MAKNA REALITAS MEDIA TELEVISI MENURUT JEAN BAUDRILLARD DALAM PERSPEKTIF ONTOLOGI RELEVANSINYA DENGAN PEMBENTUKAN IDENTITAS BUDAYA INDONESIA
Imam Mawardi, Prof. Dr. Joko Siswanto
2012 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenelitian yang berjudul Makna Realitas Media Televisi Menurut Jean Baudrillard Dalam Perspektif Ontologi dilatarbelakangi konsumsi masyarakat terhadap televisi yang begitu besar dampaknya terhadap kehidupan manusia untuk memahami realiatas media televisi sebagai konsumsi mayarakat modern pada saat ini, termasuk makna ontologi media televisi sebagai media tranformasi komunikasi menurut Jean Baudrillard. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dengan menggunakan objek formal ontologi, dan objek material makna realitas media televisi menurut Jean Baudrillard. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika dan heuristika. Metode ini digunakan untuk menganalisis dari makna realiatas media televisi menurut jean baudrillard yang kemudian dikaji dengan perspektif ontologi Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, realitas dalam televisi yang dimaksud Baudrillard adalah suatu yang memfakta yang bisa dilihat, dirasakan, diraba, tetepi tidak nyata (real) di dalamnya tidak lagi dibatasi ruang dan waktu, dan dihadirkan sebagai dalam bentuk fisik dalam hal ini Baudrillard menyebutnya sebagai patafisik bahwa simulasi televisi digunakan telah melampui kenyataan yang sebenarnya dan inilah hiperrealitas apa yang direpresentasikan televisi sebagai realitas bukan lagi sebuah realitas yang sebenarnya melainkan sebuah semulasi bagi dirinya sendiri. Kedua, Baudrillard menggunakan analisis semiotik tanda pada masyarakat konsumer dimana tanda memiliki sifat ambiguitas yang tidak konsiten dengan keberadaannya yang selalu memanipulasi terhadapat realitas. Ketiga, Televisi sebagai media massa menajdi alat komunikasi untuk mempengaruhi massa secara luas (global), melalui tanda yang dijadikan sebagai sistem yang sudah dikondisikan sesuai dengan kepentingan dan kekuasaan yang dimiliki dan televisi mejadi representasi atas realitas. Teralianasinya manusia dalam kehidupannya disebabkan dominasi tanda terhadap realitas yang sebenarnya, sehingga kebebasan manusia menjadi ruang komoditi sebagai alat kekuasaan baik itu dari segi politik, ekonomi maupun dalam kebudyaan. Keempat, realitas telah menampakkann diri dalam bentuk televisi di dalamnya tanda dan makna melebur menjadi satu dan tidak ada lagi batasan-batasan antara yang real dan yang imajinasi dan ini yang disebut Baudrillard sebagai implosion ledakan terhadap makna yang tidak merepresentasikan apa-apa kecuali kematian atas tanda. Kelima, relevasi budaya televisi telah melahirkan perubahan nilai-nilai identitas diri manusia menjadi komersilisasi dan dampak dari globalisasi kebudayaan yang diciptakan oleh televisi, manusia terintegrasi dalam budaya industri.
The study that entitled Media Reality Television Meaning According to Jean Baudrillard In Ontology motivated Perspective by domestic consumption of television is so great and its impact on human life and to understand reality of television media as a modern society of consumption at present, including ontology transformation of television as a medium of communication according to Jean Baudrillard. This study is library research, using a formal ontology objects and material objects of meaning television media reality according Jean Baudrillard. This study uses the hermeneutics and heuristics methods. This method is used to analyze the meaning of reality television media according to Jean Baudrillard who will then be reviewed with the ontology perspective. The research results are as follows. First, the reality of the television in question is Jean Baudrillard give evidence something that can be seen, felt, touched, but not real (real) in it are no longer limited space and time, and presented as in the physical form in this case that Baudrillard calls physical fact of Television simulations used has exceeded the actual reality and this is what is represented hiperreality as reality television is no longer an actual reality but a simulation for himself. Secondly, Baudrillard uses the sign on the semiotic analysis of consumer society where the sign ambiguity has properties that are inconsistent with the existence of reality that is always manipulated. Third, television as a medium of mass communication tool to influence the masses at large (global) through signs that serve as the system that has been conditioned in accordance with the interests and power possessed and becomes the representation of reality television. Reallienation of man in her life caused by the dominance of the sign of the actual reality, so that human freedom becomes a commodity space as a tool of power both in terms of politics, economics, and in culture. Fourth, the reality has appeared in television in which signs and meanings melt into one and there are no more boundaries between the real and the imagination and this is what Baudrillard called the implosion explosion of meaning that not presenting anything but the death of a sign . Fifth, the relevance of television culture has spawned changes in the values of human identity into the impact of commercialization and globalization of culture created by television, human culture is integrated in the industry.
Kata Kunci : Realitas Televisi, Komunikasi Massa, Tanda, Hiperrealitas.