SIMULASI PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DAN PINJAMAN DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TERMINAL INDUK DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Agustina Eka Aryana Dewi, Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt.
2012 | Tesis | S2 Magister Ek.PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan dana cadangan dan pinjaman daerah sebagai alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara pada saat dana untuk pembangunan tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Analisis pembentukan dana cadangan sebagai pembiayaan intern dan pinjaman daerah sebagai pembiayaan eksternal dilakukan dengan simulasi pada pembangunan terminal induk di Kabupaten Banjarnegara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (DBHBP), Dana Alokasi Umum (DAU); Belanja Wajib yang terdiri dari gaji pegawai dan gaji anggota DPRD; PDRB Kabupaten Banjarnegara; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara dan Banjarnegara Dalam Angka. Alat analisis yang digunakan untuk mensimulasikan pembentukan dana cadangan adalah Future Value. Untuk menghitung kemampuan keuangan Kabupaten Banjarnegara untuk melakukan pinjaman adalah dengan melakukan perhitungan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) dan Batas Maksimum Pinjaman (BMP), serta Present Value untuk mensimulasikan pinjaman daerah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa biaya manfaat dari pembentukan dana cadangan adalah Rp1.139.517.669,- berupa bunga deposito berjangka selama 4 tahun dengan suku bunga efektif 7 persen per tahun. Melalui pinjaman daerah, DSCR Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011 adalah 10,85. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Banjarnegara layak menjadikan pinjaman daerah sebagai salah satu alternatif pembiayaan pembangunan karena dalam jangka panjang mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran dan bunga pinjaman. BMP Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011 adalah Rp462.437.922.528,-. Berdasarkan nilai waktu uang alternatif pembiayaan melalui pembentukan dana cadangan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pembangunan bertahap dan pinjaman daerah.
This study aims to analyze the formation of reserve funds and borrowing as an alternative financing infrastructure development in the District of Banjarnegara when funds for development can not be met in one fiscal year. Analysis of the formation of reserve funds as internal financing and borrowing as a external financing is done by simulating the construction of the terminal stem Banjarnegara district. The data used in this study is secondary data from reports on the realization Budget Banjarnegara District which consists of revenue (PAD), DBH Tax (DBHP) and Non-Tax Revenue Sharing (DBHBP), the General Allocation Fund (DAU) Mandatory spending consists of salaries and wages legislators; Banjarnegara Regency GRDP; Regional Medium Term Development Plan (RPJMD) District Banjarnegara and Banjarnegara in Figures. Analysis tools used to simulating the establishment of reserve funds is Future Value. To calculate the financial ability to perform loan Banjarnegara District is to do a calculation of Debt Service Coverage Ratio (DSCR) and Loan Limit (BMP), as well as the Present Value to simulating the regional loan. From this study it can be concluded that the opportunity cost of the establishment of the reserve fund amounted Rp1.139.517.669, - interest earned from deposits for 4 years with the effective interest rate of 7 percent per year. Through borrowing, DSCR Banjarnegara District in 2011 amounted to 10.85 points. This indicated that the District Banjarnegara feasible to make the loan as an alternative financing for development in the long run Banjarnegara District is able to meet its obligations to pay installments and interest on the loan. The maximum loan limit of area that can be done Banjarnegara District in 2011 amounted Rp462.437.922.528, -. Based on the time value of money alternative financing through the establishment of reserve funds provide greater benefits in the form of budget savings because of the services of the interest earned during the formation of reserve funds compared with gradual development and regional loan.
Kata Kunci : Infrastruktur, Pembiayaan Pembangunan, Pembentukan Dana Cadangan, Pinjaman Daerah