PELESTARIAN JENIS MERBAU (Intsia spp.) BERBASIS ASOSIASI DAN DISTRIBUSI SPASIAL DI HUTAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI
EZROM BATORINDING, Prof. Dr. Ir. H. Djoko Marsono,
2012 | Tesis | S2 I.Kehutanan/MKSDALMerbau (Intsia spp.) merupakan salah satu jenis kayu yang banyak dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Sampai saat ini untuk pemenuhan kayunya masih dilakukan dari penebangan hutan alam, sehingga di khawatirkan dampaknya akan mengancam ketersediaannya di alam. Seiring dengan pesatnya pembangunan, apabila eksploitasi jenis ini terus dilakukan tanpa di imbangi dengan upaya-upaya pelestarian maka di khawatirkan akan berdampak terhadap ketersediaannya dialam semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon yang berasosiasi dengan merbau, mengetahui pola distribusi jenis merbau dan mengetahui riap diameter merbau di hutan alam dataran rendah TWA Gunung Meja Manokwari Papua Barat guna mendukung upaya pelestariannya. Lokasi sampling di TWA Gunung Meja ditentukan dengan intensitas sampling (IS) 1,1%. Penelitian dilakukan dengan membuat 5 petak pengamatan dengan ukuran masing-masing petak 100m x 100m. Pada setiap petak diletakkan plot pengamatan secara kontinyu dengan ukuran 10m x 10m. Jumlah seluruh plot pengamatan sebanyak 500 plot. Pengamatan dilakukan terhadap semua vegetasi yang berdiameter > 10 cm. Untuk mengetahui asosiasi dan pola distribusi jenis Intsia dianalisis dengan analisis asosiasi (Chi-square test) dan indeks dispersi (ID) dengan menggunakan parameter d. Untuk riap di hitung riap rata-rata tahunan (MAI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Intsia cenderung berasosiasi positif dengan jenis-jenis dominan di kawasan hutan TWA Gunung Meja. Pola distribusi spasialnya cenderung mengikuti pola acak dan riap diameter Intsia di hutan alam dataran rendah pada kawasan hutan TWA Gunung Meja cenderung lebih kecil dari riap diameter Intsia di beberapa hutan tanaman, yaitu masing-masing sebesar 0,39 cm/tahun dan 0,82 cm/tahun.
Merbau (Intsia spp.) is a wood species widely used and of high economic value. Until now wood supply is still fulfilled by deforestation, therefore it is feared that the impact will threaten its availability in nature. Along with the rapidly growing development, if this type of exploitation is continuously done without any conservation efforts made to counterbalance it, it might result in the declining of its number in nature. This study aims at determining the tree species associated with merbau, understanding the distribution pattern of merbau and identifying merbau’s diameter increment in the lowland forests of Gunung Meja Natural Tourism Park Manokwari West Papua to support its conservation efforts. 1,1% sampling intensity (IS) was used to determine the location of the research. The research was conducted by making 5 observation plots, each of which was 100m x 100m. On each observation plot, smaller plots of 10m x 10m were continuously placed. The total number of observation plots was 500 plots. Observation was done on all vegetation of > 10 cm in diameter. Association analysis (Chi-square test) and index of dispersion (ID) using d-parameter was peformed to determine the distribution associations and patterns of Intsia . Mean annual increment (MAI) was calculated from the increment. The results showed that Intsia tends to positively associate with the dominant species in the forests of Gunung Meja Natural Tourism Park. The spatial distribution patterns tend to follow a random pattern and Intsia’s diameter increment in lowland forests on Gunung Meja Natural Tourism Park tend to be smaller than Intsia’s diameter increment in some forest plants, which amounted to 0.39 cm per year and 0.82 cm per year.
Kata Kunci : Merbau, Intsia spp., asosiasi, distribusi spasial, riap diameter