Laporkan Masalah

HUBUNGAN PERTUMBUHAN ANTEROPOSTERIOR DAN VERTIKAL WAJAH PADA ANAK SUKU JAWA USIA SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI BAIK (Kajian Radiografik Sefalometri Lateral pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul)

drg. ATIEK DRIANA RAHMAWATI, Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo R.S., S.U., Sp. KGA (K),

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

Wajah merupakan bagian kranium yang biasa disebut viserokranium. Pertumbuhan wajah setelah lahir berlangsung dalam tiga arah yaitu transversal, vertikal dan sagital (anteroposterior). Pada waktu basis kranium tumbuh ke anterior, tulang wajah tumbuh ke anterior dan inferior. Pertumbuhan ini erat kaitannya dengan pertumbuhan maksila dan mandibula. Pertumbuhan sagital, paling intensif terjadi sebelum dan selama erupsi gigi molar tetap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan anteroposterior dan vertikal wajah pada anak suku Jawa usia sekolah dengan status gizi baik. Penelitian observasional analitik dengan rancang penelitian cross sectional dilakukan pada 112 anak dari empat sekolah dasar Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Subyek dibagi 14 kelompok menurut usia dan jenis kelamin, masing-masing terdiri dari 8 anak. Keseluruhan subyek dilakukan rontgen foto sefalometri. Pengukuran meliputi SNA, SNB, SN-Mxpl, FHP-Mnpl, Mxpl-Mnpl. Data dianalisis menggunakan analisa korelasi Spearman. Hasil menunjukkan terdapat hubungan negatif yang kuat antara SNA dengan SN-Mxpl pada anak laki-laki 6 tahun (r=-0,857), 9 tahun (r=-0,857) dan 10 tahun (r=-0,743) serta pada anak perempuan usia 12 tahun (r=-0,81). Terdapat hubungan negatif yang kuat antara SNA dengan FHP-Mnpl pada anak laki-laki 7 tahun (r=0,831), serta anak perempuan usia 11 tahun (r=-0,738) dan 12 tahun (r=- 0,755). Terdapat hubungan negatif yang sangat kuat antara SNB dengan SN- Mxpl pada anak laki-laki usia 6 tahun (r=-0,934) dan hubungan negatif yang kuat pada laki-laki usia 9 tahun (r=-0,857) serta perempuan usia 12 tahun (r=-0,762). Terdapat hubungan negatif yang kuat antara SNB dengan FHP-Mnpl pada anak perempuan usia 6 (r=-0,849) dan 10 tahun (r=-0,79). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubugan negatif antara pertumbuhan anteroposterior dan vertikal wajah pada anak suku Jawa usia sekolah dengan status gizi baik.

Human face is the part of cranium that commonly called viscerocranium. After birth, facial growth takes in three direction namely transverse, vertical and sagital (anteroposterior). At the time of cranial base grew into the anterior, facial bones grew into the anterior and inferior. This growth was closely related to the maxillary and mandibulary growth. Sagittal growth, the most intensive occurred before and during the eruption of permanent molars. There was no significant correlation between growth pattern width at the maxillary sutura mediana with maxillary sutura height supporters. The purpose of this study was to determine the relationship between anteroposterior and vertical facial growth in Javanese school-age children in good nutritional status. Analytical observational research based on cross sectional research design was done on 112 children from four elementary schools at Tamantirto Kasihan Bantul. The subjects were divided into14 groups according to their age and sex and each group consisted of 8 children. All of subjects performed an Xray photographs sefalometri.Measurements included SNA, SNB, SN-Mxpl, FHP- Mnpl,Mxpl-Mnpl. Data were analyzed by Spearman correlation. The results showed a strong negative relationship between SNA and SN- Mxpl in boys ages 6 years old (r=-0,857), 9 years (r=-0,857), 10 years (r=-0,743), and in girls 12 years (r=-0,81). There is a strong negative relationship between SNA and FHP-Mnpl in boys 7 years old (r=0,831) as well as 11 years old girls (r=-0,738) and 12 years old girls (r=-0,755). There is a verry strong negative relationship between SNB and SN-Mxpl in boys age 6 years (r=-0,934) and a strong negative relationship in boys 9 years (r=-0,857), and in girls age 12 years (r=-0,762). There is a strong negative relationship between SNB and FHP-Mnpl in girls age 6 years (r=-0,849) and 10 years (r=-0,79). It was concluded that there was a negative relationship between anteroposterior and vertical facial growth in Javanese children of school age in good nutritiona status.

Kata Kunci : pertumbuhan anteroposterior, pertumbuhan vertikal, SNA, SNB, Mxpl, Mnpl, FHP.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.