OPTIMASI SISTEM PROSES PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DAN METANOL DENGAN KATALISATOR ABU TANDAN KOSONG SAWIT DAN UJI UNJUK KERJANYA PADA MESIN DIESE

Muhammad Imaduddin, S.Si, Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Penelitian tentang produksi biodiesel dari minyak jelantah dan metanol dengan katalisator abu TKS telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mencari optimasi proses produksi biodiesel yang parameternya terdiri atas temperatur, waktu, dan persentase berat katalis sehingga dapat ditentukan kondisi optimal proses produksinya, kesesuaiannya berdasarkan standar SNI, dan diketahui unjuk kerjanya pada mesin diesel. Penelitian diawali dengan analisis kadar logam kalium dalam abu TKS menggunakan AAS dan analisis komposisi minyak jelantah dalam bentuk metil esternya (biodiesel) menggunakan GC-MS. Abu TKS yang diekstrak dalam metanol digunakan sebagai katalisator pada reaksi transesterifikasi. Karakterisasi sifat fisik biodiesel menggunakan metode standar ASTM dan uji unjuk kerjanya pada mesin diesel menggunakan diesel PETTER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam kalium dalam abu TKS sebesar 14,75 % berat abu. Komponen utama biodiesel dari minyak jelantah adalah metil palmitat dan metil oleat. Kondisi optimal proses produksi biodiesel dicapai pada temperatur 60 o C, waktu reaksi 60 menit, dan persentase berat katalis sebesar 8 % berat minyak. Karakter sifat fisik biodiesel pada kondisi optimal relatif sesuai dengan spesifikasi standar SNI 04-7182-2006. Pada uji unjuk kerjanya pada mesin diesel menggunakan bahan bakar B0, B20, dan B40 diketahui bahwa pada berbagai putaran mesin dengan daya yang sama, nilai SFC B40 adalah yang paling tinggi, sedangkan SFC B0 dan B20 memiliki perbedaan yang tipis. Pada daya yang berbeda, nilai SFC B40 juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan B0.

Research on the production of biodiesel from used frying oil and methanol with catalyst EFB ash has been done. The purpose of this study is to find the optimization of biodiesel production process that the parameters consisting of temperature, time, and percentage weight of catalyst so it can be determined the optimal conditions of production processes, appropriate based on SNI standards, and known its performance in diesel engines. The study begins with an analysis of potassium in the EFB ash using AAS and composition analysis of used cooking oil in the form methyl esters (biodiesel) using GC-MS. EFB ash extracted in methanol used as catalysts in the transesterification reaction. Characterizing the physical properties of biodiesel using ASTM standard methods and test its performance in diesel engines using diesel PETTER. The results showed that the metal content of potassium in the ash of EFB is 14.75 % ash weight. The main component of biodiesel from used frying oil are methyl palmitate and methyl oleate. The optimal conditions of biodiesel production process were achieved at temperature 60 °C, reaction time 60 minutes, and weight percentage of catalyst is 8 % oil weight. The character of the physical properties of biodiesel at optimal condition relatively accord with the specification standard of SNI 04-7182-2006. At its performance test on diesel engine using fuel of B0, B20, and B40 was known that at various engine speed with the same power, SFC value of B40 is the highest, while the SFC of B0 and B20 have a thin distinction. At different power, SFC value of B40 is also relatively higher compared with B0.

Kata Kunci : produksi biodiesel, minyak jelantah, abu TKS, unjuk kerja mesin diesel