GENETIKA KETAHANAN TANAMAN PADI TERHADAP VIRUS TUNGRO

Ahmad Muliadi, Dr. Nasrullah, M.Sc

2012 | Disertasi | EKSTENSI PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN

Tungro merupakan salah satu penyakit virus terpenting pada tanaman padi, disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu Rice tungro bacilliform virus (RTBV) dan Rice tungro spherical virus (RTSV) dan ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix virescens Distant. Penanaman varietas tahan terbukti efektif mencegah terjadinya ledakan penyakit tungro, namun varietas tahan virus tungro masih terbatas. Untuk menentukan strategi pemuliaan yang baik, genetika ketahanan terhadap virus tungro perlu dipelajari khususnya aksi dan jumlah gen pengendali ketahanan serta nilai heritabilitas. Pada penelitian ini varietas TN1 disilangkan dengan galur OBSTG02-28 dan OBSTG02-124 untuk menghasilkan masing-masing F1, F1R, BC1.1, BC1.2, dan F2. Semua hasil persilangan diinokulasi dengan virus tungro dan diamati intensitas penyakit (IP) tungro dengan skor dan uji ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua galur tergolong tahan dan tidak ada pengaruh resiprok pada kombinasi persilangan yang digunakan. Gen ketahanan OBSTG02-28 dikendalikan oleh dua gen dominan komplementer dengan nisbah 9:7, sedangkan gen ketahanan OBSTG02-124 dikendalikan oleh dua gen resesif komplementer dengan nisbah 7:9. Model aksi gen aditifdominan sesuai dalam pola pewarisan ketahanan kedua persilangan dengan aksi gen aditif berbeda nyata. Nilai heritabilitas arti sempit tergolong tinggi pada persilangan TN1 dengan OBSTG02-28 sehingga seleksi untuk memperoleh sifat ketahanan terhadap penyakit tungro dapat dilakukan pada generasi awal, sedangkan pada persilangan TN1 dengan OBSTG02-124 tergolong sedang, seleksi untuk memperoleh sifat ketahanan terhadap penyakit tungro dapat dilakukan pada generasi lanjut.

Tungro is one of the major viral diseases of rice plant, caused by two types of viruses, namely Rice tungro bacilliform virus (RTBV) and Rice tungro spherical virus (RTSV) and transmitted by the green leafhopper Nephotettix virescens Distant. Planting of resistant varieties proved to be a effective strategy in preventing the occurrence of tungro disease, but the tungro virus resistant varieties are still limited. To determine the best breeding strategy, the genetics of resistance to tungro virus, in particular gene action and number of genes that controling resistance and heritability, needs to be studied. In this study, TN1 variety was crossed with OBSTG02-28 and OBSTG02-124 to produce F1, F1R, BC1.1, BC1.2, and F2. All derived population were inoculated with tungro virus and the disease intensity was observed by scoring and ELISA test. The results confirmed the resistance of the two lines. No reciprocal effect was observed. The resistant gene of OBSTG02-28 was controlled by two complementary dominant genes with a ratio of 9:7, while the resistant gene of OBSTG02-124 was controlled by two complementary recessive genes with a ratio of 7:9. Additive-dominant model was sufficient to explain fitted with the transmission of resistance in the two crosses with a significantly different additive gene action. The narrow sense heritability was considered high in TN1 with OBSTG02-28 cross, indicating that selection for resistance against tungro disease can be performed in early generations. However, it was considered moderate in TN1 with OBSTG02-124 cross. Therefore, the selection for resistance against tungro disease should be performed in advanced generations

Kata Kunci : Analisis genetik, ketahanan, penyakit tungro, padi