POLUSI UDARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pabrik Gula Mojo Sragen)

Endah Purwaningsih,D, Prof. Dr. Hartono, DESS , DEA.

2012 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Masalah lingkungan merupakan salah satu isu yang berkembang dan banyak menjadi tuntutan masyarakat yang mendambakan kenyamanan hidup. Pabrik gula merupakan salah satu penyumbang polutan, baik polutan padat, cair dan gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis polusi udara dan kadar polutan udara yang dikeluarkan oleh P G. Mojo Sragen selama masa giling dengan mengacu pada Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Tidak Bergerak untuk Industri Gula Proses Sulfitasi Dan Karbonatasi Di Propinsi Jawa Tengah (SK.Gubernur Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2000), Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Jawa Tengah (SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001)) dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Dan mengkaji pengaruh polusi udara PG Mojo Sragen terhadap penyakit saluran pernapasan. Pengukuran kadar polutan dilakukan pada lokasi searah angin dominan dan arah tidak dominan dengan radius tempat tinggal 300 m, 700 m, 1000 m, 1500 m dan 2000 m dari PG Mojo. subyek penelitian ini adalah 100 orang responden yang bertempat tinggal di sekitar titik pengukuran sampel kadar polutan. Penentuan responden secara random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengetahui aktivitas responden, lama responden tinggal di wilayah sekitar PG Mojo, aktivitas responden yang terkait dengan kegiatan yang menghasilkan polutan, dan untuk mengetahui tanggapan responden tentang pengaruh polusi udara PG Mojo terhadap gangguan saluran pernapasan. Hasil jawaban responden diuji dengan Kai-Kuadrat untuk kebebasan dan Uji Homogenitas (Chi-Square Test for Independence and Test for Homogenity). Hasil pengukuran SO2, NO2, CO, dan partikel debu di wilayah searah angin dominan pada saat giling kadarnya lebih tinggi dibandingkan saat tidak giling, tetapi masih dibawah Baku Mutu. Kadar SO2 saat giling > tidak giling, ISPU kategori sehat dan sedang. Kadar NO2 saat giling > tidak giling, ISPU tidak terukur. Kadar partikel debu saat giling > tidak giling, ISPU kategori sehat, sedang dan tidak sehat. Hasil pengukuran kualitas udara saat giling kadarnya dua kali lipat dibandingkan dengan saat tidak giling di wilayah searah angin tidak dominan saat giling maupun saat tidak giling kualitas udaranya hampir sama. Berdasarkan hasil perhitungan Kai-Kuadrat terhadap aktivitas responden, seperti: membakar sampah, tempat kerja yang terpolusi, lamanya tinggal responden di sekitar PG Mojo, lamanya waktu beraktivitas di luar rumah, berpengaruh terhadap gangguan saluran pernapasan yang diderita. Responden menyatakan bahwa merokok maupun tidak merokok, penggunaan bahan bakar untuk memasak, dan pemakaian obat nyamuk bukanlah merupakan penyebab utama terganggunya saluran pernapasan di wilayah sekitar pabrik gula. Gangguan saluran pernapasan , seperti batuk, sesak napas, demam, dan lesu dirasakan oleh responden yang tinggal di wilayah searah angin dominan saat pabrik beroperasi (giling) dan pada saat akhir giling. Responden yang tinggal di wilayah searah angin tidak dominan menyatakan bahwa batuk, pilek dan sesak napas yang dirasakan tidak dipengaruhi oleh polutan PG Mojo. Bila dikaitkan dengan hasil pengukuran kualitas udara ambien maka dapat disimpulkan bahwa polutan PG Mojo menyebabkan gangguan saluran pernapasan.

Environmental problem is a growing issue and become community concern to those wanting comfort of life. The sugar factory is one of the contributors of pollutants, and its pollutants are either solid, liquid and gas. This study aimed to assess the types of air pollution and levels of air pollutants released by P G. Mojo Sragen during milling with reference to the Quality Standards Emission Sources Not Moving to Sugar Industry Process Sulfitasi And Karbonatasi In Central Java Province (Decree of the Governor Central Java No. 10 of 2000), Ambient Air Quality Standards in the Province of Central Java (Decree of the Governor Central Java No. 8 of 2001) and Air Pollution Standard Index (APSI). And to examines the influence of air pollution from PG Mojo Sragen toward respiratory tract disorders. The Measurement of levels of pollutants was conducted on wind dominant and subdominant-direction areas by radius of 300 m, 700 m, 1000 m, 1500 m and 2000 m from PG Mojo Sragen. The subjects were 100 respondents residing around the measurement area of sample levels of pollutants. The determination of respondents was conducted by random samping. The questionnaire was used to determine the activity of respondent, distance of the respondents reside at the region around PG Mojo, the activity of respondents related to generate pollutants, and to determine their responds about the effects of air pollution from PG Mojo toward respiratory tract disorders. Their responds were examined by Chi-Square Test for Independence and Test for Homogenity. The measurements results yielded content level of SO2, NO2, CO, and dust particles in wind dominant direction are during milling time was higher compared to non milling time, but still under the Quality Standard. SO2 levels during milling> not milling time, APSI category and intermediate. NO2 levels during milling time> not milling time, yielded APSI immeasurable. Dust particles levels during milling time> not milling time, yielded APSI of healthy, oderate and unhealthy. The measurement results yielded air quality level become two-fold compare to not milling time in subdominant wind direction area either in duration of milling time or not. Based on formulated results Kai-Square toward the respondents’ activity, such as: burning garbage, polluted workplaces, respondents’ length of stay around PG Mojo, outdoor activity duration, they were entirely affects the respiratory tract disorders suffered. Respondents stated that smoking or not smoking, use of fuel for cooking, and use mosquito repellent were not a major cause of respiratory tract disorders at location around the sugar factories. Respiratory tract disorders symptoms, such as cough, shortness of breath, fever, and lethargy experienced by respondents residing at the area of the dominant wind direction. Respiratory tract disorders symptoms suffered on milling time to the end of milling time. Meanwhile, respondents living in the dominant wind direction area states that cough, cold and asphyxiate were not affected by pollutants from PG Mojo. By lingking the measurement result of ambient air quality, therefore, it concluded that PG Mojo pollutants can cause respiratory disorders.

Kata Kunci : Polusi Udara, Pabrik Gula, Kesehatan