Evaluasi Struktur dan Aplikasi pada Hewan Coba Graft Hydroxyapatite Berpori dari Limbah Cangkang Telur sebagai Substitusi Tulang (uji komparasi dengan graft hydroxyapatite komersial berpori)

Yudha Mathan Sakti, Dr.Rahadyan Magetsari, Sp.OT.,Ph.D.,FICS

2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Pendahuluan Pembuatan dan pengembangan graft hydroxyapatite produksi dalam negeri dengan nilai ekonomis yang terjangkau dibutuhkan dalam bidang orthopaedi. Alur dan Metode Penelitian Studi ini mencakup proses pembuatan dan pengembangan graft hydroxyapatite berpori dengan menggunakan limbah cangkang telur sebagai sumber bahan baku kalsium dan gula pasir sebagai zat porogen, dengan evaluasi kemurnian material dan struktur menggunakan X Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Lebih lanjut dilakukan uji komparasi implantasi graft yang dihasilkan pada critical size defect tulang femur Rattus Novergicus terhadap graft hydroxyapatite komersial berpori. Hasil Pasca proses sintering (pemanasan) dan proses hydrothermal synthesis didapatkan kristal hydroxyapatite yang sesuai dengan standar JCPDS dengan gambaran pori interkoneksi 50 – 500μm. Pada uji komparasi pasca implantasi tidak didapatkan adanya perbedaan bermakna skor radiologis ISOLS dan skor histologis (Lane and Shandu modified by Heiple et.al) dengan p = 0,364 and p = 0,338 (p > 0, 05) pada uji statistik Mann Whitney U test. Simpulan Graft hydroxyapatite berpori limbah cangkang telur memiliki karakteristik material sesuai standar dengan gambaran struktur pori dan hasil penyembuhan tulang yang sebanding dengan graft hydroxyapatite komersial berpori.

Introduction The development of economically affordable hydroxyapatite graft is needed for orthopaedic practice in developing country. Materials and Methods This study comprise of graft manufacturing process using egg shell waste as calcium resource for hydroxyapatite production with consecutive development of interconnecting porous structure using sugar, material and structural evaluation of the graft using X Ray Diffractometer (XRD) and Scanning Electron Microscope (SEM), and followed with animal implantation procedure on critical size defect of Rattus Novergicus femur. Result After thermal heating process up to 900°C and subsequent hydrothermal synthesis procedure, we have managed to form hydroxyapatite crystals that match to JCPDS standard with interconnecting pore diameter of 50 – 500μm based on XRD and SEM examination, consecutively. The following animal implantation also showed no significant difference on radiologic (ISOLS) and histological (Lane and Shandu modified by Heiple et.al) score compare to the commercial graft based on Mann Whitney U test with p = 0,364 and p = 0,338 (p > 0, 05). Conclusion Porous – egg shell waste derived hydroxyapatite graft has the material characteristic as standard with comparable structural porosity and equal outcome on bone healing with regards to the commercial porous hydroxyapatite graft.

Kata Kunci : Cangkang telur, graft hydroxyapatite berpori.