LANDSLIDE SUSCEPTIBILITY MAPPING AT SENGIR AREA, PRAMBANAN DISTRICT, YOGYAKARTA SPECIAL PROVINCE, INDONESIA
thonglor southammavong, Dr. Agung Setianto
2012 | Tesis | S2 Teknik GeologiGeratan ranah daerah Sengir terletak di kecamatan Prambanan Kabupaten Slemon, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Daerah ini dianggap sebagai daerah rentan terhadap karena kondisi morfologi curam, sifat litologi lemah, dan Perubatan tataguna lahan. Selain itu, ada sejumlah besar jejak longsor yang ditemukan di daerah tersebut yang telah memicu bencana tanah longsor ke beberapa pemukiman di wilayah ini. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuat peta kerentanan bahaya longsor, memahami faktor-faktor pengendalian nya dan mekanisme longsor. dibuat berdasarkan e Dalam studi ini, peta kerentanan longsor mpat parameter seperti keminingan lereng, litologi, penggunaan lahan, dan jarak ke struktur geologi. Didukung oleh perangkat lunak GIS, skor yang diberikan untuk setiap parameter dilakukan berdosarkan kepadatan longsor, rasio antara daerah yang ditempati oleh daerah longsor di kelas parameter tertentu dan total luas dearah itu, diubah menjadi persentase. Sementara itu, bobot untuk parameter semuanya ditentukan dengan menggunakan skor opini berbasis mengadopsi kriteria dari proses hirarki analitik (AHP). di Kerentanan longsor peta zonasi menunjukkan bahwa daerah kelompokan berdasar kerentanan longsor yang sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi 29%, 17%, 36%, dan 18%. Sebuah persentase yang signifikan (18%) dari daerah penelitian memiliki kerentanan longsor tinggi. Akibatnya, peta kerentanan longsor adalah hasil yang sangat handal karena memiliki hubungan dekat dengan situasi nyata di lapangan. Hasil menunjukkan bahwa zona kerentanan tinggi yang terletak di sepanjang lereng curam menunjukkan lokasi tanah longsor. Faktor yang paling mengendalikan terjadinya longsor adalah lereng dan litologi. Sementara itu, parameter penting kedua dalam mengendalikan terjadinya tanah longsor adalah sesar dan penggunaan lahan.
Sengir area is located in Prambanan District, Yogyakarta Special Province, Indonesia. This area is considered to be a susceptible area to landsliding due to the interactions of unfavorable conditions such as steep morphology, weak engineering properties of lithology, and landuse changing. Moreover, there are significant numbers of landslide traces which are found in the area and those landslides have provoked several considerable disasters to the habitants living in the region. The main objective of this research is to assess landslide susceptibility map, understanding the controlling factors and mechanism of landslide. In this study, landslide susceptibility map was developed based on four parameters such as slope inclination, lithology, landuse, and distance to faults. Supported by GIS software, scores given to each class of parameters were done according to landslide density, a ratio between the area occupied by the landslide pixels on a class of a certain parameter and the total area of that class, changed into percentage. Meanwhile, weights for all parameter were determined by using opinion-based scores adopting a criterion of analytic hierarchy process (AHP). The landslide susceptibility zonation map shows that the area of the prediction groups of very low, low, moderate, and high landslide susceptibility are 29 %, 17 %, 36 %, and 18 %. A significant percentage (18 %) of the research area has high of landslide susceptibility. As a result, landslide susceptibility map was a very reliable result as it has a close relationship with the real situation in the field. The results reveal that the high susceptibility zones were located along the steep slope showing the coincidence with the landslides locations. The most controlling factors of landslide occurrence are the slope inclination and lithology. Meanwhile, the second important parameters in controlling the occurrences of landslide are distance to fault and landuse.
Kata Kunci : Peta Kerentanan Longsor Tanah, GIS, Kepadatan Tanah Longsor, Analytic Hierarchy Process.