Laporkan Masalah

Analisis Secondary Reserve Ideal Dalam Pemenuhan Likuiditas Bank BNI

Klara Pramesti, Dr. Erni Ekawati, MBA,

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Likuiditas bank adalah kemampuan suatu bank dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas yang berlebih akan menyebabkan terjadinya pengendapan dana (idle money) yang dapat mengakibatkan ketidakefisienan, sedangkan likuiditas yang kurang dapat mencerminkan ketidakmampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan likuiditas bank merupakan faktor yang sangat penting dalam operasional perbankan, bahkan sangat menentukan bagi kemampuan suatu bank untuk bertahan dan berkembang dalam persaingan usaha yang makin kompetitif. Tujuan pengelolaan likuiditas bank adalah mengoptimalkan pendapatan dan meminimalisir tingkat risiko likuiditas yang mungkin terjadi. Dengan kebijakan dan manajemen likuiditas yang berfungsi baik, maka bank dapat mengelola likuiditasnya secara optimal dan meningkatkan pendapatan yang maksimal. Pengelolaan likuiditas yang optimal dapat dilakukan dengan mengelola dana secondary reserve yang merupakan dana cadangan kedua yang berfungsi sebagai cadangan penyangga posisi primary reserve apabila primary reserve sudah tidak mencukupi lagi untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga sebagai komitmen bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, atau dengan kata lain bila saldo primary reserve (Giro Wajib Minimum) berkurang secara signifikan atau berada dibawah ketentuan minimal Bank Indonesia Strategi pengelolaan secondary reserve tersebut dilakukan dengan menguji penetapan secondary reserve ideal dengan menggunakan analisis back testing dan melakukan pemantauan secondary reserve melalui traffic light monitoring. Atas analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis back testing, diperoleh kesimpulan bahwa penetapan secondary reserve ideal Bank BNI pada bulan Februari 2009 belum optimal, mengingat penetapan secondary reserve ideal Bank BNI masih berada diatas penetapan secondary reserve ideal berdasarkan analisa back testing. Sedangkan berdasarkan pemantauan kondisi secondary reserve yang dilakukan melalui traffic light monitoring, dapat disimpulkan bahwa traffic light monitoring berdasarkan secondary reserve batas bawah lebih prudent, sehingga tujuan dari penyusunan traffic light monitoring yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan timbulnya risiko yang relatif besar sebagai akibat adanya penarikan dana pihak ketiga yang ekstrem dapat diantisipasi lebih dini.

Liquidity is the ability of a bank in meeting all liabilities. Excess liquidity will cause of idle money that can lead to inefficiency, while the lack of liquidity will reflect the inability of banks to meet all liabilities. Management of bank liquidity is a very important factor in banking operations, even crucial for a bank's ability to survive and thrive in an increasingly competitive business competition. Bank liquidity management objective is to optimize revenue and minimize the level of liquidity risk. With policy and liquidity management that works well, the bank can optimally manage their liquidity and increase the maximum income. Optimal liquidity management can be done by managing the secondary reserve fund which is the second reserve fund will support primary reserve position when the primary reserve is no longer sufficient to pay obligations to third parties as the bank's commitment in meeting its short term obligations of, or in other words when the balance of primary reserve (Statutory Minimum) significantly reduced or is under the minimum requirement of Bank Indonesia Secondary reserve management strategy is done by testing the ideal secondary reserve determination using back testing analysis and monitoring of secondary reserve through a traffic light monitoring. By using back testing analysis, the conclusion that the determination of ideal secondary reserve Bank BNI in February 2009 has not been optimal, because the determination of ideal secondary reserve of BNI still above the ideal secondary reserve determination is based on back testing analysis. While the secondary reserve condition is done through traffic light monitoring, it can be concluded that the traffic light monitoring based on secondary reserve under limit is more prudent, so the purpose of traffic light monitoring in order to anticipate the possibility of a relatively large risk as a result of the withdrawal of funds third party that extreme can be anticipated earlier.

Kata Kunci : Likuiditas, Secondary Reserve, Secondary Reserve Ideal, Analisa Back Testing, Traffic Light Monitoring.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.