Laporkan Masalah

PERSEPSI TERHADAP UKURAN TUBUH DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI KOTA PALANGKA RAYA

Cia Aprilianti, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., MSc., ScD.

2012 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/KIA

Latar Belakang: Masalah gizi dapat terjadi pada semua tahap kehidupan, termasuk pada remaja. Persepsi terhadap ukuran tubuh dianggap sebagai salah satu penyebab perilaku makan tidak sehat pada remaja. Persepsi keliru terhadap ukuran tubuh yang diikuti oleh pembatasan konsumsi makanan, menghindari jenis makanan tertentu dengan tidak memperhatikan kaidah gizi dan kesehatan dapat mempengaruhi status gizi yang salah satunya disebabkan karena asupan energi dan zat besi yang kurang. Status kesehatan akan menurun pada individu yang underweight, overweight, obesitas jika dibandingkan dengan individu yang memiliki status gizi normal. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap ukuran tubuh dengan status gizi remaja putri di Kota Palangka Raya Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan crosssectional. Pada penelitian ini pengukuran variabel bebas (persepsi terhadap ukuran tubuh) dan variabel terikat (status gizi) dilakukan pada remaja putri siswa sekolah menengah atas di kota Palangka Raya sebanyak 134 orang. Hasil: Prevalensi remaja putri yang mengalami masalah gizi baik gizi kurang maupun gizi lebih sebesar 48,5%. Ada hubungan antara persepsi terhadap ukuran tubuh dengan status gizi remaja. Pada remaja yang memiliki persepsi tidak sepakat dengan ukuran tubuhnya mempunyai kemungkinan sebesar 1 kali lebih besar mengalami underweight (95% CI: 0,42-2,35) dan 3,9 kali lebih besar untuk mengalami overweight (95% CI: 1,59-9,64). Kesimpulan: Dalam mempersepsikan ukuran tubuhnya, remaja cenderung mengalami overestimation dan underestimation. Pada kelompok remaja ini kemungkinan akan ditemukan prevalensi masalah gizi yang lebih besar.

Background: Nutritional problems can occur to all phases of life, including in adolescence. A perception on body shape or size is considered a cause of unhealthy eating habit in adolescents. This wrong perception is then followed by food consumption limitation, avoiding certain kinds of food without paying attention on nutrition standard and health which finally leads to under nutrition caused by insufficient energy and iron intakes. Health status will decrease in an individual with underweight, overweight, and obesity statuses compared to that with normal nutritional status. Objective: To find out the relationship between a perception on body shape and adolescent girls’ nutritional status in Palangka Raya Municipality. Method: This was an observational study with a cross-sectional study design. In this study, the measurement of the independent variable (perception on body shape) and the dependent variable (nutritional status) is done to 134 female students of senior high schools in Palangka Raya Municipality. Result: The prevalence of adolescent girls experiencing nutritional problems either under nutrition or over nutrition was 48.5%. There was a relationship between a perception on body shape and adolescents’ nutritional status. In adolescents with perception in disagreement with their body shape, they had a onetime greater chance of experiencing underweight (95% CI: 0.42-2.35) and a 3.9 time greater chance of experiencing overweight (95% CI: 1.59-9.64). Conclusion: In representing their body shape, adolescents tend to experience overestimation and underestimation. In this adolescent group, a prevalence of greater nutritional problems is more likely to be found.

Kata Kunci : persepsi terhadap ukuran tubuh, perilaku makan, status gizi remaja putri.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.