CHILDREN’S PLAY SPACE IN URBAN KAMPONG: THE CASE OF KAMPUNG SOSROWIJAYAN, YOGYAKARTA
TUSIANA NOOR ALFISYAHR, Mr. Giuliano Mingardo
2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & DaerahAnak-anak merupakan bagian dari penduduk kota, serta memiliki hak dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satu dari hak dan kebutuhan anak tersebut adalah bermain di ruang terbuka. Namun pembangunan kota yang pesat terkadang menghasilkan pemukiman-pemukiman padat dengan ruang yang terbatas untuk kegiatan bermain anak-anak. Maka bisa dikatakan bahwa hak dan kebutuhan anak-anak akan ruang bermain menjadi terpinggirkan oleh kegiatan orang dewasa. Berangkat dari kenyataan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kebutuhan anak-anak akan bermain dapat diakomodasi di dalam sebuah kampung di Kota Yogyakarta. Hal ini meliputi investigasi terhadap ruang apa saja yang digunakan oleh anak-anak untuk bermain; bagaimana anak-anak menggunakan ruang-ruang tersebut; bagaimana kualitas ruang bermain tersebut; serta peran pemerintah dan masyarakat dalam mengakomodasi kebutuhan anakanak akan ruang bermain di dalam kampung. Bertempat di Kampung Sosrowijayan, penelitian ini menggunakan metode exploratory dengan analisis kualitatif. Responden utama penelitian ini adalah anak-anak dari Kampung Sosrowijayan. Observasi partisipasi dan wawancara dilaksanakan terhadap mereka. Lebih lanjut, peta mental yang digambar oleh anak-anak Kampung Sosrowijayan juga dipelajari untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai persepsi anak-anak terhadap ruang bermain mereka. Di samping itu, penelitian ini juga melibatkan para orang tua dan masyarakat Kampung Sosrowijayan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Kemudian, kebijakan mengenai ruang bermain anak-anak di dalam kampung (kota) ditinjau melalui wawancara dengan perwakilan pemerintah setempat. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat lima seting ruang bermain anak-anak di Kampung Sosrowijayan, yaitu: 1) jalan; 2) halaman bangunan; 3) taman bermain; 4) lapangan olah raga; dan 5) tempat duduk-duduk. Akan tetapi kualitas kelima seting ruang bermain tersebut tidak memuaskan. Lebih lanjut, penggunaan ruang bermain oleh anak-anak acap kali berbenturan dengan kepentingan dan penggunaan oleh orang dewasa. Selain itu, bisa dikatakan bahwa pemerintah kota juga tidak memiliki kebijakan langsung dan/atau jelas mengenai ruang bermain anak-anak. Namun demikian, anak-anak Kampung Sosrowijayan masih memiliki peluang untuk mendapatkan haknya akan ruang bermain. Masih terdapat kepedulian orang tua dan masyarakat untuk melindungi ruang bermain mereka yang terbatas, juga terdapat hubungan yang kuat di antara penduduk kampung. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan perasaan aman anak-anak, yang merupakan salah satu aspek penting untuk keberlangsungan kegiatan bermain mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak-anak Kampung Sosrowijayan kekurangan ruang bermain yang layak. Tetapi yang mereka butuhkan bukanlah sekedar sebuah lapangan bermain. Lebih dari itu, mereka membutuhkan ruang yang bisa memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan sesamanya, untuk bergerak bebas dan aman, yang bisa diakses dengan mudah dan tidak didominasi oleh orang dewasa. Maka, keamanan (security), keselamatan (safety), kenyamanan (comfort), dan aksesibilitas (accessibility) merupakan aspek-aspek yang harus dimiliki oleh sebuah ruang bermain untuk anak-anak. Lebih lanjut, campur tangan pemerintah dan keterlibatan masyarakat dalam usaha melindungi dan menjamin keberlanjutan ruang bermain anak-anak sangat diperlukan. Dari kasus yang dipelajari di Kampung Sosrowijayan, penelitian ini merumuskan beberapa karakteristik untuk ruang bermain anak-anak yang layak, yang mungkin bisa diterapkan di pemukiman yang lain. Penelitian ini juga menyarankan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap ruang bermain bagi anak-anak, serta upaya pemerintah untuk menyusun langkah dan kebijakan yang lebih jelas dan tegas dalam mengakomodasi hak dan kebutuhan anak-anak akan ruang bermain.
Children, as part of city inhabitant, have rights and needs to be fulfilled. One of the rights and needs is playing in outdoor setting. However, rapid development occurred in a city sometimes creates a very dense settlement with limited space available for children to play. Hence, children's rights and needs of space for play activities become marginalized by the activities undertaken by adults. Based on that, the purpose of this research is to explore how children‟s need of play is being accommodated in an urban kampong – which represents dense settlement – in Yogyakarta City, Indonesia. It comprises investigation of spaces used for playing by the children; how the children use such spaces; the quality of the play spaces; and, the role of government and community in accommodating children‟s need of play space in the kampong. Taken in Kampung Sosrowijayan, Yogyakarta, this research was conducted as an exploratory research with qualitative data analysis. The primary respondent is children in Kampung Sosrowijayan, since the research aimed to explore their play activities in the kampong. Participation observation and interviews were performed with them. Furthermore, mental maps drawn by Sosrowijayan children were also studied to get more understanding about children‟s perception of their play space. In addition, the research involved parents as well as community to complete the information. Then policies regarding children‟s play space in the kampong (city) were reviewed by interviewing government agencies. The research found that there are five settings of children‟s play space in Kampung Sosrowijayan: 1) street; 2) building yard; 3) play ground; 4) sport field and 5) sitting places. Yet, the quality of the settings is not satisfying. Moreover, children‟s use of space in their play time often conflicts with adults‟ use. City government also lacks policy to support children‟s play space. However, children in the kampong still have a chance. There is awareness of parents and community to protect their limited play space, as well as strong relationship among kampong inhabitants which can enhance the security feeling as one of important aspects for children‟s activities. The research concluded that indeed, children in Kampung Sosrowijayan are short of appropriate play space. But what they need is not simply a formal playground. They require a space that provides opportunities to interact with others, to move freely and safely, which can be easily accessed and not dominantly used by adults. So, aspects of security, safety, comfort and accessibility are interrelated and should be comprised in children‟s play spaces. Moreover, there is a need of government‟s interference and community involvement to protect and to ensure the sustainability of play spaces.
Kata Kunci : anak-anak, ruang bermain, ruang terbuka, kampung kota, Yogyakarta