MENGIKAT UNSUR N, P, K DARI AIR LINDI TPAS PIYUNGAN YANG TERDEKOMPOSISI SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADAT

Arif Riyanta, Drs, Ir. Supranto, M.Sc. Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Sampah kota yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan diuraikan oleh bakteri. Di satu sisi Rumah Potong Hewan (RPH) turut menghasilkan limbah, berupa urine, kotoran dan rumen. Selai itu proses pembakaran di industry batu bata akan menghasilkan limbahnya berupa abu sekam padi. Limbah-limbah tersebut di atas memiliki potensi untuk mengganggu lingkungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa abu sekam padi dapat digunakan untuk mengikat unsur-unsur nitrogen (N), Phosphor (P), dan Kalium (K). sedangkan limbah tersebut di atas memungkinkan untuk diolah menjadi pupuk organik padat. Dalam penelitian ini akan dipelajari tentang pengaruh ukuran abu sekam padi dan lama perendaman abu sekam padi di dalam air lindi yang terdekomposisi terhadap kandungan hara makro yang terikat (N,P,K). dalam penelitian ini menggunakan 15 perlakuan yang terdiri dari kombinasi 5 ukuran abu sekam padi dan 3 lama waktu perendaman. Ukuran abu sekam padi yang digunakan adalah 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh, sedangkan lama waktu perendaman adalah 12 jam, 24 jam dan 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman, diperoleh kandungan unsur hara terikat yang semakin tinggi. Untuk perendaman dalam abu sekam padi dengan ukuran 20 mesh pada lama waktu perendaman 36 jam dihasilkan kandungan N terikat tertinggi sebesar 0,7624 %. Kandungan unsur P2O5 tertinggi sebesar 2,0559 % diperoleh pada perlakuan ukuran abu sekam padi 100 mesh dengan lama waktu perendaman 36 jam. Sedangkan untuk kadar K2O tertinggi sebesar 0,8498 % diperoleh pada perlakuan ukuran abu sekam padi 60 mesh dengan lama waktu perendaman 36 jam. Hasil pupuk organik yang diperoleh ini diharapkan dapat menurunkan ketergantungan petani terhadap pupuk inorganik. Kelebihan lain dari pupuk ini adalah murah, terhindar dari kerusakan tanah dan lingkungan, serta meningkatkan hasil pertanian

Municipal Waste to the landfill will be decomposed by bacteria. On one hand, an Animal Slaughtered House produces some wastes such as urine, manure and rumen. On the other hand, the burning process of bricks industries produce their waste as rice husk ash. All the wastes above have potentials for deteriorating the environment. Many studies showed that the rice husk ash can be used for binding nitrogen (N), phosphorous (P), and potassium (K). Therefore, all the wastes above may be treated to be solid organic fertilizer. In this research will be learned about the dimension effect and immersing time of the rice husk ash into the decomposed leachate to the binded hara macro content ( N,P, K). In this experiment, by using 15 treatments that consist of 5 various dimensions of rice husk ash, 3 immersing time period. The rice husk dimensions in this experiment used are 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh, therefore the immersing periode taken 12 hours, 24 hours dan 36 hours. The experiment results showed that the longer immersing time taken would obtain increasing bound hara macro content. For immersing time taken of 36 hours to the rice husk ash dimension of 20 mesh would be produced the highest nitrogen content of 0,7624 %. Even though the highest P2O5 content of 2,0559 % was obtained from the rice husk ash of 100 mesh with immersing time period of 36 hours. On the other hand the highest K2O content was 0,8498 % and was obtained from the rice husk ash dimension of 60 mesh with 36 hours for immersing time period. This organic fertilizer to be hoped can decrease the depending of inorganic fertilizer by farmers. The other advantages of this fertilizer use are cheaper, avoids of soil and environmental damage, and increases the agriculture product.

Kata Kunci : abu sekam padi, ukuran butiran, waktu perendaman, pupuk organik padat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.