KALIMAT KONDISIONAL DALAM BAHASA ARAB Tinjauan Sintaksis
Afnan Arummi, Prof. Dr. Syamsul Hadi, SU., M.A.
2012 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur TengahPenelitian ini mengkaji kalimat kondisional dalam bahasa Arab (al-jumlah a’sy-syarthiyyah) ditinjau dari perspektif linguistik modern. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada konsep teoritis kalimat kondisional dalam bahasa Arab, sistem sintaksis kalimat kondisional bahasa Arab, serta unsur-unsur pembentuknya. Melihat objek yang dikaji dalam penelitian ini, maka pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan sintaksis. Pendekatan tersebut digunakan untuk mengkaji struktur gramatika yang terkandung di dalam kalimat kondisional bahasa Arab seperti unsur penanda kondisional, hubungan antar klausa kalimat kondisional, serta hubungan antara kalimat kondisional dengan unsur-unsur kebahasaan lainnya. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode distribusional atau agih. Dalam penerapannya, metode ini digunakan untuk menganalisis, membagi serta menentukan bagian-bagian fungsional struktur kalimat kondisional bahasa Arab secara terperinci menjadi beberapa unsur. Model analisis ini memiliki tiga tahapan utama, pertama: menentukan unsur-unsur pembentuk kalimat kondisional bahasa Arab, kedua: menganalisis unsur-unsur pembentuk tersebut berdasarkan fungsi dan kategori, ketiga: mengklasifikasikan konstruksi kalimat kondisional dalam bahasa Arab dalam beberapa bagian. Dari analisis yang dilakukan, peneliti dalam penelitian ini dapat menyimpulkan tiga poin utama, di antaranya adalah, pertama: secara substansial, konsep kalimat kondisional bahasa Arab tidak jauh berbeda dengan konsep kalimat kondisional dalam bahasa lainnya. Hal ini terdeskripsikan dengan adanya hubungan makna syarat dari dua unsur klausa (protasis dan apodosis) yang dihubungkan dengan penanda kondisional. Kedua: penanda kondisional dalam bahasa Arab terbagi dalam dua kategori, yaitu pertikel dan nomina. Selain berfungsi menghubungkan dua unsur klausa, penanda kondisional bahasa Arab ini berpengaruh besar dalam perubahan i’rÄb setiap verba yang terdapat pada masingmasing klausa. Pengaruh tersebut tidak terlepas dari fungsi masing-masing penanda yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu penanda kondisional apokopatif (menjazamkan), penanda kondisional non-apokopatif (tidak menjazamkan), dan penanda yang mengandung makna kondisional. Ketiga: berdasarkan sifat bahasa Arab yang fleksibel, konstruksi kalimat kondisional dalam bahasa Arab tidak terbatas hanya pada satu bentuk saja, namun sangat beragam variannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan masuknya unsur-unsur lain sebagai bagian dari unsur pembentuk kalimat kondisional bahasa Arab, seperti jumlah a’t-thalabiyyah, jumlah i’tirÄdhiyyah, partikel juratif, partikel interogatif, partikel konfirmatif, partikel negasi, aposisi, verba primitive, nomina verbal (interjective) dan beberapa idiom lainnya. Selain itu, dalam konstruksi kalimat kondisional bahasa Arab juga terdapat bentuk klausa bertingkat serta pelesapan (eliminasi) salah satu unsur utama pembentuknya.
This research discusses the conditional sentences (al-jumlah a’sy- syarthiyyah) in Arabic according to modern linguistic consideration. A discuss which has concerns the theoretical concepts of Arabic conditional sentences, the system of syntax of Arabic conditional sentence, and the shape of Arabic conditional sentence. This research used the syntax approach to analyze the grammatical structure of Arabic conditional sentence, such as conditional indication and the relations between Arabic conditional sentence with others linguistic substance. In this case, this thesis used distributional method to analyze, to divide, and to determine the functional part of Arabic conditional sentence into the several details element. Distributional method has three steps, first: determining elements shaped Arabic conditional sentence, second: analyzing these elements according to the function and category, and third: classification of Arabic conditional sentence construct into several parts. This research concludes several main points, first: the concepts of Arabic conditional sentence equals with the concepts of conditional sentences in general linguistic. Both are describes the relation prosthesis and apodosis which connected by a conditional sign. Second: conditional sign according to Arabic terms divide to two categories particle and noun. Besides connecting two clauses, this sign influence the change verb’s declension for every clause. Functionally, the influence of sign classified into three sign they are conditional apocopate, conditional non-apocopate, and meaning apocopate. Third: Arabic conditional sentence has many constructs with processed by the element which shaped Arabic conditional sentence, such as imperative sentence, commence sentence, particle of oath, particle of interrogative, confirmative, negation, apposition, primitive verb, noun verb (interjection) and another idiom. This construction also has phase clause and ellipsis process.
Kata Kunci : penanda kondisional, protasis, apodosis, kalimat kondisional, dan aljumlah a’sy-syarthiyyah.