PENGARUH UMUR TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) TERHADAP KOMPOSISI JENIS GULMA PADA JENIS TANAH LATOSOL DAN REGOSOL DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) IX BANYUMAS
RETNO NINGSIH, Prof. Dr. Ir. Prapto Yudono, M.Sc
2012 | Tesis | S2 AgronomiKaret (Hevea brasiliensis) mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakar Indonesia. Permasalahan karet Indonesia adalah rendahnya mutu karet yang dihasilkan. Agar ptoduksi dan kualitas karet dapat ditingkatkan dan dipertahankan, maka langkah-langkah yang bisa diambil untuk mewujudkannya adalah memperbaiki teknik budidaya dan pengolahannya. Salah satu teknik budidaya yang dapat dilakukan yaitu tindakan pengelolaan dan pengendalian gulma. Pengenalan jenis-jenis gulma dominan merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan pengendalian gulma. Penelitian tentang studi komunitas gulma pada areal pertanaman karet di PT. Perkebunan Nusantara IX Banyumas sejauh peneliti ketahui belum ada publikasinya. Oleh karena itu penelitian tentang jenis-jenis gulma sangat menentukan kebijakan tindakan pengendalian gulma di pertanaman karet perlu dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IX Banyumas pada jenis tanah Latosol dan Regosol. Pelaksanaan penelitian di lapangan berlangsung pada bulan Maret-Juni 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai SDR yang diperoleh pada stadium tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM) pada jenis tanah Latosol dan Regosol maka gulma tahunan memiliki SDR lebih besar daripada gulma semusim, sehingga disarankan pengendalian gulma di areal pertanaman dapat dilakukan dengan pengendalian secara mekanis dengan cara pembabatan periodik selang 2-3 minggu dan pengendalian secara kimiawi, menggunakan herbisida sistemik.
Rubber (Hevea brasiliensis) has an important place in the aspect of social economy life in Indonesian society. The most crucial problem related with Indonesian rubber is the low of rubber quality that is produced. In order to the production and the quality of can be enhanced and be retalned, than further steps that can be taken to bring it into reality are to repair the technique of cultivation and it’s processing. One of cultivation technique that can be done is processing action and weed controlling actions. The identification of dominant weeds was the first step to the success of weeds community in rubber planting area yet. Therefor, a research on weeds composition in rubber planting area was important as the base of an accurate weeds control in rubber planting plant precisely in PT. Perkebunan Nusantara IX Banyumas. This research was conducted in PT. Perkebunan Nusantara IX Banyumas at the typical of Latosol and Regosol soil. It from on May-June 2010. The result of the research proved that based on SDR point obtained from young plant and production plant at the typical of Latosol and Regosol soil, the perennial weeds had a bigger SDR point than annual weeds. Consequently, the weeds control could be done mechanically by slashing it in 2-3 weeks and also chemically by using the systemic herbicide.
Kata Kunci : Analisis vegetasi gulma, gulma dominan, saran pengendalian