KAJIAN KECAMATAN UNTUK PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN WONOSOBO

Pravina Kirti, Drs. Ahmad Jamli, M.A.,

2012 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan industri dan kecamatan yang mempunyai prospek sebagai pusat pertumbuhan industri di Kabupaten Wonosobo berdasarkan keunggulan komparatif dan potensi yang dimiliki. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan pusat pertumbuhan industri atau bukan pusat pertumbuhan industri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan unit analisis 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo selama periode tahun 2007 sampai 2009. Alat analisis yang digunakan adalah analisis cluster dan analisis regresi logistik. Analisis cluster digunakan untuk menentukan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan industri berdasarkan keunggulan komparatif dan potensi yang dimiliki. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan pengembangan pusat pertumbuhan industri atau bukan pusat pertumbuhan industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis cluster terdapat lima kecamatan yang ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan industri yaitu Kecamatan Wonosobo, Mojotengah, Kertek, Kalikajar dan Sapuran. Keunggulan kelima kecamatan tersebut terdapat pada nilai kepadatan penduduk, jumlah tenaga kerja dan jumlah industri yang berada diatas rata-rata populasi dan jarak yang dekat dengan ibukota kabupaten sebagai pusat kegiatan ekonomi. Berdasarkan model logit sebagai model terbaik, variabel jumlah fasilitas permodalan dan rasio panjang jalan terhadap luas wilayah terbukti signifikan dan berpengaruh positif terhadap kemungkinan pengembangan pusat pertumbuhan industri. Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja dan proporsi penduduk berpendidikan SLTP ke atas terbukti signifikan namun berpengaruh negatif terhadap kemungkinan pengembangan pusat pertumbuhan industri.

This study goals to determine the district as an industrial growth pole and the districts that have a prospect as an industrial growth pole in Wonosobo Regency based on comparative advantage and potential. Analyzing the factors that influence the possibility of developing an industrial growth pole or not an industrial growth pole. The data used in this study is a secondary data analysis unit 15 districts in Wonosobo Regency during the period 2007 to 2009. Analytical tools used were cluster analysis and logistic regression analysis. Cluster analysis is used to determine the district as an industrial growth pole based on comparative advantage and potential. Logistic regression analysis was used to determine the factors that affect the possibility of development of an industrial growth pole or not an industrial growth pole. The results of this study indicate that based on cluster analysis there are five districts that are designated as industrial growth poles of Wonosobo, Mojotengah, Kertek, Kalikajar and Sapuran district. The advantages are the five districts on the value of the density of population, the workforce and the number of industries that are above the average population and close proximity to the capital city as a center of economic activity. Based on the logit model as the best model, a variable amount of capital facilities and the path length ratio of the area proved significant and positive influence on the possibility of development of industrial growth center. Labor force participation rate and the proportion of people educated above junior proved significant but negative effect on the possible development of industrial growth poles.

Kata Kunci : pusat pertumbuhan industri, analisis cluster, analisis regresi logistik