KONSEP ALAM GAIB DITINJAU DARI KARYA SASTRA (Kajian Filologis dan Intertekstual terhadap Karya Sastra Hikayat Raja Jumjumah dan Perdjalanan ke Achirat)
ahans mahabie, Prof. DR. Siti Chamamah Soeratno,
2012 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur TengahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kerja karya sastra dari masa ke masa mempengaruhi (hubungan intertekstual) karya sastra setelahnya tentang konsep alam gaib terhadap kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan dua sampel karya sastra yang dianggap mewakili jamannya tentang konsep alam gaib yakni, karya sastra Melayu klasik Hikayat Raja Jumjumah dan karya sastra Indonesia yang lahir setelahnya yakni Perdjalanan ke Achirat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini merupakan penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Terkait metode yang tempuh penulis dalam peneltitian ini, maka seluruh data dalam penelitian ini diambil dari telaah pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan teori filologi untuk mencari naskah yang paling unggul dari beberapa naskah karya sastra Melayu klasik Hikayat Raja Jumjumah yang di dapati penulis di perpustakaan RI untuk kemudian dijadikan objek material bersama karya sastra Perdjalanan ke Achirat. Untuk mengetahui hubungan intertekstual pada kedua karya sastra digunakan teori sastra intertekstual dan resepsi sebagai pisau analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah HRJ setelah melalui beberapa perbandingan teks dan naskah dari lima naskah yang ada menghasilkan naskah yang paling unggul yakni naskah A dengan nomer ML. 288. Keterkaitan kedua karya sastra dalam konsep alam gaib oleh penulis dibagi menjadi dua kategori. Kategori positif (mempunyai kandungan teks yang sama) yakni, pertanyaan Munkar dan Nakir dan meyaksikan siksa neraka. Kategori kontrastif (mempunyai kandungan teks yang berlawanan) yakni, pencabutan nyawa, pertemuan dengan malaikat Munkar dan Nakir, siksa kubur, Arsy Allah, dan mendapatkan siksa neraka. Fungsi konsep yang ada dalam kedua karya sastra tersebut juga sama-sama membawa pesan kepada pembaca bahwa meyakini alam gaib dalam konteks ini adalah upaya untuk mempertebal iman, memperdalam keyakinan bahwa segala bentuk kekuasaan, keunggulan akal manusia selama ada di dunia seharusnya ada relevansinya dengan sesuatu yang jauh lebih diatas segala-galanya yakni, kagungan dan kekuasaan Tuhan sang pencipta seluruh alam semesta beserta isinya.
The aim of this study is to determine how the literary work affect to the other literary works concerning with about the concept toward supernatural life of the community time after time. This study uses two samples of literary works that considered as a representation of its time about the concept of the supernatural life, they are classical Malay literary works of Hikayat Raja Jumjumah and Perdjalanan ke Achirat as Indonesian literary work that was born later. This study used qualitative methods, because it will generate the descriptive data. The data are the written words orally spoken of persons or behavior that can be observed. All the data of this research were taken from the literature review (library research). This study uses the theory of philology to search the most superior text of some classical Malay literary works manuscripts of Hikayat Raja Jumjumah that was found by the writer in the National library of Indonesia and then were subjected together with Perdjalanan ke Achirat. To determine the intertextual relations between both literary works the writer used intertextual and reception literary theories. The results of this study showed that the HRJ manuscript after going through several texts comparison and manuscripts of five existing scripts produces the most superior script, that is A script with code number ML. 288. The writer divides the relationship between two literary works in supernatural life in two categories. The Positive categories (having the same text content) are the questions of Munkar and Nakir and seeing the torments of hell. The Contrastive categories (having the opposite text content) are taking the life, meeting with angels Munkar and Nakir, the grave torture, the Throne of God, and getting the torments of hell. The concept Function in both literary works are also carry the message to the readers that believe in the supernatural life in this context is an attempt to strengthen the faith, deepen the conviction that all forms of power, and the superiority of humans mind in the world. There must be a relevance between the superiority and something greatest above all, they are the God’s power and majesty, the Creator of the universe and all its contents.
Kata Kunci : Alam gaib, Hikayat Raja Jumjumah, intertekstual, Perdjalanan ke Achirat