THE IMPACT OF PAYMENT FOR ENVIRONMENTAL SERVICES (PES) PROGRAM IN THE CIDANAU COLLABORATIVE WATERSHED MANAGEMENT
ERIS MAULANA, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP. Ph.D.,
2012 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & DaerahProgram pembangunan masyarakat saat ini menjadi salah satu kebijakan prioritas pemerintah Indonesia. Keterlibatan semua pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam juga semakin diakui. Tujuannya adalah untuk meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan masyarakat serta untuk mencapai kelestarian lingkungan. Pengelolaan DAS terpadu berdasarkan Keputusan Menteri No.P.24/Menhut-II/2009 merupakan bentuk pengakuan atas keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam pengelolaan DAS. Pembayaran Jasa Lingkungan (PES) dianggap sebagai salah satu skema pendanaan yang tepat dalam pengelolaan DAS di Indonesia yang juga dapat dijadikan alat untuk menstimulasi masyarakat agar lebih mau dan tertarik untuk berpartisipasi dalam pengelolaan DAS, Stakeholder pada Pengelolaan DAS Cidanau secara terpadu di Provinsi Banten telah berhasil dalam melaksanakan program PES. Namun, bukti empiris tentang keberhasilan dan dampak program untuk pengembangan masyarakat baik dampak ekonomi serta dampak sosial belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian untuk memberikan informasi tentang hal ini sangat diperlukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis keterlibatan masyarakat dalam program, untuk meneliti dampak program terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat dengan membandingkan pendapatan rumah tangga sebelum dan sesudah program dan rasa kesadaran masyarakat tentang konservasi DAS pada responden di dua desa yang berbeda yaitu desa Citaman dan Cibojong. Mengenai keterlibatan masyarakat dalam program, penelitian ini menemukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di dua desa, berbeda. Kesediaan untuk berpartisipasi di desa Citaman lebih tinggi dari desa Cibojong. Kepemimpinan di desa mempunyai pengaruh yang kuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam program pembangunan. Dalam hal pendapatan rumah tangga, penelitian telah menemukan bahwa pendapatan peserta program lebih baik setelah bergabung dengan program ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa program memberikan dampak ekonomi yang lebih tinggi di Citaman daripada di Cibojong. Peningkatan pendapatan rumah tangga petani tersebut dapat dicapai sebagai hasil dari penggunaan dana untuk kegiatan ekonomi produktif dan peningkatan dalam pengelolaan pertanian. Dalam hal penggunaan dana, kasus ini menunjukkan bahwa adalah penting untuk memberikan dan menciptakan dalam komunitas lebih banyak kesempatan untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka sendiri untuk mencapai tujuan program. Hal ini akan meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam program sehingga partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan. Akhirnya, penelitian menunjukkan bahwa responden di Citaman yang memiliki tingakt kesadaran masyarakat yang lebih tinggi tentang konservasi DAS daripada responden di desa Cibojong, telah berhasil memelihara keberlangsungan program sampai 2010. Rasa kesadaran masyarakat tentang konservasi DAS yang jelas diidentifikasi dapat menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan untuk merancang program-program pembangunan yang lebih baik di DAS.
Community development program nowadays becomes one of the government's priority policies in Indonesia. The involvement of all interested parties including local communities in natural resource management is also increasingly acknowledged. The objective is to improve living standards and welfare of the community as well as to achieve environmental sustainability. The collaborative watershed management based on the Ministerial Decision No.P.24/Menhut-II/2009 is a form of recognition of the involvement of all stakeholders in watershed management. To stimulate community to be more interested and willing to participate in watershed management, the Payment for Environmental Service (PES) is deemed as one appropriate scheme of watershed management financing in Indonesia. Stakeholders in Cidanau Watershed Collaborative Management in Banten province have succeeded in implementing the PES program. However, the empirical evidence about the success and the impacts of the program to the community development both economic impacts as well as social impact is not yet recognized. Therefore the research to provide this information is needed. The research is conducted using a qualitative method to compare the level of community participation in the program and the sense of community awareness on watershed conservation. Before-and-after analysis is conducted to seek the data about the difference in household income before and after the program in the two different villages, Citaman and Cibojong village. Regarding community participation in the program, the study found that the form and level of community participation in the two villages was different. Willingness to participate of respondents in Citaman village is higher than that of Cibojong village. A good local leadership in Citaman village leads to improve community participation and the awareness of the local community to participate in the program development. In terms of household income, the research has found that the participant of the program had better off after joining the program. The research also indicates that the program in Citaman result higher economic impact than in Cibojong. An increase in household income of farmers can be achieved as a result of funds utilization for productive economic activities and improvement in agricultural management. In the fund utilization, the case shows that it is important to give and create within the community more chances to identify their own basic needs to achieve a program goal. This will increase their interest in the program so that community participation can be stimulated. Finally, the research shows that some variables indicate that the respondents in Citaman who have higher sense of awareness on watershed conservation, have succeeded in maintaining the program until 2010. The sense of community awareness about watershed conservation that clearly identified can be the basis for policy makers to design development programs in watershed area that meet their stated goals while preserving the community.
Kata Kunci : Hutan, Pengelolaan DAS Terpadu, Masyarakat.