Laporkan Masalah

ASAS HUKUM KONTRAK SEBAGAI PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Terhadap Asas Re Bus Sic Stantibus Dalam Kontrak Karya Pertambangan Di Indonesia)

HENGKI FIRMANDA. S. SH, Prof. Dr. Sudjito, S.H., M.Si.,

2012 | Tesis | S2 Ilmu Hukum

Saat ini pencemaran dan perusakan terhadap lingkungan hidup sudah sampai pada ambang batasnya. Hal itu dilakukan hampir seluruh komponen baik itu pemerintah, perusahaan maupun masyarakat. Salah satunya ialah perusahaan yang melakukan kontrak karya pertambangan dengan pemerintah. Benar bahwa dalam kontrak karya tersebut diatur tentang upaya preventif dan represif terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang dilakukan. Namun, upaya itu sering dinafikkan oleh perusahaan sehingga menimbulkan dampak pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang lebih luas. Efek negatifnya ialah memberikan kerugian bagi masyarakat luas pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Ketika kekuatan kontrak terhadap pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup melemah maka membutuhkan sesuatu yang lebih kuat dari kontrak itu sendiri. Sebagai wujud pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan terhadap kekuatan kontrak yang melemah, perlu menghantamnya dengan asas yang terdapat dalam kontrak tersebut yaitu asas re bus sic stantibus. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui disharmonisasi antara asas re bus sic stantibus dengan asas-asas pokok dalam kontrak pertambangan di Indonesia dan bagaimanakah penggunaan asas re bus sic stantibus sebagai sarana untuk pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Serta bagaimanakah penggunaan asas re bus sic stantibus untuk mengatasi kontrak karya pertambangan yang telah berjalan dan bermasalah. Jenis penelitian yang penulis gunakan ialah penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris yang diambil dari data sekunder dan menggunakan alat penelitian kepustakaan. Teknik analisis data yang penulis gunakan ialah analisis kualitatif. Hasil penelitian ini ialah menyebutkan bahwa ada disharmonisasi antara asas re bus sic stantibus dengan asas-asas pokok dalam kontrak pertambangan di Indonesia yaitu pada asas pacta sunt servanda. Penggunaan asas re bus sic stantibus dalam kontrak karya pertambangan di Indonesia dapat mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Penggunaan asas re bus sic stantibus untuk mengatasi kontrak karya pertambangan yang telah berjalan ialah dengan melakukan perubahan terhadap kontrak tersebut yaitu melalui renegosiasi kontrak. Penggunaan asas re bus sic stantibus untuk mengatasi kontrak yang bermasalah ialah kontrak tersebut dinyatakan tidak berlaku.

In this time, pollution and damage of the environmental has reached the threshold limit. It was done almost all the components of the governments, company and society. One of them is a company that does work contract of mining with the government. That true in work contract application about preventive and repressive effort on pollution and damage of the environmental done. However, those efforts often non-recognition by the company, so that generating the impact of pollution and damage of the environmental is more extensive. Negative effects are to give loss of the public in general and government in particular. When strength contract to the prevention of environmental pollution and damage weakens, then need something more powerful than the contract itself. As a form of prevention of environmental pollution and damage to the power of the contract becoming weak, need to be struck with the principle contained in the contract that is re bus sic stantibus principle. As for who becomes the central issue in this study was to determine the disharmony between the re bus sic stantibus principle with the basic principles of mining contracts in Indonesia and how the use of re bus sic stantibus principle as a means for the prevention of environmental pollution and damage. And how the use of re bus sic stantibus principle to resolve work contract of mining that has been running and problematic. This type of research that the author uses is normative legal research and empirical law research, drawn from secondary data and using library research tools. A data analysis technique that author use is a qualitative analysis. The results from this research is to mention that there is disharmony between the re bus sic stantibus principle with the basic principles of mining contracts in Indonesia, namely the principle of pacta sunt servanda. The uses of re bus sic stantibus principle in work contract of mining in Indonesia can prevention of environmental pollution and damage. The use of re bus sic stantibus principle to resolve work contract of mining that has been run is to make changes to the contract through renegotiation. The use of re bus sic stantibus principle to address the troubled contract is a contract is declared invalid.

Kata Kunci : asas re bus sic stantibus, kontrak karya, pertambangan, pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.