ANALISIS KOEFISIEN ATENUASI LINIER SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEASLIAN BAHAN

R i d w a n, Prof. Dr. Kusminarto

2012 | Tesis | S2 Ilmu Fisika

Telah dilakukan penelitian mengenai keefektivan mekanisme pengukuran koefisien atenuasi menggunakan sistem radiografi digital untuk mengidentifikasi keaslian oli. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi koefisien atenuasi bahan sebagai acuan atau referensi dalam menentukan keaslian bahan tersebut dan menemukan salah satu metode yang relatif sederhana dalam mengidentifikasi keaslian bahan sebagai upaya untuk meminimasi pemalsuan barang kebutuhan masyarakat yang diperjualbelikan secara bebas. Data yang dianalisis adalah citra radiografi cairan oli murni dan oli yang dicampur dengan minyak tanah dengan berbagai konsentrasi yaitu oli campuran 95%, 90%, 80%, dan 70%. Perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis citra sampel penelitian adalah ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan harga koefisien atenuasi oli murni adalah (0.0210±0.0008)mm-1, oli campuran 95%=(0.0200±0.0008)mm-1, oli campuran 90%=(0.0194±0.0008)mm-1 , oli campuran 80%=(0.0216±0.0008)mm-1, dan untuk oli campuran 70%=(0.0238±0.0009) mm-1. Harga koefisien korelasi rerata menunjukkan nilai 0.96 yang berarti bahwa ada korelasi yang sangat tinggi antara ketebalan bahan dengan besarnya intensitas sinar x yang menembus bahan. Berdasarkan hasil uji-T terlihat bahwa sebagian besar sampel oli oplosan dapat diidentifikasi, kecuali pada saat konsentrasi pencampur 20% atau pada oli campuran 80%. Akan tetapi perbedaan antara nilai t hitung (t0) dan nilai t tabel (t.025, 14) tidaklah signifikan. Perbedaan yang signifikan baru terlihat pada saat konsentrasi pencampur sebesar 30% atau pada oli campuran 70%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode penelitian dengan menggunakan radiografi sinar x digital serta dianalisis menggunakan program ImageJ dan regresi linier dengan memanfaatkan perangkat lunak MS Excel dan Origin8 tidak cukup efektif untuk mengindentifikasi keaslian oli karena oli oplosan baru teridentifikasi dengan sangat jelas saat konsentrasi campuran minyak tanah mencapai 30% atau pada sampel oli campuran 70% .

The research on the effectiveness of the mechanism of attennuation coefficieent measurements using a digital radiography system to identify the authenticity of the oil has been done. The aim of this research is to identify the material attenuation coefficient as a reference or a guide in order to determine the authenticity of the materials as an effort to minimize the falcification of the goods which are sold publicly. The analyzed data is showing the image of pure oil radiography and kerosene mixed oil with various concentration of 95%, 90%, 80%, and 70% mixtures. The software used for analyzing the image of study sample is imageJ and origin8. The research result showed the attenuation coefficiennt of pure oil = (0.0210±0.0008) mm-1 , mixtures of 95% = (0.0200±0.0008) mm-1, mixtures of 90% =(0.0194±0.0008) mm-1, mixtures of 80% =(0.0216±0.0008) mm-1, and mixtures of 70% is (0,0238±0,0009) mm-1. The average correlation coefficient showed a value of 0,96 which means the high intensity correlation between the thickness of the materials and the magnitude of the xray intensity penetrate the materials. Based on the T-test shows that the majority of mixture oil samples can be identified, except during the mixing concentration of 20% 0r 80% oil mixture. However, the difference between the value t0 and t.025, 14 are not significant. The significant differences only emerge when the concentration of mixing 30% or 70% oli mixture. Based on the research, it can be concluded that the research methods using digital xrays radiography as well as being analyzed using imageJ and linear regression by exploiting MS Excel and origin8 software is not effective enough to identify the authenticity of the oil as the mixed oil will be identified clearly when the kerosene mixture reaches 30% or 70% mixed oil sample.

Kata Kunci : radiografi, koefisien atenuasi, oli, citra digital, sinar x.