PERSEPSI DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP USAHATANI DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA KABUPATEN BENGKAYANG

Yulianus, S.Hut.,M.Si., Prof. Dr. Ir.Irham, M.Sc,

2012 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis Persepsi petani terhadap program-program Pemerintah pada sektor pertanian di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang (2) Mengukur kontribusi usahatani terhadap pendapatan rumahtangga tani di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pasar output, tingkat produktivitas, dan pendapatan usahatani di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang, dan (4) menganalisis pengaruh Program-program Pemerintah pada sektor pertanian dan pasar Perbatasan terhadap tingkat produktivitas, pendapatan, dan efisiensi ekonomi relatif usahatani masyarakat wilayah perbatasan di Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang, yaitu Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang. Responden penelitian ini berjumlah 200 orang yang terdiri dari 100 orang di Kecamatan Seluas dan 100 orang di Kecamatan Jagoi Babang. Jenis usahatani yang dianalisis pada penelitian ini adalah usahatani Karet, usahatani Padi Ladang, dan usahatani Padi sawah. Analisis data menggunakan Metode Triangulasi Model Miles dan Hubermas, Model Multinomial Logit (MNL), dan Model Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Menurut persepsi petani, tingkat keberhasilan (efektifitas) program-program Pemerintah pada sektor pertanian di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya sosialisasi program, kurang tepatnya perencanaan program dan dan masih kurangnya pengawasan pada pelaksanaan/aplikasi program Pemerintah tersebut; (2) kegiatan on farm memberikan kontribusi paling besar pada pendapatan rumahtangga tani di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang. Sumber pendapatan yang berpotensi dikembangkan di wilayah perbatasan adalah usahatani karet, padi sawah, pekarangan, peternakan, dan industri kerajinan Bidai. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan pasar output masyarakat di wilayah perbatasan Kabupaten Bengkayang adalah usia petani, frekwensi petani ke perbatasan, tingkat pendidikan petani, orientasi petani pada Ringgit, petani yang memiliki pembeli tetap, Jarak rumah petani dengan pasar Perbatasan, etnis petani, dan petani yang memiliki hubungan kerabat dengan masyarakat Malaysia; (4) Faktor-faktor yang berpengaruh pada produktivitas dan pendapatan usahatani di wilayah perbatasan terdiri atas karakteristik petani, karakteristik usahatani, harga input, program Pemerintah pada sektor pertanian, dan pilihan pasar output; (5) Faktor-faktor yang berkaitan dengan perbatasan dan Kebijakan Pemerintah yang dapat meningkatkan efisiensi ekonomi relatif pada usahatani masyarakat perbatasan di Kabupaten Bengkayang adalah pilihan pasar output, program pembinaan, persepsi petani, dan pembentukan kelompok tani.

This study aims to (1) analyze farmers perception of government programs on the agricultural sector in the border region of Bengkayang Regency (2) Measuring the contribution of farming to the income of farm households in the border region of Bengkayang Regency (3) analyze the factors that influence the choice of output market, productivity levels and farm incomes in the border region of Bengkayang Regency, and (4) analyze the influence of government programs and border markets to the level of productivity, income and relative economic efficiency of farm in the border region of Bengkayang Regency. The research was conducted in the border region of Bengkayang Regency, namelySeluas District and Jagoi Babang District. Respondents of this study amount 200 people that consists of 100 people in Seluas District and 100 people in the Jagoi Babang District. Types of farms analyzed in this study were rubber farming, dry land rice farming, and wet land rice farming. Analysis of data using the method of Miles and Hubermas Triangulation Model, Multinomial Logit Model (MNL), and Ordinary Least Square Model (OLS). The research results showed that: (1) According to the farmers perception, the success rate of Government programs in the agricultural sector in the border region of Bengkayang regency is still low. This is caused by programs are not socialized in optimally, inappropriately planed programs, and lack of supervision on the implementation of Government program; (2) on-farm activities provide the greatest contribution to farm household income in the border region of Bengkayang regency. Income Sources that could potentially be developed in the border region are farming rubber, paddy fields, farm yard, livestock, and the handicraft industry Bidai; (3) Factors that affect the output market choices by farmer in border region of Bengkayang Regency were age of farmer, the frequency the farmer to the border region, the level education of farmer, farmer orientation to the Ringgit, farmer who have customer, distance between the farmhouse with border market, ethnic of the farmer, and the farmer kinship with neighboring country; (4) The factors that affect productivity level and farm incomes in the border region were characteristics of farmer, characteristics of farm, input prices, government aid programs, and the choice of output market; (5) The factors that related to the border and Government Policies that can improve the relative economic efficiency of farm in the border region of Bengkayang Regency were the choice of output markets, assistance programs, perceptions of farmer, and the establishment of farmer groups.

Kata Kunci : Persepsi petani, usahatani, wilayah perbatasan, Kebijakan Pemerintah, sumber pendapatan, pilihan pasar output, produktivitas, pendapatan, dan efisiensi ekonomi relatif.