PEMANFAATAN POSYANDU DI KOTA YOGYAKARTA
INTI WIKANESTRI, Dr. Ambar Widaningrum, M.A.
2012 | Tesis | S2 Magister Adm. PublikPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Posyandu di Kota Yogyakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kinerja program gizi di Posyandu melalui indikator SKDN (K/S, D/S, N/D dan N/S) dengan target pencapaian yang sudah ditetapkan serta cakupan tiap jenis pelayanan di Posyandu digunakan untuk melihat dan mengetahui gambaran dan faktor yang mendukung pemanfaatan Posyandu oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang diperoleh bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dengan melakukan teknik observasi dan wawancara mendalam terhadap informan di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasilhasil laporan, dokumen, dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu. Logika teoritik pemanfaatan Posyandu adalah bahwa pelaksanaan kegiatan Posyandu akan terus berlanjut manakala terdapat partisipasi masyarakat yang besar terhadap kegiatannya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di Posyandu. Posyandu akan terus berjalan dengan adanya swadaya dari, oleh dan untuk masyarakat. Dukungan unsur lain seperti pemerintah adalah hanya dalam memberikan perhatian dengan memberikan pembinaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Posyandu di Kota Yogyakarta yang didasarkan oleh indikator yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: K/S sudah mencapai target, didasarkan kepemilikan KMS dan buku KIA; D/S belum mencapai target karena tidak seluruh sasaran Posyandu datang saat hari buka dan melakukan penimbangan; N/D belum mencapai target, sasaran balita yang ditimbang tidak seluruhnya naik berat badannya; N/S belum mencapai target, karena seluruh sasaran Posyandu tidak mengalami kenaikan berat badan. Untuk cakupan pelayanan KIA, sudah mencapai target dilihat dari pemeriksaan dan persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk cakupan pelayanan KB sudah mencapai target dilihat dari keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk cakupan pelayanan gizi diutamakan untuk melakukan deteksi dini seperti kejadian gizi buruk, gizi kurang dan BGM. Pemanfaatan Posyandu di Kota Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat terutama peran aktif baik oleh masyarakat sebagai pemanfaat pelayanan maupun oleh kader yang menggerakkan kegiatan pelayanan. Peran pemerintah yang dilakukan oleh Puskesmas adalah dalam rangka mendukung keberhasilan program kesehatan. Dukungan pemanfaatan Posyandu diberikan juga dengan ketersediaan sarana prasarana, dana dan SDM. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan peran pemerintah dalam pengalokasian dana, peningkatan kapasitas petugas pembina dan peningkatan kerjasama lintas sektor untuk peningkatan kualitas Posyandu dan pemanfaatannya.
(integrated health services post) in the city of Yogyakarta and the factors that affect it. Performance of nutrition program at Posyandu through SKDN indicator (K/S, D/S, N/D and N/S) with the achievment of the predefined target and scope of each type of service in Posyandu is used to see and know the description and the factors that support the utilization of Posyandu. The method used in this study is a qualitative. The data obtained were derived from primary data and secondary data. Primary data was obtained directly by observation techniques and depth interviews with informants. While the secondary data obtained from the results of reports, documents, and regulations relating to the utilization of Posyandu. Theoretical logic of utilization Posyandu is that the implementation of will be continue when there is a large community participation towards activities in utilizing the health services. Posyandu will continue to run in the presence by and for the community. Other elements such as government support is only in giving attention to provide guidance. The results of the research showed that utilization Posyandu in the city of Yogyakarta, which was based on indicators that have been established are as follows: K/S has achieved the target, based on ownership of KMS; D/S has not achieved the target, not the entire target was coming to do the perform weighing; N/ D has not achieved because is not entirely targets who weighed gained weight; N/S has not achieved the target because all the target did not gained weight. For coverage of MCH services have reached the target of inspection visits and deliveries by health worker. For coverage of family planning services has reached the target viewed from participation using contraceptives. As for the coverage of nutrition services, prioritized for early detection such as the incidence of malnutrition. The utilization of Posyandu in the city of Yogyakarta is strongly influenced by the participation of the community, especially the active role both by people who take advantage of Posyandu as well as by cadres who manage activities in Posyandu. The role of government (PHC) which strongly supports the implementation of the Posyandu also affect the utilization of Posyandu. The availability of completeness infrastructure does not directly affect the utilization of Posyandu, while the availability of funds and officers strongly supports the utilization of Posyandu by the community. This research recommends increasing the role of government in the allocation of funds, increasing the capacity of officers and supervisors to increase cooperation across sectors to improving the quality of utilization Posyandu.
Kata Kunci : Pemanfaatan Posyandu, partisipasi masyarakat, peran pemerintah