Laporkan Masalah

Upaya menurunkan stereotip negatif dan jarak sosial terhadap orang dengan skizofrenia: Psikoedukasi sebagai program anti-stigma untuk siswa sekolah menengah pertama

Restu Tri Handoyo, Drs. Subandi, MA. PhD, Psi

2012 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi

Stigma merupakan penghambat pemulihan bagi orang dengan skizofrenia (ODS). Dalam masyarakat Indonesia, masih jamak ditemukan stigma terhadap ODS. Solusi dari masalah ini adalah pengembangan program anti-stigma terhadap ODS sebagai bentuk intervensi kepada masyarakat. Penelitian ini mengkaji pengaruh psikoedukasi terhadap stereotip negatif dan jarak sosial kepada ODS. Stereotip negatif dan jarak sosial adalah dua variabel yang merepresentasikan stigma. Psikoedukasi ditujukan sebagai sebuah intervensi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai skizofrenia. Dengan meningkatkan pengetahuan mengenai skizofrenia, diharapkan stigma terhadap ODS dapat diturunkan. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah pertama, sebagai representasi masyarakat. Partisipan dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Pengukuran terhadap variabel yang diteliti dilakukan sebanyak tiga kali (pretest, posttest, follow-up). Data dianalisis dengan menggunakan model analisis anava campuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psikoedukasi dapat menurunkan jarak sosial terhadap ODS dan meningkatkan pengetahuan mengenai skizofrenia secara signifikan. Psikoedukasi tidak dapat menurunkan stereotip negatif secara signifikan; namun dapat menurunkan satu aspek stereotip negatif yaitu aspek keberbahayaan secara signifikan.

Stigma is an obstruction of recovery for people with schizophrenia (PWS). In Indonesian society, it is common to find stigma towards PWS. Solution for this problem is to develop an anti-stigma program as an intervention to the community. This study examines the influence of psychoeducation towards knowledge about schizophrenia, negative stereotypes and social distance towards PWS. Negative stereotypes and social distance are variables that represent stigma. Participants involved in this study were junior high school students, as a representation of society. Participants were divided into experimental and control groups. Variables under study were measured three times (pretest, posttest, and follow-up). Data were analyzed using mixed design analysis of variance. The psychoeducation program was found to be significantly effective in reducing social distance towards PWS and improving knowledge about schizophrenia. It was also found to be not significantly effective in reducing negative stereotypes towards PWI in general; but it was effective in reducing one aspect of negative stereotype: dangerousness.

Kata Kunci : stigma, stereotip, jarak sosial, skizofrenia, psikoedukasi, siswa sekolah menengah pertama


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.