HUBUNGAN ANTARA HEPATOTOKSISITAS DENGAN USIA, STATUS GIZI, DAN LAMA PEMBERIAN ASAM VALPROAT PADA ANAK EPILEPSI

Siti Aurelia Nurmalasari, Dr. dr. E.S. Herini., Sp AK

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan anak

Epilepsi masih merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat di seluruh dunia dengan estimasi 50 juta orang menderita epilepsi diseluruh dunia dengan angka insidensi tahunan berkisar 20 – 70 kasus per 100.000 penduduk dan angka prevalensi 0,4 – 0,8 persen. Tingginya prevalensi epilepsi secara langsung akan berimbas pada tingginya penggunaan asam valproat pada anak dan hal ini dapat meningkatkan risiko timbulnya efek hepatotoksisnya.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara usia, status gizi, lama terapi dengan kejadian hepatotoksisitas pada anak epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Data diambil pada bulan September – November 2011 di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Kriteria inklusi adalah anak epilepsi usia < 18 tahun yang mendapatkan terapi asam valproat paling sedikit 3 bulan yang kontrol di Poliklinik rawat jalan serta bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak yang menderita penyakit liver sebelumnya. Data diolah menggunakan korelasi Pearson dan Spearman. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan kadar ALT pada anak epilepsi yang menggunakan asam valproat (r = -0,009, p = 0,946). Faktor lain yang diuji menunjukkan tidak ada hubungan antara lama pemakaian dan status gizi terhadap kadar ALT (r = 0,009, p = 0,947 dan r = -0,198, p = 0,136). , status gizi dan lama terapi Usia tidak berhubungan dengan hepatotoksisitas pada anak epilepsi yang mendapatkan terapi asam valproat.

Epilepsy is still a disease that affects many people all around the world with an estimated 50 million people suffer from epilepsy. The annual incidence rate ranges from 20-70 cases per 100,000 population and the prevalence rate from 0.4 to 0.8 percent. The high prevalence of epilepsy will directly impact on the high use of valproic acid in children and this may increase the risk of hepatotoxicity. The aim of this study is to investigate the relationship between the age, nutritional status, duration of therapy and hepatotoxicity in epileptic children who received valproic acid. This is a cross-sectional study. The data taken in September-November 2011 in the department of pediatric neurology of DR. Sardjito Hospital Yogyakarta. The inclusion criteria were children with epilepsy aged < 18 years who received valproic acid therapy for at least 3 months as outpatient who willing to follow the study. Exclusion criteria were children with no previous liver disease. Data processed using Pearson and Spearman correlation. This study showed no association between age of patient and hepatotoxicity in children with epilepsy using valproic acid (r = - 0.009, p = 0.946). Other factors that were tested showed no association between duration of therapy, nutritional status and hepatotoxicity (r = 0.009, p = 0.947 and r = -0.198, p = 0.136 irrespectively). The age of patient, nutritional status, duration of therapy are not associated with hepatotoxicity in children with epilepsy who received valproic acid.

Kata Kunci : usia , Epilepsi pada anak, status nutrisi, lama terapi, asam valproat, kadar ALT.