Laporkan Masalah

KUALITAS KAWASAN PANTAI DEPOK, GUMUK PASIR BARCHAN, PANTAI PARANGKUSUMO DAN PANTAI PARANGTRITIS BERDASARKAN PARAMETER GEOWISATA

Primantoro Nur Vitrianto, Dr. Ir. Budi Prayitno, M.Eng.

2012 | Tesis | S2 Mag.Arsitektur Pariwisata

Kawasan Parangtritis secara keseluruhan memiliki potensi daya tarik wisata yang terpadu antara daya tarik wisata alam, budaya dan khusus (kuliner), seluruh potensi tersebut perlu untuk dikembangkan dan dilestarikan. Geowisata diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pendekatan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada di kawasan parangtritis secara keseluruhan, yang meliputi Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo, dan Pantai Parangtritis, baik dalam bentuk peningkatan pengayaan wawasan tentang keunikan daya tarik wisata, peningkatan pemahaman proses fenomena fisik alam (geomorfologi), maupun peningkatan kualitas sumberdaya manusia di kawasan ini. Geowisata juga memberi dampak terhadap pengembangan lapangan kerja di berbagai sektor seperti transportasi, perhotelan dan pemandu wisata dan sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimanakah kualitas kawasan Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis berdasarkan parameter geowisata. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologis menggunakan kuesioner dan wawancara dengan narasumber dan pengamatan lapangan. Analisis data dilakukan secara induktif dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kualitas kawasan Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis berdasarkan parameter geowisata secara keseluruhan adalah baik. Namun jika ditilik lebih lanjut, kawasan yang memiliki kualitas paling tinggi adalah kawasan Pantai Depok dengan nilai 4.14 (dari skala maksimal 5.00), hasil kedua dengan kualitas baik ditempati oleh kawasan Pantai Parangtritis dengan nilai 4.07, hasil ketiga adalah kawasan Pantai Parangkusumo dengan kualitas baik dan nilai sebesar 3.97, dan hasil keempat adalah kawasan Gumuk Pasir Barchan dengan kualitas sedang dan nilai 3.30. Pengembangan kawasan Pantai Depok diarahkan pada pengembangan potensi sebagai kawasan wisata kuliner berbasis hasil laut dan meningkatkan kualitas dan ragam masakan, serta tingkat kebersihan masakan. Kawasan Gumuk Pasir Barchan dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata pendidikan/penelitian berbasis keunikan morfologi gumuk pasir, dengan menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi serta perlunya dilaksanakan tindakan penertiban penggunaan lahan terutama untuk bangunan yang dapat mengganggu proses eolian di dalam kawasan aktif Gumuk Pasir Barchan sehingga kerusakan lingkungan berupa hilangnya morfologi Gumuk Pasir Barchan dapat dicegah. Kawasan Pantai Parngkusumo hendaknya dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata budaya dan tradisi berbasis wisata ziarah dan mengembangkan kegiatan-kegiatan budaya sebagai kegiatan (event) pariwisata tingkat nasional. Dan pengembangan kawasan Pantai Parangtritis sebagai kawasan wisata pantai berbasis wisata keluarga, yang berkelanjutan dan memberikan perlindungan bagi pelestarian seni, budaya dan lingkungan.

The whole Parangtritis area has natural, culture, and special interest (culinary) tourism attraction, the attraction integrated as one tourism attraction potential, the full potential needs to be developed and preserved. Geotourism expected to become one of the alternative approaches in exploiting the potential of existing natural resources in all the Parangtritis area, which includes Depok beach, Barchan sand dunes, Parangkusumo beach, and Parangtritis beach, either in the form of enrichment increased insight into the uniqueness of a tourist attraction, increased understanding the process of natural physical phenomena (geomorphology), as well as improving the quality of human resources in the area. Geotourism has impacts to the development of employment in various sectors, such as transport, hotels and tour guides as well as spur economic growth as transport, hotels and tour guides as well as spur economic growth. The aim of this research is to understand the quality of Depok beach, Barchan sand dune, Parangkusumo beach, and Parangtritis beach area, based on geotourism parameters. Phenomenological approach used in this study, along with questionnaires and interviews with informants and field observation. Data analysis was done inductively with descriptive qualitative method. The results of this research show, that the quality of Depok beach, Barchan sand dune, Parangkusumo beach and Parangtritis beach areas based on geotourism parameters, is good. However, if traced further, the area that has the highest quality is Depok Beach area with a value of 4:14 (maximum scale of 5.00), the second is Parangtritis beach area occupied by the value of 4:07, the third is Parangkusumo beach area with a value of 3.97, and the fourth is Barchan sand dunes with medium quality and the value of 3.30. Seafood culinary area is one of the tourism developments in Depok beach besides improving the quality and variety of cuisine, as well as the level of food hygiene. Barchan sand dunes area can be developed as an education/research tourism area based on the unique morphology of sand dunes. It is expected to preserve the environment, develop land use regulations (building restrictions), that is can interfere Aeolian processes that take place in the active area of sand dunes. Parangkusumo beach can be developed as an area of cultural and pilgrimage tourism, which those activities will become national tourism event. The tourism developments in Parangtritis beach focused on sustainable family tourism and provide protection for the preservation of art, culture and environment.

Kata Kunci : geowisata, pariwisata, persepsi, Pantai Depok, Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo, dan Pantai Parangtritis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.