PENAKSIRAN RISIKO BANJIR LAHAR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) GENDOL DAN DAS OPAK, YOGYAKARTA
PUTU PERDANA KUSUMA WIGUNA, Dr. M. Aris Marfai, M.Sc
2012 | Tesis | S2 Geo-Informasi untuk Manajemen BencanaBahaya primer erupsi Merapi tahun 2010 telah berakhir, namun bahaya sekunder masih mungkin terjadi. Bahaya sekunder tersebut adalah terjadinya banjir lahar yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi di daerah lereng atas Merapi. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir risiko yang diakibatkan oleh banjir lahar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Gendol dan DAS Opak, Yogyakarta. Penaksiran risiko banjir lahar dilakukan menggunakan skenario volume dan debit untuk penentuan bahaya, kerentanan dan kapasitas penduduk. Luas terbesar terdampak banjir lahar di DAS Gendol menurut skenario volume lahar adalah sebesar 1562,26 ha, sedangkan daerah terdampak bahaya banjir lahar terbesar di DAS Opak seluas 1240,14. Total daerah terdampak di DAS Gendol sebesar 4478,04 ha berbanding 2583,34 ha di DAS Opak. Menurut skenario debit lahar, total daerah terdampak di DAS Gendol sebesar 985,98 ha berbanding 625,85 ha di DAS Opak. Sebanyak 16 Dusun dalam DAS Gendol terdampak oleh skenario volume 40 juta m 3 . Sementara DAS Opak memiliki 15 Dusun terdampak. Menurut skenario debit lahar, Dusun Glagahmalang, Ngancar, koripan dan Pencar di DAS Gendol mengalami dampak terluas, lebih dari 30 ha. Sementara di DAS Opak, hanya Dusun Gondang yang terdampak lebih dari 30 ha. Penduduk DAS Gendol lebih rentan dibanding penduduk pada DAS Opak. 6 Dusun di DAS Gendol memiliki tingkat kerentanan tinggi hingga sangat tinggi berbanding 5 Dusun di DAS Opak. Namun, DAS Opak juga memiliki kapasitas penduduk yang lebih tinggi. Sebanyak 25 Dusun di DAS Opak memiliki kapasitas tinggi hingga sangat tinggi dalam penanggulangan bencana berbanding dengan 19 Dusun pada DAS Gendol. Perbedaan-perbedaan tingkat bahaya, kerentanan dan kapasitas penduduk dalam menanggulangi bencana, menyebabkan perbedaan jumlah penduduk yang berisiko tinggi hinnga sangat tinggi terhadap banjir lahar. Berdasarkan skenario volume, sebanyak 10924 jiwa memiliki risiko terdampak banir lahar di DAS Gendol, sedangkan hanya 7601 jiwa di DAS Opak yang memiliki risiko terdampak banjir lahar. Berdasarkan skenario debit, 9991 Jiwa dalam DAS Gendol memiliki risiko terdampak banir lahar, berbanding 504 jiwa pada DAS Opak.
extinct. However, the secondary hazard still expected to occur. The secondary hazard is lahar flood, which triggered by heavy rainfall in the upper slope of Merapi Volcano. The aim of this research is, to assess the risk of lahar flood to the population in Gendol and Opak watershed using three parameters of risk, hazard, vulnerability, and coping capacity. Two scenarios are used in predicting the hazard area, with lahar volume and lahar discharge scenario. The most extensive area which impacted by lahar flood in Gendol watershed, based on lahar volume scenario is 1562,26 ha compares to 1240,14 ha in Opak Watershed. Meanwhile, hazard assessment using lahar discharge scenario, total amount of 985.98 ha area of Gendol watershed are effected by lahar, compares to 625,85 ha in Opak Watershed. Total of 16 dusun (village/ rustic) in Gendol watershed are affected by the highest lahar volume scenario of 40 million m 3 , compares to 15 village in Opak Watershed. Based on lahar discharge scenario, Village of Glagahmalang, Ngancar, Koripan and Pencar in Gendol watershed experience the largest effect of more than 30 ha. Meanwhile in Opak Watershed, only Gondang Village has experience more than 30 ha of affected area. Inhabitants of Dusun in Gendol watershed are more vulnerable to lahar flood. 6 villages in Gendol watershed has high until very high level of vulnerability, compares to 5 Villages in Opak watershed. But, the inhabitants of Villages in Opak Watershed have higher coping capacity. It proves by the number of villages with high until very high class of coping capacity, 19 villages in Gendol watershed and 25 in Opak watershed. The differences in hazard level, vulnerability and coping capacity between to watersheds, bring differences in total affected inhabitants with high until very high risk. Based on lahar volume scenario, total of 10924 inhabitants has risk to lahar flood in Gendol watershed, compares to 7601 inhabitants in Opak watershed. Based on lahar discharge scenario, total 9991 inhabitants have risk to lahar flood in Gendol watershed, compares to only 504 inhabitants in Opak watershed.
Kata Kunci : penaksiran risiko, skenario, penduduk.