Laporkan Masalah

THE ROLE OF TAPIOCA AGROINDUSTRY CLUSTER IN LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT IN PATI REGENCY CENTRAL JAVA PROVINCE

Endang Setyowati, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Sejak diimplementasikannya kebijakan otonomi daerah di Indonesia, banyak pemerintah daerah yang mencoba melakukan pengembangan ekonomi lokal dalam rangka mendorong tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah memperkuat keterkaitan antar kegiatan-kegiatan ekonomi di suatu daerah. Keterkaitan ini diharapkan dapat mendorong dan merangsang tumbuhnya sektorsektor ekonomi yang mampu menciptakan peluang-peluang kerja. Lebih lanjut, peran kegiatan ekonomi non-pertanian dalam pembangunan ekonomi di negara berkembang menjadi penting. Karena pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja di perdesaan terus berkembang tetapi tidak diikuti oleh penambahan lahan pertanian, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian menjadi tidak produktif. Oleh karena itu pengembangan ekonomi lokal yang difokuskan pada usaha-usaha kecil menengah dan mempunyai keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi di perkotaan berpotensi untuk menyediakan lapangan kerja bagi penduduk di perdesaan. Klaster agroindustri tapioka yang terdapat di Kabupaten Pati sebagai salah satu usaha kecil menengah yang berbasis sumber daya lokal dan terkait dengan kegiatan-kegiatan ekonomi di perkotaan diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja di perdesaan. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji kontribusi klaster agroindustri tapioka dalam pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pati. Menggunakan data primer yang diperoleh dalam survey di rumah tangga agroindustri tapioka, penelitian ini menggambarkan keterkaitan-keterkaitan antara aktivitas agroindustri tapioka dengan aktivitas-aktivitas ekonomi yang lain di Kabupaten Pati. Keterkaitan- keterkaitan ini dapat terjadi melalui backward production linkage, forward production linkage dan consumption linkage. Hasilnya menunjukkan bahwa agroindustri tapioka mempunyai backward production linkage, forward production linkage dan consumption linkage yang kuat dengan aktivitas-aktivitas perdagangan dan jasa di tingkat lokal; tetapi sedikit agak lemah dengan aktivitas-aktivitas pertanian dan industri. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mempunyai kebijakan untuk memperkuat keterkaitanketerkaitan ini di tingkat lokal sehingga bisa memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap ekonomi lokal di Kabupaten Pati dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.

Since the implementation of decentralization policy in Indonesia, many local governments have been trying to carry out local economic development in order to encourage the growth of local economic activities and create new jobs. One strategy that can be applied is to strengthen the linkages among economic activities in a region. The linkage is expected to boost and stimulate the growth of economic sectors which are well capable of creating employment opportunities. In addition, the role of rural non-farm economy in the economic development in developing countries becomes important. Since the rural population and workforce will continue to grow while growth of the agricultural land area does not increase, the absorption of labor in the agricultural sector becomes unproductive. Local economic development which focuses on rural-resourcebased SMEs (small medium enterprises) and relates to activities in urban areas is potential to provide employment for rural residents. Tapioca agro-industry cluster located in Pati Regency as one of the local resource-based SMEs in rural areas and urban-linked activities is expected to provide employment in rural areas. This study attempts to examine the contribution of tapioca agro-industry cluster in local economic development in Pati Regency. Using primary data gained by survey at agro-industry household, this study describes the linkages of tapioca agro-industry activities with other economic activities in Pati Regency. The linkage can arise through backward production linkage, forward production linkage and consumption linkage. The result shows that this agro-industry has strong backward production linkages, forward production linkages and consumption linkages with trade and service activities at local level; but rather weak with agriculture and industry activities. Therefore, local government should have policy to strengthen these linkages at local level so that it can generate a greater value added in the local economy of Pati Regency and expand job opportunities for local community.

Kata Kunci : Agroindustri tapioka


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.