Laporkan Masalah

PERAN KELOMPOK MASYARAKAT MISKIN (POKMASKIN) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Agus Ependi, S.Sos, Dr. Agus Heruanto Hadna, M.Si,

2012 | Tesis | S2 Mag.Studi Kebijakan

Kelompok masyarakat miskin (Pokmaskin) Desa Wukirsari adalah sebuah lembaga kemasyarakatan yang pada awalnya bertujuan untuk mengatasi persoalan pengelolaan Raskin. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu serta dinamika kelompok, dari hanya sekedar bertujuan mengurangi persoalan-persoalan dalam pengelolaan Raskin berkembang menjadi sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat, dengan sejumlah kegiatan pemberdayaan. Keberhasilan pemberdayaan melalui kegiatan penyaluran kredit peralatan kerja dan kredit keuangan dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat pada setiap tahap partisipasi, dimulai dari identifikasi masalah, perumusan program, implementasi dan penikmatan hasil program sampai dengan partisipasi dalam evaluasi program. Sehingga melalui partisipasi akan diketahui keberhasilan peran Pokmaskin dalam pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus tentang peran dari Pokmaskin dalam pemberdayaan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis berusaha menggambarkan secara sistematis dan akurat mengenai keadaan maupun karakteristik dari setiap fenomena yang ditemui dilapangan tanpa bermaksud melakukan uji statistik. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui wawancara terstruktur maupun tidak dan pengamatan langsung dengan tujuan memperoleh data yang lebih akurat. Hasil penelitian ini menyimpulkan paling tidak terdapat 2 hal pokok yang perlu dicermati yaitu (1) bahwa dari segi partisipasi masyarakat miskin cukup baik terutama partisipasi pada kegiatan non pemberdayaan (pengelolaan Raskin), sedangkan partisipasi pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan seperti kredit kepemilikan alat kerja dan kredit dana usaha sangat kecil untuk tidak mengatakan sama sekali tidak ada. Oleh karena itu pola partisipasi yang ditemui adalah partisipasi semu, (2) sebagai akibat dari partisipasi semu, maka peran pemberdayaan tidak terjadi pada masyarakat miskin sebagai sumber dana kegiatan Pokmaskin. Justeru yang banyak menerima manfaat dari kegiatan pemberdayaan adalah para elit kelompok yang tidak terlalu banyak memberikan kontribusi keuangan Pokmaskin.

The Poor Community Group (Pokmaskin) of Desa Wukirsari is a social agency originally engaging in activities to deal with the management of rice for the poor program. However, along with the dynamic evolvement of the group, it does not only focus on the matters of rice-the poor program, but later it develops into a community empowering agency with a number of empowerment activities. The effectiveness of the empowerment program through the program of work tool and financial credits is seen from the community participation in every stage of participation, ranging from problem identification, program formulation, program implementation and enjoyment of program results to the participation in evaluation program. Thud, their activive participation will lead to the effective of the Poor Community Group in implementing the community empowerment program. This a study case concerning the role of the Poor Community Group in empowering the community members. The method used in this study is qualitative-descriptive approach in which the author is trying to describe in a systematic and accurate manner the situation and characteristics of every phenomenon faced at field without intention of conducting statistical test. And data collection is done through structured and unstructured interviews and direct observation aiming at obtaining more accurate data. The findings conclude that at least there are two major things to be carefully viewed, namely (1) that the poor community participation is sufficiently good, particularly their participation in the non-empowerment program (management of rice-for-the poor program), while their participation in the empowerment activities like work tool ownership and work fund credits is very minor. Therefore, the partisipation is a quasi one, and (2) as a result of the quasi participation, the empowerment program, as a financial source of the program activities, becomes ineffective for the poor community. Otherwise, the empowerment program benefits most those elite group who never contributes much to the financial need of the Poor Commmunity Group.

Kata Kunci : Pokmaskin, kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi dan peran.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.