PEMANFAATAN CAMPURAN RANTING BAMBU APUS (Gigantochloa apus Kurz) DAN SERBUK GERGAJI DALAM SISTEM PRODUKSI BRIKET ARANG

SUBANDI,S.Pd, Dr. Ing. Ir. Kusnanto

2011 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Tuntutan pemenuhan energi fosil yang semakin meningkat setiap tahun, sementara cadangan sumber enegi fosil semakin terbatas dan berkurang. Diantara salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mencari sumber energi altertanif yang berbasis pada pemanfaatan sampah/limbah sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif seperti briket. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arang ranting bambu apus terhadap kulitas briket dan untuk mengetahui komposisi campuran arang ranting bambu apus dengan arang serbuk gergaji yang optimal sehingga menghasilkan briket yang berkualitas. Bahan baku yang digunakan adalah limbah ranting bambu apus dengan serbuk gergaji kayu jati. Adapun variasi campuran antara arang ranting bambu apus (R) dan arang serbuk gergaji kayu jati (G) adalah sebagai berikut: (X1) : 0% R + 100 %G, ( X2 ): 25%R+ 75 %G, ( X3 ): 50% R + 50 %G, ( X4 ): 75%R + 25%G, ( X5: 100% R + 0 %G. Kemudian ditambahkan dengan perekat kanji 3 variasi yaitu (P1) 5%, P2: 7,5%, (P3) 10%. Proses pirolisis ranting bambu apus dan serbuk gergaji dengan suhu pirolisis 350°C , tekanan pembriketan 50Kg/cm², ukuran mesh 35 tertahan 50. Hasil pengujian menunjukan bahwa komposisi arang ranting bambu apus sangat berpengaruh terhadap kualitas briket. Semakin tinggi arang ranting bambu apus maka semakin tinggi kadar abu dan kadar air briket tetapi nilai kalor, volatile matter dan fixed carbon semakin kecil. Sedangkan komposisi perekat tidak begitu berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas briket. Nilai kalor dan kadar air briket seluruhnya menenuhi standar SNI.01-6235-2000. Sedangkan untuk kadar abu briket untuk kadar arang bambu 0% dan 25% menenuhi standar SNI.01-6235-2000. Sedangkan untuk volatile matter dan fixed carbon tidak menenuhi standar SNI.01-6235-2000. Untuk menjadi briket terbaik adalah briket dengan komposisi campuran X2P2 yaitu 25% arang bambu apus + 75% arang serbuk kayu jati.

The demand of the fulfillment fossil energy increases every year, while the reserve of the source fossil energy is going down. Trying to find the source of alternative energy which having basis in waste utilization in order to be used as an alternative fuel as briquette is one of the ways to solve this problem. This research intends to know the influence of apus bamboo branches charcoal to the quality of briquette. And it also intends to know the optimal composition of apus bamboo branches and saw-dust mixture so it can produce a certain quality of briquette. The raw material is the apus bamboo branches and teak saw-dust. And the varieties of apus bamboo branches and saw-dust mixture are (X1) : 0% R + 100 %G, ( X2 ): 25%R+ 75 %G, ( X3 ): 50% R + 50 %G, ( X4 ): 75%R + 25%G, (X5) : 100% R + 0 %G and added 3 varieties of starch adhesive with composition (P1) 5%, P2: 7,5%, (P3) 10%. The pirolisis process of apus bamboo branches and saw-dust mixture must be in 350° C of Pirolisis temperatures, 50Kg/???? ?? briquette pressure and mesh’s measure 35 bate 50 Mesh. The result of the experiment showed that the composition of apus bamboo branches charcoal actually influencing to certain quality of briquette. The higher apus bamboo branches charcoal was used the higher dust content and water of briquette content was emerged but the caloric value, volatile matter and fixed carbon became smaller. Whereas, the composition of the starch adhesive wasn’t influence the certain quality of briquette significantly SNI.01-6235-2000. Then, 0 % dust content of briquette and 25% apus bamboo charcoal briquette fulfill the SNI.01-6235-2000. but the volatile matter and fixed carbon didn’t fulfill the SNI.01-6235-2000. standard. The best briquette is briquette with mixture composition X2P2: 25 % apus bamboo charcoal + 75% saw-dust.

Kata Kunci : Ranting Bambu Apus, Serbuk Gergaji, Arang, Briket,