Pasteurisasi Susu Dengan Alat Pemanas Otomatis Dalam Rangka Meningkatkan Kelayakan Usaha Susu Sapi Perah di KUD Cilawu

SAUVA QONITA, Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D.,

2012 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Potensi usaha produksi susu sapi segar di Kabupaten Garut terutama di KUD Cilawu cukup berlimpah yaitu mencapai 5000 liter per hari. Namun pengolahan susu segar belum tertangani di KUD Cilawu, susu segar tersebut hanya dijual untuk pabrik-pabrik besar dan itupun tidak terangkut semua ke pabrik. Untuk itu perlu adanya pengolahan susu segar tersebut, adanya pengolahan ini dimaksudkan juga untuk menambah pendapatan bagi para peternak karena nilai jual susu olahan dengan susu segar lebih tinggi. Untuk mengolah susu segar tersebut perlu adanya alat yang menunjang untuk pengolahan susu segar tersebut. Alat yang dirancang diharapkan mampu menjaga kualitas susu dan dapat mengurangi jumlah mikroba pada susu segar sehingga layak untuk dikonsumsi. Alat dirancang secara otomatis dimana suhu dan waktu terkendali. Alat pemanas susu otomatis ini belum ada dipasaran, biasanya hanya mengandalkan kompor gas dan waktu secara manual. Alat ini dirancang sesederhana dan seefisien mungkin untuk menghindari kontak langsung dengan udara luar dan menghindari kontaminasi terhadap produk. Kapasitas alat pemanas susu otomatis yang dirancang ini bervolume sepuluh liter dan dapat berproduksi lima liter per batch. Dengan suhu dan waktu terkendali didapatkan suhu dan waktu yang optimum. Dilihat dari penurunan jumlah mikrobiloginya suhu dan waktu yang optimum yaitu pada suhu 70o C selama 25 menit. Dari analisis ekonomi penjualan susu olahan dengan alat pemanas otomatis tersebut diperoleh net benefit-cost ratio (B/C) 2,56 (Rp.pendatan/Rp.biaya) pada titik impas total penjualan produk Rp.2933 per botol dengan janka waktu pengembalian modal 5 bulan.

The potential of fresh cow's milk production venture in Garut mostly in KUD abundant enough that reach Cilawu 5000 litres per day. But the processing has not been managed in fresh milk KUD Cilawu, fresh milk is only sold to factories and that not all transported to the factory. For it is necessary to the processing of fresh milk, the existence of the processing is intended also to supplement income for breeders because of processed milk selling points with fresh milk. To cultivate the necessary fresh milk is a support tool for processing fresh milk. Tools that are designed to expect able to keep the quality of milk and may reduce the amount of microbes in fresh milk so worthy to be consumed. A tool designed to automatically where the temperature and time control. Automatic milk heaters was not there in the market, usually just rely on the gas stove and times manually. It is designed as simple and as efficient as possible to avoid direct contact with the outside air and avoid contamination of the product. The capacity of automatic milk heaters designed this ten-volume litres and can produce five liters per batch. With the temperature and the temperature and time control obtained optimum time. With the temperature and the temperature and time control obtained optimum time. Seen from the decline in the number of mikrobiloginya optimum temperature and time that is at a temperature of 70o C for 25 minutes. Economic analysis of processed milk sales by Auto heaters derive net benefit-cost ratio (B/C) 2.56 (Rp. Rp. pendatan/cost) at breakeven total product sales of Rp. 2933 per bottle with payback period of 5 months.

Kata Kunci : alat otomatis, pasteurisasi, mikrobiologi susu