PURIFIKASI ANTRAKINON DAN MUSILAGO EKSTRAK DAUN SENNA (Cassia angustifolia Vahl) SERTA UJI EFEK KOMBINASINYA PADA AKTIVITAS LAKSATIF

ANA MARDIYANINGSIH, Prof. Dr. Suwidjiyo Pramono, DEA., Apt

2012 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Daun senna telah lama dikenal sebagai laksatif karena kandungan antrakinonnya, dengan kadar 1,5-3%. Namun daun senna ternyata juga mengandung musilago 10%. Efek laksatif dari antrakinon maupun efek bulk laxative dari musilago kemungkinan dapat berkombinasi untuk memperlancar defekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode purifikasi yang menghasilkan fraksi dengan kadar antrakinon dan musilago paling tinggi, serta mengetahui pengaruh ekstrak, fraksi antrakinon dan fraksi musilago terhadap pola defekasi mencit. Metode purifikasi dilakukan dengan 3 cara, yaitu A : dari ekstrak etanol 96% (EE96) yang didelipidasi dengan n-heksan, B : ekstrak etanol 50% (EE50) yang difraksinasi dengan etanol 96%, serta C : dari ekstrak air (EA) yang difraksinasi dengan etanol 96%. Setiap fraksi antrakinon ditetapkan kadarnya dengan sperktrofotometri (dihitung terhadap sennosida A), sedangkan fraksi musilago ditetapkan kadarnya secara gravimetri. Pengujian efek kombinasi didahului dengan pengujian potensi laksatif pada ekstrak kasar, dilanjutkan fraksi antrakinon dan fraksi musilago dari ekstrak yang paling aktif. Hewan uji mencit jantan dibagi dalam 13 kelompok, yaitu kelompok 1-4 berturut-turut sebagai kontrol negatif (aquadest), kontrol pembawa (Na CMC), kontrol positif (bisakodil dan laktulosa), 5-11 sebagai kelompok uji berbagai ekstrak daun senna dosis 420, 2100, dan 4200 mg/kgbb, dan 12-13 sebagai kelompok uji fraksi antrakinon dan musilago. Potensi laksatif dilihat dari pola defekasi dengan parameter akumulasi bobot feses basah setiap 8 jam dan total 24 jam, kadar air feses dalam nilai AUC2-24, dan frekuensi kejadian diare. Data dianalisis dengan statistika pada taraf kepercayaan 95%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar antrakinon tertinggi didapatkan dari metode A dan kadar musilago tertinggi pada metode C. Ekstrak yang relatif polar (ekstrak air) dosis 2100 mg/kgbb memiliki aktivitas laksatif relatif lebih tinggi daripada ekstrak semi polar maupun ekstrak non polar pada dosis yang sama. Fraksi antrakinon dan fraksi musilago dari ekstrak air tidak mempengaruhi pola defekasi mencit.

Senna leaf is well known for many years ago by all people as a laxative because the content of its anthraquinone, with levels of 1.5 to 3%. Furthermore, it also contains of mucilage 10%. Laxative effect of anthraquinone or bulk laxative effect of mucilage possibility can combine to facilitate the defecation. The purpose of this study is to determine the purification method that produces fractions with high levels of mucilage and anthraquinone and also their laxative activity in mice. Purification method is done by three ways, namely A: consist of ethanol extract 96%, and C from ethanol extract 50% (EE50) which are fractionated with ethanol 96%. Each anthraquinone fraction levels set by uv-vis spectrophotometer (calculated on sennosida A), while the level of mucilage fraction determined gravimetrically. The combination effect is preceded by study of laxative potency in crude extracts, continued with anthraquinone and mucilage fractions of the most active extracts. Mice were divided in 13 groups, group 1-4 as negative control (aquadest), vehicle control (CMC Na), positive control (bisacodil and lactulose), 5-11 treated with micellanous senna leaves extract 420, 2100, and 4200 mg/kgbw, and 12-13 treated with fraction of anthraquinone and mucilage. The laxative potency seen from the defecation patterns with parameters accumulation of wet weight stool every 8 hours and total of 24 hours, stool water content in AUC2-2, and the frequency of occurrence of diarrhea. Data were analyzed with the statistical convidence level of 95%. Test results indicates that the highest levels of anthraquinone obtained from methods A and the highest levels of mucilage obtained from method C. Extract as the relatively polar (water extract) dosage 2100 mg/kgbb is relatively higher in laxative activity than semi-polar extracts or nonpolar extracts at the same dosage. Anthraquninone and mucilage fractions of water extract do not affect the defecation patterns of mice.

Kata Kunci : antrakinon, musilago, Cassia angustifolia, laksatif, kombinasi