Perbandingan Insidensi Nyeri Tenggorok Pada Penggunaan Jeli Lidokain 2% Dibandingkan Jeli aqua Pasca Anestesi Umum Dengan Pipa Endotrakea
dr. Shila Suryani, Dr. dr. Sri Rahardjo, SpAn.KNA.NCC
2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDSLatar belakang. Nyeri tenggorok merupakan salah satu komplikasi pada sistem respirasi yang sering terjadi pada 24 jam pertama pasca operasi. akibat dari intubasi endotrakeal. Nyeri terjadi karena adanya perubahan patologi berupa iritasi, inflamasi, bahkan iskemik pada jalan nafas akibat dari proses laringoskopi dan intubasi. Lidokain merupakan obat anestesi lokal golongan amida yang banyak digunakan pada saat intubasi. Salah satu keuntungan lidokain dalam intubasi adalah mengurangi nyeri tenggorok. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan insidensi nyeri tenggorok pada penggunaan jeli lidokain 2% pada cuff pipa trakea dibandingkan jeli aqua pada pasca anestesi umum. Metode. Merupakan penelitian uji klinis, Randomized Control Trial yang telah dilakukan pada 94 pasien laki-laki dan perempuan, 18-50 tahun, ASA I atau II, prediksi intubasi tidak sulit dan memiliki BMI < 30 kg/m2 yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum dengan pipa trakea. Pasien dilakukan randomisasi menjadi 2 kelompok. Kelompok A diberikan jeli lidokain pada cuff pipa trakea dan kelompok B diberikan jeli aqua pada cuff pipa trakea. Nyeri tenggorok dinilai 1 jam dan 24 jam pasca ekstubasi. Hasil dan simpulan. Dari 94 sampel penelitian, didapatkan 45 sampel kelompok A, 44 sampel kelompok B, dan 5 sampel drop out. Insidensi nyeri tenggorok 1 jam pasca ekstubasi untuk kelompok A sebesar 17,78% dan kelompok B 31,82% sedangkan insidensi nyeri tenggorok 24 jam pasca ekstubasi untuk kelompok A sebesar 11,11% dan kelompok B sebesar 25%. Namun secara statistik perbedaan ini tidak bermakna (p > 0,05). Dari data penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan insidensi nyeri tenggorok antara kelompok jeli lidokain dan jeli aqua dimana insidensi nyeri tenggorok ada kelompok jeli lidokain lebih kecil dibandingkan dengan jeli aqua.
Background. Sore throat is a common problem in first 24 hours postoperative periode following the use of endotracheal intubation during general anesthesia. It was postulated that this effect is because of irritation, inflamation, and even ischaemia of the airway. Lidocaine is a local anesthetic drug which commonly used when intubation is needed. One of the benefit of lidocaine is to reduced sore throat. The aim of this study is to compare sore throat incidence between the application of 2 % lidocain gel and aqua gel on the tracheal tube’s cuff in general anesthesia. Method. This Randomized Controlled Trial research has been performed in 94 male or female patients, 18- 50 years old, ASA I or II , no difficult intubation predictions and Body Mass Index (BMI) less than 30 kg/m2 who underwent elective surgery under general anesthesia. Patient is randomized into 2 groups. Group A was given lidocaine jelly on tracheal tube cuff and group B was given aqua jelly. Sore throat and its severity degree was assessed 1 hour and 24 hours postekstubation. Result and conclusion. 94 sample of this study was obtained 45 samples group A, 44 samples group B, and 5 samples drop out. Incidence of sore throat one hour postextubation is 17,78% for group A and 31,82% for group B. Incidence of sore throat 24 hours postextubation is 11,11% for group A and 25% for group B. However, this defference was not statistically significant (p > 0,05). This research shows that there are difference incidence of sore throat between lidocaine jelly and aqua jelly whereas incidence of sore throat lidocaine jelly is lower than aqua jelly.
Kata Kunci : Nyeri tenggorok, Jeli Lidokain, Jeli Aqua