Pengaruh Budaya Kekerabatan Karo Dalam Birokrasi Terhadap Sikap Disiplin PNS di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo
SANUSI BARDENA SEMBIRING, Wawan Mas’udi, S. IP, MPA
2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik minat Politik Lokal & Otonomi DaerahKeterkaitan nilai budaya lokal dengan perilaku birokrasi yang terbentuk dari interaksi antara karakteristik organisasi dan karakteristik individu akan mewarnai pola perilaku birokrasi tempat kebudayaan tersebut berlaku sehingga muncul suatu budaya organisasi yang baru. Birokrasi Karo sebagai birokrasi berkembang di lingkungan budaya Karo memiliki keterkaitan dengan nilai, sikap dan perilaku dalam berkerabat; Mehamat Man Kalimbubu, Metami man Anak Beru, dan Megermet man Senina. Nilai kebudayaan yang dilandasi oleh hubungan kekerabatan antar klan tersebut memberikan pengaruh terhadap perilaku birokrasi yang terefleksikan di lingkungan birokrasi di Karo. Perilaku ini diakibatkan oleh jalinan konfigurasi nilai dasar dengan nilai instrumental dimana cakupan dari jalinan tersebut menjadi dominan didalam tubuh birokrasi. Berdasarkan hal tersebut, penyusun berupaya mengamati perilaku disiplin Pemerintah Kabupaten Karo yang terbentuk akibat pengaruh budaya kekerabatan Karo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan keterkaitan pengaruh budaya kekerabatan Karo dalam birokrasi terhadap sikap disiplin PNS di lingkungan Pemerintah kabupaten Karo. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini mengkombinasikan data primer dan data sekunder. Penghimpunan data primer yang diolah dari pengamatan dan wawancara dengan PNS dan masyarakat setempat di lapangan kemudian dikombinasikan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sekretariat BKD dan lembaga lain. Unit analisis penelitian ini adalah PNS Kabupaten Karo. Rasa solidaritas dan resiprositas, hubungan patronase dalam kekerabatan adat yang dijalankan anggota birokrasi cenderung menjadi landasan organisasi birokrasi dalam membentuk perilaku disiplin Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Karo. Solidaritas dan resiprositas hubungan kekerabatan antar klan yang diimplementasikan dengan nilai-nilai budaya lokal Mehamat man Kalimbubu. Metami man Anak Beru, Megermet man Senina dalam birokrasi cenderung mengubah bentuk birokrasi yang rasional-impersonal menjadi emosional– personal, legal-formal menjadi ilegal-informal, atau yang disebut sebagai budaya birokrasi TRIMAKASIBU. Kondisi ini ditandai dengan adanya perbedaan perlakuan tugas pokok, fungsi, dan kewajiban birokrasi. Dari hasil penelitian, dapat dideskripsikan bahwa budaya kekerabatan di Karo melekat dengan budaya birokrasi setempat, disimpulkan bahwa Budaya Kekerabatan ini memberikan perubahan bentuk dalam birokrasi. Birokrasi TRIMAKASIBU kemudian menjadi suatu media untuk menguatkan kekuasaan kerabat dalam birokrasi dan mempengaruhi kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karo.
The relation between local cultural values and bureaucracy behavior resulted by organizational and individual characteristic interaction could influence the current bureaucracy behavior and swell a new organizational culture. Bureaucracy in Karo, which grows in a cultural Karo environment, correlates with values, acts and attitude in social affinity; Mehamat Man Kalimbubu, Metami man Anak Beru, dan Megermet man Senina. The values which are based on the clan relationship have given influences to bureaucracy behavior reflected in the Karo bureaucracy environtment. This behavior is caused by relational configuration of the fundamental value with instrumental value, where the scope of the relationship becomes dominant within the bureaucracy. Accordingly, the writer tries to observe the discipline behavior of Karo Civil Service which is developed from the influence of Karo kinship. The objective of this research is to identify and describe the role of Karo kinship influence in bureaucracy towards discipline behavior of Karo civil servants in the government offices. By using the qualitative method, this research combines the primary data and the secondary data. The primary data are collected from observing and interviewing the civil servants and local society then combined using the secondary data obtained from BKD secretariat and other institutions. The analysis unit of this research is the Karo regency civil servants. Solidarity and reprocity, patronage relationship in kinship, run by the members of the bureaucracy system attend to become the bureaucracy organization basis to create discipline behavior of the Karo regency civil servants. Solidarity and reprocity between clans as the implementation of the local values in bureaucracy, Mehamat man Kalimbubu. Metami man Anak Beru, Megermet man Senina , attends to alter the shape of the bureaucracy from rationalimpersonal becomes emotional-personal, legal-formal becomes illegal-informal, or as called as TRIMAKASIBU trend in bureaucracy. This condition is remarked by the difference in performing main task, function, and bureaucracy obligation. From the result of the research, it can be described that the kinship custom in Karo attaches to the local bureaucracy custom, and it can be concluded that this kinship custom alter the shape of the bureaucracy. The TRIMAKASIBU bureaucracy then becomes a media to strengthen the dominance of relatives in bureaucracy and influences the discipline of the civil servants in the governmental region of Karo regency government.
Kata Kunci : Budaya Kekerabatan Karo, Birokrasi, Disiplin