Laporkan Masalah

Evaluasi Kinerja Portofolio Menggunakan Strategi Pasif VS Strategi Aktif

Tetty Widayantie, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Banyak alternatif berinvestasi yang dapat dipilih oleh para investor dalam mengembangkan dananya, dan pasar modal merupakan alternatif investasi jangka panjang. Berinvestasi pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh return, tetapi investor harus pula menanggung risiko dari investasi yang ditanamkannya tersebut. Untuk mengatasi atau mengurangi risiko, investor dapat melakukan diversifikasi melalui pembentukan portofolio. Pembentukan portofolio saham dapat dibedakan menjadi 2 (dua) strategi, yaitu pembentukan portofolio dengan menggunakan strategi pasif (mengikuti Indeks LQ 45) dan strategi aktif (memilih saham-saham dengan kriteria tertentu). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur return dan risiko dari kedua strategi tersebut. Selain itu, akan dibandingkan pula return dan risiko yang dihasilkan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak. Pengolahan data dalam penelitian ini diambil dari data selama 6 (enam) tahun, yaitu dari tahun 2005 sampai tahun 2010 yang kemudian membentuk 22 (dua puluh dua) portofolio, yaitu 11 (sebelas) portofolio pasif dan 11 (sebelas) portofolio aktif. Portofolio pasif dibentuk dengan mengikuti portofolio Indeks LQ 45, sedangkan portofolio aktif dibentuk dengan beberapa kriteria tertentu. Dalam penelitian ini pembentukan portofolio aktif yaitu dengan memilih saham-saham yang memiliki bobot indeks diatas 0,15 % dan memiliki pertumbuhan yang positif pada setiap semesternya. Setelah terbentuk portofolio aktif, dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan perhitungan indeks saham tidak tertimbang (Unweighted Price), artinya seluruh saham memiliki timbangan yang sama tanpa mempertimbangkan harga sahamnya saat itu (kapitalisasinya) untuk dilakukan perhitungan indeknya. Setelah melalui tahap-tahap dalam pembentukan dan pengukuran kinerja (return dan risiko), didapatkan hasil bahwa dari 11 (sebelas) portofolio pasif, hanya terdapat 3 (tiga) return portofolio pasif yang lebih baik dibandingkan dengan return pasar. Sementara itu, dari 11 (sebelas) portofolio aktif, terdapat 6 (enam) return portofolio aktif yang lebih baik dibandingkan dengan return pasar. Untuk evaluasi kinerja kedua strategi ini, menggunakan 3 (tiga) pengukuran yaitu Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen. Untuk ukuran Indeks Shape dan Indeks Jensen, antara portofolio pasif dan portofolio aktif tidak terdapat perbedaan yang signifikan (H0 diterima), sementara untuk ukuran Indeks Treynor terdapat perbedaan yang nyata antara kinerja portofolio pasif dengan portofolio aktif (H0 ditolak)

Many investment alternatives that can be chosen by the investors in developing their funds. Capital market is a long-term investment alternative. Investing basically aims to gain return, but investors should also bear the risks of the embedded investment. To overcome or reduce risk, investors can make diversity through portfolio establishment. Formatting a stock portfolio can be divided into 2 (two) strategies, portfolio establishment by using passive strategy (following LQ 45 index) and active strategy (selecting stocks with certain criteria). This research aimed to determine the return and risk of both strategies. In addition, it will also be compared between return and risk produced, is there any noticeable difference or not. Processing data in this research was taken from the data in 6 (six) years, from 2005 to 2010 which formed 22 (twenty two) portfolios then, they were 11 (eleven) active and passive portfolios. Passive portfolio was formed by following portfolio of LQ 45 index, while the active portfolios were formed by certain criteria. In this research the formation of active portfolios were by selecting stocks which have over 0.15% of weighted index and have positive growth in each semester. After active portfolios were formed, weighted was done. Weighting was done by using calculation of unweighted stock index (Unweighted Price), meaning that all stock/share have same scale without considering the price of current stock/share (capitalization) to do the calculation of the index. After going through the stages in the formation and measurement of performance (return and risk), gained the result that from 11 (eleven) passive portfolios, there were only 3 (three) passive portfolio returns better than the market returns. Meanwhile, from 11 (eleven) active portfolios, there were 6 (six) active portfolio returns better than the market returns. For evaluating the performance of these two strategies, it was used 3 (three) measurements such as Sharpe Index, Treynor Index and Jensen Index. In Shape Index and Index of Jensen measurement, there were not any significant differences between passive and active portfolios (H0 is accepted), while for the Treynor Index measurement there were significant differences between the performance of passive and active portfolios (H0 is rejected).

Kata Kunci : kinerja portofolio saham, risk-adjusted performance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.