Laporkan Masalah

Akselerasi Pertumbuhan Perusahaan Melalui Strategi Diversifikasi (Studi pada PT.Combiphar).

Refina Mariana, Dr. Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi diversifikasi perusahaan farmasi ke sektor non obat dan kendala-kendala potensial yang akan dihadapi perusahaan. Diversifikasi ke sektor non obat merupakan langkah yang cukup menarik untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan, baik penjualan maupun laba, yang saat ini mengalami kecenderungan melambat, disebabkan oleh semakin mahalnya biaya riset obat baru dan tekanan pemerintah untuk menurunkan harga obat. Untuk mencapai tujuan dalam paragraf di atas, peneliti melakukan studi pada PT Combiphar, sebuah perusahaan farmasi lokal yang berada pada peringkat ke 13 pada tahun 2010. Sejak bulan Juli hingga Agustus, dilakukan penelitian deskriptif dengan menggunakan survei melalui wawancara para manajemen puncak dari bagian pemasaran, penjualan, produksi, pengembangan bisnis dan juga supply chain. Berdasarkan hasil pengamatan di PT Combiphar, dapat disimpulkan bahwa diversifikasi ke sektor non obat terutama ke kategori yang memiliki tingkat pertumbuhan cukup tinggi seperti makanan minuman dan perawatan kesehatan dapat menjadi sumber pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Yang perlu dipikirkan lebih mendalam adalah kategori yang akan dipilih terkait dengan kesiapan sumber daya dan kompetensi yang harus dimiliki di dalam perusahaan sendiri, sehingga dapat menjadi keunggulan bersaing yang cukup kompetitif.

The objective of this study is to analyze diversification strategy of pharmaceutical industry to non-drug category and explore potential drawbacks. Recently this strategy has been an attractive option for pharmaceutical company to boost its future revenue and bottom line growth considering high expenses in research and development and increasing pressure from the government to reduce drug’s price. To reach the above objective, descriptive study has been conducted at PT Combiphar, a local pharmaceutical company which has 13th position in Indonesia (2010). The study has run in July and August this year, by interviewing top management from marketing, sales, production, business development and also supply chain. The result concludes that diversification to non-drug category can be future source of growth. But the critical consideration before going to that direction is choosing the right category to ensure that the company owns resources and competences to be the sustainable competitive advantage.

Kata Kunci : perusahaan farmasi, diversifikasi, non obat, keunggulan bersain


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.