Laporkan Masalah

PERBANDINGAN PENGARUH OKSITOSIN PROFILAKSIS SECARA INTRAVENA UMBILIKAL DAN INTRAMUSKULAR TERHADAP LAMA LAHIR PLASENTA DAN JUMLAH PERDARAHAN PASCASALIN

Mohammad Zacky Arda, Dr. Shofwal Widad, SpOG(K)

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar belakang: Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia dimana perdarahan obstetrik merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu tersebut.Dari semua kasus perdarahan pascasalin yang menyebabkan kematian maternal, 80% diakibatkan oleh karena atonia uteri dan 10% oleh retensi sisa plasenta. Perdarahan pascasalin oleh karena retensi plasenta merupakan akibat penanganan kala III yang tidak baik.Salah satu tindakan aktif kala III ialah pemberian oksitosin sebagai upaya pencegahan terjadinya perdarahan pascasalin. Pemberian oksitosin ini dapat diberikan melalui injeksi vena umbilikal. Keuntungan injeksi vena umbilikal yaitu dapat mengurangi waktu pelepasan plasenta yang menurunkan risiko terjadinya perdarahan pascasalin. Tujuan: Untuk membandingkan pengaruh pemberian oksitosin profilaksis melalui intravena umbilikal dan intramuskular terhadap lama lahir plasenta dan jumlah perdarahan kala III serta kala IV. Rancangan Penelitian: Perlakuan klinik acak terkendali. Metode: Seratus subjek penelitian,dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri atas 50 pasien yang mendapatkan injeksi oksitosin vena umbilikal saat kala III. Sedangkan kelompok kontrol terdiri atas 50 pasien yang mendapatkan injeksi oksitosin intramuskular saat kala III. Injeksi oksitosin dilakukan segera setelah bayi lahir. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada lama lahir plasenta (p<0,001) yaitu 6,55±1,46 menit pada kelompok perlakuan dan 10,15±2,71 menit pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna pada jumlah perdarahan kala III (p<0,001) yaitu 140,10±32,39 mililiter pada kelompok perlakuan dan 176,20±58,34 mililiter pada kelompok kontrol. Untuk perdarahan kala IV, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0,004) yaitu 33,80±16,55 mililiter pada kelompok perlakuan dan 42,00±10,44 mililiter pada kelompok kontrol. Kesimpulan: Pemberian oksitosin profilaksis pada persalinan normal melalui injeksi intravena umbilikal mengurangi perdarahan kala III dan kala IV serta mempercepat pelepasan plasenta dibandingkan dengan pemberian melalui intramuskular.

Background: Indonesia is still listed as a country with the highest maternal mortality rate in Asia where obstetrical bleeding is the major cause of maternal morbidity and mortality. From all causes of maternal mortality, 80% due to uterine atony and 10% due to retained placenta. Cause of post partum haemorrhage due to retained placenta is poor management of third stage labor. One of procedure in the active management third stage labor for prevention of post partum hemorrhage is oxytocin injection. Oxytocin can be administered via the umbilical vein injection. Advantage of umbilical vein injection is reducing the length of the placenta release and lower the risk of post partum hemorrhage. Objective: To compare the effect of prophylactic oxytocin injection in umbilical vein and intramuscular related to length of placenta delivery and amount of bleeding in the third and fourth stage of labor, Research Design: randomized controlled trial. Methods: One hundred subjects, divided into 2 groups: treatment group and control group.The treatment group consisted of 50 patients who received umbilical vein injection of oxytocin during the third stage. The control group consisted of 50 patients who received intramuscular injection of oxytocin during the third stage. Oxytocin injections performed immediately after birth. Results: There were significant differences on the length of placenta release (p <0.001) that is 6,55±1,46 minutes in the treated group and 10,15±2,71 minutes in the control group. There are significant differences in the amount of bleeding the third stage (p <0.001) that is 140,10±32,39 ml in the umbilical vein group and 176,20± 58,34 ml in the intramuscular group. At forth stage bleeding, there were significant differences between treatment group and control group (p = 0.004) that is 33,80±16,55 ml in the umbilical vein group and 42,00±10,44 ml in the intramuscular group. Conclusion: Prophylactic oxytocin injection in normal delivery through umbilical vein can reduce bleeding on third and fourth stage of labor, as well can accelerate the release of the placenta compared with the intramuscular administration.

Kata Kunci : oksitosin, injeksi intravena umbilikal, perdarahan pascasalin, retensi plasenta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.