Laporkan Masalah

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM TRANSMIGRASI MODEL RING I DI DESA KARANGTENGAH KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

DWI BAYU PRASETYA, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Program transmigrasi model ring I pola pertanian di Desa Karangtengah Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul telah dilaksanakan sejak tahun 2002 oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penetapan Desa Karangtengah sebagai lokasi transmigrasi model ring I adalah dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan serta penanganan pengungsi penduduk Kabupaten Bantul melalui program terpadu yakni transmigrasi model ring I. Tujuan program transmigrasi model ring I tersebut adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga transmigran yang berasal dari berbagai latar belakang, baik dari para eksodan, pengungsi korban bencana alam maupun penduduk lokal dari desa Karangtengah ataupun penduduk dari luar desa Karangtengah yang masih di wilayah Kabupaten Bantul. Dengan tujuan program tersebut, untuk mengukur keberhasilan program transmigrasi adalah dengan mengukur tingkat kesejahteraan keluarga transmigran, semakin baik tingkat kesejahteraan keluarga transmigran maka semakin berhasil program transmigrasi yang dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk :1). Mengidentifikasi perkembangan dan hasil pelaksanaan program transmigrasi model Ring I pola pertanian setelah penempatan di Karangtengah. 2). Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengarui keberhasilan dan kegagalan program transmigrasi model Ring I pola pertanian di Desa Karangtengah. Pada penelitian ini untuk melihat determinasi tingkat kesejahteraan keluarga transmigran mengacu pada Surat Keputusan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Republik Indonesia Nomor : KEP.06/MEN/1999, serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER.25/MEN/IX/2009. Pendekatan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif-kuantitatif dengan metode survey dengan respondennya adalah kepala rumah tangga transmigran, dengan sampel sebanyak 50 kepala rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan panduan kuesioner, observasi, serta dokumentasi. Penelitian ini menyajikan data secara kuantitatif dan juga secara kualitatif dengan analisis secara deduktif dalam menggali data lapangan secara akurat. Hasil penelitian menemukan bahwa, secara keseluruhan dari perhitungan tujuh indikator tingkat kesejahteraan keluarga transmigran yaitu pendapatan, pengeluaran, kondisi fisik rumah, kepemilikan barang berharga, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat kebetahan, jumlah rumah tangga yang berada pada pada tingkat kesejahteraan rendah mencapai 32 persen, untuk tingkat kesejahteraan tinggi hanya mencapai 16 persen, sedangkan tingkat kesejahteraan keluarga yang paling besar berada pada kelas sedang mencapai 52 persen, dengan demikian program transmigrasi model ring I di Desa Karangtengah dapat dikatakan berhasil. Dari hasil perhitungan regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) yaitu 0,668 yang artinya variable pengaruh yaitu pendidikan kepala keluarga, Sarana dan prasarana yang tersedia, kepemilikan lahan pertanian, kondisi lingkungan di wilayah transmigrasi, serta dukungan dan bantuan pemerintah mempengaruhi sebesar 66,8 persen tingkat kesejahteraan transmigran, sedangkan sisanya 33,2 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diketahui dan dapat dilakukan penelitian selanjutnya.

The transmigration program of ring I model with the agricultural pattern in the Karangtengah village, Imogiri District Bantul regency, has been conducted since 2002 by the Office of Manpower and Transmigration Special Province of Yogyakarta. The determination Karangtengah Village as the location transmigration of ring I model is in order to increase the empowerment of communities in environmental and natural resource management and handling of refugee population in Bantul District transmigration through an integrated program which called ring I model. The objective of transmigration program with ring I model is to increase the family income and welfare of the migrants who come from diverse backgrounds, as well as exodant, displaced victims of natural disasters as well as local villagers of Karangtengah or from the outside Karangtengah village which is still in Bantul Regency. By objective of that program, the level of transmigrant family welfare used to measure the success of the program; the better level of family welfare, the transmigration program is implemented successfully. The objectives of this research are: 1). to identify the development and the result of transmigration program of ring I model with the agricultural pattern after the placement in the Karangtengah village. 2). to describe some factors that influence the success and failure of transmigration program of ring I model with the agricultural pattern in the Karangtengah village. This research refers to The Decree of the Transmigration and Forest Squatters Settlement’s Ministry of the Republic of Indonesia Number: KEP.06/MEN/1999 and The Workforce and Transmigration’s Ministry Regulation of Indonesian Republic Nomor: PER.25/MEN/IX/2009 to figure out the determination of transmigrants family welfare level. The research approach method of this research is deductive-quantitative method with survey method and the households as the respondent that consists of 50 head of households samples. The data collection techniques in this research are an interview using a questionnaire, observation, and documentation. This research presents the data in quantitative and qualitative method and analyzed it with deductive method in order to observe the data on the field accurately. The result of this research shows that the whole calculation from seven indicators of transmigrant family welfare levels –incomes, outcomes, house physical appearances, valuable stuffs ownerships, education levels, healthy levels, and homey levels- are 32 percent families with low level of welfare, and 16 percent families with high level of welfare. Furthermore, the highest family welfare at middle class is 52 percent, so it can be concluding that the ring I transmigration model in Desa Karangtengah is succeed. Based on the multiple linear regression calculation, the determination coefficient score (R2) is 0,668 which it means that the influence variables are households education level, the availability of facilities and infrastructure, the ownership of agriculture field, the environment condition in the transmigration area, and the supports and assistances from the government affects 66,8 percent of the transmigrant welfare levels, and another 33,2 percent affected by the other factors which are unidentified and can be observed for the further research.

Kata Kunci : Program transmigrasi model ring I pola pertanian, tingkat kesejahteraan keluarga transmigran.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.